Monday, November 19, 2018

√ Sejarah Pembuatan Peta Di Dunia

Sejarah pembuatan peta di dunia bermula ketika para petualang masa kemudian jikalau menjumpai orang di suatu tempat dan bertanya wacana arah jalan, biasanya orang tersebut segera menggores tanah dengan memakai sepotong kayu. Itulah awal dari sejarah pembuatan peta pertama di dunia. Akan tetapi, peta paling awal yang menggambarkan penampakan pada bidang datar dibentuk oleh bangsa Babilonia sekitar 2.300 SM. Peta tertua tersebut berupa papan tulis kerikil berukuran kecil dari tanah liat. Peta bau tanah lainnya dibentuk oleh penduduk Pulau Marshall di daerah Oseania. Peta ini berupa anyaman serabut rotan yang diatur sedemikian rupa untuk menunjukkan penempatan pulau.

Sejarah Pembuatan Peta

 bermula ketika para petualang masa kemudian jikalau menjumpai orang di suatu tempat dan bertanya √ Sejarah Pembuatan Peta di Dunia

Sejarah pembuatan peta terus berlanjut ditunjang oleh ilmu hitung (matematika) dan ilmu-ilmu lain tumbuh dan berkembang. Rasa ingin tahu dan jarak capai yang ditempuh insan semakin besar. Pengamatan dan pengukuran bumi secara sederhana mulai dilakukan sehingga muncul peta pertama yang menghadirkan dunia. Ilmuwan Yunani yang cukup berjasa memetakan dunia di antaranya Anaximander dan Eratosthenes. Sekitar tahun 150 SM, telah terbit peta dunia berbentuk kerucut yang telah memakai pengukuran yang agak cermat. Peta tersebut dibentuk spesialis geografi ternama yang berjulukan Ptolemeus. Ia dianggap sebagai Bapak Kartografi.

Peta Dunia Pertama Karya Ptolemeus

 bermula ketika para petualang masa kemudian jikalau menjumpai orang di suatu tempat dan bertanya √ Sejarah Pembuatan Peta di Dunia
Pengetahuan pembuatan peta terus berkembang. Abad ke-15 hingga 17 merupakan era perpetaan. Para kartografer Belanda, Portugis, Spanyol, Italia, dan Jerman berjibaku memetakan wilayah-wilayah yang akan diarungi para petualang. Saat itu memang bangsa-bangsa di Eropa tengah berlomba mencari wilayah-wilayah gres untuk dikuasainya, terutama daerah penghasil rempah-rempah, menyerupai kepulauan Nusantara. Di Abad itu, banyak peta kuno dibentuk kendati minumnya peralatan. Daya imajinasi kartografer memegang peranan penting sehingga penentuan arah utara dan selatan masih kacau balau, mata angin kadang terbalik, dan skala peta tidak proporsional (sebanding/seimbang). Meskipun demikian, peta-peta kuno ketika itu mempunyai mutu artistik (nilai seni) tingga serta kualitas percetakan dan pewarnaan yang cukup baik. Salah satu rujukan peta kuno itu ialah peta Asia Tenggara buah karya Willem Blaeu, seorang kartografer Belanda.

Pada periode ke-18 hingga dengan 19, Negara-negara di Eropa dan Amerika Serikat mulai beramai-ramai memetakan negerinya. Di Eropa, Prancis memelopori survey topografi nasional semenjak tahun 1793. Inggris, Spanyol, Austria, Swiss, dan Negara-negara lain segera mengikuti langkah Prancis. Begitu juga Amerika Serikat melaksanakan pemetaan secara besar-besaran di seluruh Negara bagiannya semenjak tahun 1879. Negeri ini bahkan berhasil menyelenggarakan Kongres Geografi Internasional pada tahun 1891 yang menyepakati pemetaan ke seluruh dunia dengan skala 1: 1000.000.

Sepanjang periode ke-20 telah muncul upaya-upaya pembaharuan teknis dalam pemetaan. Pemotretan dari udara mulai dikembangkan secara ekstensif (menjangkau secara luas) selama Perang Dunia I dan II. Kemudian, pada tahun 1966, Amerika Serikat bisa meluncurkan satelit Pageos dan Satelit-satelit lain pada tahun-tahun berikutnya. Hal ini diikuti oleh Uni Soviet. Melalui satelit-satelit tersebut berhasil dikirim foto video beberapa bab muka bumi ke stasiun di bumi. Foto-foto itu kemudian diubah menjadi peta yang lebih rinci dan akurat.

Sekian uraian wacana Sejarah Pembuatan Peta di Dunia, biar bermanfaat. 

Referensi:
  • Kurnia, Anwar. 2006. IPS Terpadu Sekolah Menengah Pertama Kelas VII. Jakarta: Yudhistira.

Sumber http://www.ilmusiana.com