Salah satu hal klasik soal perawatan PC dan laptop yakni dilema BIOS. Secara peranan dapat dikatakan sebagai sistem operasinya hardware dan terperinci sangat penting. Kadang pihak pabrikan akan merilis update BIOS gres dan ini dapat menjadi dilema apakah kita akan ikut memasangnya. Berbeda dengan update driver di Windows, jika ada dilema paling rollback ke versi sebelumnya atau terpaksa install ulang jika parah, lain jika BIOS alasannya yakni dapat lebih fatal lagi akibatnya.
Seperti yang kita tahu jika BIOS itu berjalan pada tingkat yang lebih rendah lagi, hampir mendekati perangkat kerasnya. Makara apapun modifikasi yang dilakukan pada ketika flashing ROMnya dapat pribadi kuat ke seluruh sistemnya. Kalau ada dilema yang terjadi ketika update BIOS paling cuma otomatis kembali ke versi sebelumnya yang normal. Tapi jika terparah dapat menciptakan motherboard anda mati total atau ngebrick istilahnya. Mengerikan bukan?
Karena itulah kita harus berhati – hati dalam tetapkan apakah kita benar ingin mengupdate BIOSnya. Dan ada beberapa hal yang dapat anda perhatikan sebelum benar – benar terjun. Pertama bacalah apa fungsi updatenya, jadi pada changelognya apakah ada hal penting yang akan mempunyai kegunaan untuk komputer anda.
Saya contohkan dibawah yakni detail isu update BIOS dari laptop HP 14-af118au dimana cuma ada perubahan penambahan pertolongan model keyboard baru. Dan berdasarkan saya lebih baik diabaikan.
Tapi rekomendasi pribadi saya yakni selama anda tidak pernah mengalami dilema pada komputer anda dan atau yang anda alami masih bekerjasama dengan Windows maka jangan disentuh BIOSnya. Prinsipnya jangan perbaiki apa yang tidak rusak.
Semoga bermanfaat. 🙂
Sumber gurupintar.com