Seringkali ketika mend0wnl0ad file berukuran besar kita sanggup melihat disediakan isyarat – isyarat yang dikatakan mempunyai format MD5, CRC32, SHA1 dan seterusnya. Apa fungsinya? Sedikit klarifikasi saja bahwa semuanya itu yaitu apa yang dinamakan algoritma hash dan sanggup dipakai isyarat identitas dari file tersebut. Kodenya bersifat unik dan menjamin file yang kita dapatkan yaitu sama persis tidak ada modifikasi sama sekali.
Untuk ukuran file berukuran besar akan sangat bermanfaat untuk tahu apakah korup atau tidak. Sedangkan untuk urusan keamanan dari sini juga kita tahu apakah filenya yaitu murni tanpa perubahan dari sumbernya. Makara keuntungannya sangat besar jikalau anda tidak ingin salah menginstall ternyata jadi error dan merusak perangkat, atau takutnya ternyata disisipi malware berbahaya menyerupai virus crypto.
Dulu saya pernah membahas khusus untuk MD5, tapi kini sudah ada algoritma yang lebih modern dan lebih berpengaruh lagi membedakan antar file secara mendetail menyerupai SHA256. Yang kita manfaatkan yaitu aplikasi HashMyFiles: http://www.nirsoft.net/utils/hash_my_files.html yang ukurannnya selain kecil (dibawah 1MB), portable tidak perlu diinstall dan gratis. Fungsinya sesuai namanya yakni menghitung nilai hash menurut algoritma yang diinginkan.
Secara default sehabis anda masukkan satu atau lebih file akan muncul isyarat hash MD5, SHA1, CRC32.
Tapi tidak hanya itu saja, geser lagi ke kanan anda akan menemukan SHA256, SHA384, SHA512. Apabila dirasa merepotkan harus buka jadwal setiap kali diharapkan maka silahkan aktifkan mode integrasi dengan hidangan klik kanan Windows Explorer. Makara setelahnya anda cukup klik kanan pada filenya saja untuk mendapat nilainya. Integrasi dengan VirusTotal akan membantu anda untuk mengecek apakah ini berbahaya atau tidak, siapa tahu sudah dikenali sebagai malware.
Sumber gurupintar.com