Sunday, April 7, 2019

Waspada Modus Penipuan Yang Mengatas-Namakan Ekspedisi

Anda mendapat gadget dengan harga sangat miring di internet? Sudah deal dengan online shopnya dan malah sudah transfer total harganya berikut ongkos kirim? Sewajarnya keterlibatan anda sudah berakhir hingga disini, tinggal menunggu barangnya diantarkan kurir ekspedisi. Prosedur menyerupai ini yakni hal yang standar dalam belanja online.


Tapi bila ada yang nyeleneh menyerupai yang saya tahu sanggup terjadi menyerupai ini:



  1. Pembeli tertarik melihat harga barang yang sangat murah dibandingkan normalnya, bahkan sanggup dibawah 50%.

  2. Akhirnya ngobrol dengan si seller dan setuju harga finalnya.

  3. Pembeli transfer ke rekening penjual.

  4. Selanjutnya barang akan dikemas dan dikirimkan memakai ekspedisi yang telah ditentukan. Sampai disini prosesnya masih tidak berbeda dengan transaksi kebanyakan.

  5. Penjual memberitahu bila barang sudah dikirimkan tapi nomor resi belum tentu diberikan.

  6. Tidak usang anda akan dihubungi oleh pihak yang mengatasnamakan ekspedisi (biasanya JNE, TIKI, dan sebagainya) bilang ada persoalan dengan paketannya. Yang sering saya dengar sebab alasan barang debu – debu (BM/Black Market) maka perlu penebusan dan ini anda harus bayar lagi eksklusif ke si “petugas”. Dan biasanya ditambahkan asuransi sekian ratus ribu yang akan eksklusif dikembalikan beberapa menit setelahnya.

  7. Kalau anda benar mengirimkan uangnya maka seller dan yang ngaku petugas akan lenyap no response. Bahkan nomor resi yang diberikan belum tentu valid. Dari sini biasanya gres sadar bila sudah tertipu.


Kenapa bisa? Karena JNE (ekspedisi yang sering dipakai dalam modus ini) tidak pernah meminta uang apapun dari si penerima, semua dilunasi di depan oleh si pengirim. Dan JNE sendiri tugasnya hanya mengantarkan barang, bukan menagih uang. Tentu saja kecuali bayar di daerah (COD) dimana kita membayar tagihannya dikala ketemu eksklusif dengan si kurir, tapi ini hal berbeda.


Sama dengan asuransi, tarifnya sudah terperinci tertera sebesar 0.2% dari nilai barang dan ditambahkan biaya administrasi. Bisa baca dari banyak sekali sumber:



Kalau anda perlu bukti mungkin share pengalaman berikut akan membantu anda:


Mas saya mau tanya. Kemaren kan saya beli hp dari olshop bandung.nah itu barang sudah di paketin katanya si olshop tersebut. Terus ada orang nelpon saya dari petugas jne katanya mas. Terus saya di mintain uang 700 katane buat surat peresmian.terus di mintain lagi uang 200 buat asuransi katanya mas terus katane uang yg 200 bakal di balikin lagi dalm waktu 7 mnit. Nah sehabis saya kirim uang nya itu posisi jam 3:30 katane mau tutup terus dari pihak jne nya katane mau ngasih nomer rsinya sehabis saya kirim uang 200 tersebut.tpi bilange kantor mau tutup ia masih bals sms dari saya. Terus hari sabtunya di sms g ada bales. Sampai sekarang. nah yg saya pertanyakan apakah jne nya pada hari sabtu ahad dan senin ini kan tanggal merah. Apakah jne libur mas. Pada hari itu dan tanggal merah mas .


Apa benar bang, sy sebagai akseptor harus bayar biaya asuransi sekitar 700 ribu semoga nomor resi bia diproses, soalnya sy sanggup telpon dari petugas jne pangkal pinang klu barang berupa iphone harus diarusansikan klu mau barangnnya aman. Dan katanya uang asuransi itu akan dikembalikan sehabis barangnya diterima dan hanya akan dipotong biaya administrasi.


mas, mau tanya ..sy hari rabu 12 0ktober 2016 beli handphone seharga 1000.000 rupiah, pake paket jne express..lalu hari ini kamis di telpon kurir jne .. biaya asuransinya Rp 1.500.000 kok mahal banget…di suruh transfer ..gi mana ni. m ksh jawabannya


saya kmaren sanggup bonus hp j1 krna mempromosikan pin olsop tsb dgan pembayaran100rb trus katanyaa brg sudah siap kirim tp pihak jne minta 200rb sbagai jaminan asuransi brg itu bnar ato ndak?


Mas kemarin saya belanja online dri batam,itu barang nya berupa 2 unit laptop dan 1 unit printer,apa benar bila tidak membayar asuransi,maka tidak mendapat no resinya?tolong informasikan secepatnya,


Sumber: 1, 2, 3, 4 , 5 hanya dari sini saja.


Jadi bila anda menemukan barang dengan harga tidak masuk nalar dari toko online yang tidak terperinci maka patut waspada. Kecuali yang memperlihatkan yakni dari situs eCommerce besar menyerupai Blibli, Lazada, MatahariMall dan sebagainya, ini saja masih patut dipertimbangkan sebab biasanya masih ada syarat – syarat pemanis untuk membeli barangnya.


Saya juga memperhatikan ini banyak yang informasi olshopnya hanya ada di Facebook atau media umum lain. Saya sarankan untuk memastikan belanja yang kondusif dari seller individu semoga transaksi memakai Tokopedia atau BukaLapak sebab ada sistem escrow/rekber yang akan menjamin uang anda kondusif hingga barangnya diterima.



Sumber gurupintar.com