Pantun nasehat adalah pantun yang berisikan pesan atau anutan perihal hidup. Pantun perihal nasehat ini sering dipakai oleh orang bau tanah kita dahulu dalam memberikan anutan sopan santun pada bawah umur muda. Contohnya, anutan biar rajin belajar, pentingnya pendidikan, agama, atau perihal cinta. Karena ini pula, pantun ini digolongkan sebagai pantun orang tua. Tujuan utama dari pantun nasehat ini biar pesan yang mengandung anutan tersebut sanggup didengar atau dibaca oleh orang lain dengan tujuan orang tersebut lebih memahami hal-hal yang baik. Oleh lantaran itu, pantun nasehat sangat cocok dipakai sebagai media untuk memberikan pesan-pesan sopan santun di tengah masyarakat, misalnya orang bau tanah pada anaknya, guru dengan muridnya, atau antar sesama anggota masyarakat dalam interaksi sehari-hari. Ini jugalah yang menjadi ciri khas dari pantun ini.
Pada kesempatan ini, kami juga akan menunjukkan beberapa rangkaian contoh pantun nasehat untuk menambah koleksi atau kumpulan perbendaharaan pantun Anda. Sebisa mungkin, tema nasehat yang kami angkat dalam pola ini yaitu nasehat yang sarat dengan makna hidup dan sangat berafiliasi dengan kehidupan keseharian kita. Tentunya, kami berharap bahwa apa yang kami tampilkan dalam pola ini sanggup menyentuh dan tertanam dalam hati sanubari kita masing-masing, selamat membaca.
Ke baruh membawa petai
Jika tak tahu kata berhubung
Tiada sah menjadi pegawai
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang jelek memang terbuang
Lalu hinggap di kayu ara
Kelak tidak dipandang orang
Supaya jangan jadi cedera
Belah buluh taruhlah temu
Barang dikerja takkan sempurna
Bila tak penuh menaruh ilmu
Arus deras karangnya tajam
Cari-cari mualim yang paham
Di situ banyak kapal tenggelam
Laksamana pergi berperang
Supaya tidak sesal di hati
Janganlah kena perdaya orang
Hendak menjerat kancil dan rusa
Bergotong-royong amalan yang baik
Elok diamalkan setiap masa
Manik-manik mati dirembah
Dari muda hingga ke tua
Pengajaran baik jangan diubah
Ikan belanak masuk ke belat
Jangan duduk berhati dengki
Ayuhai anak hendaklah ingat
Arang dibakar memanaskan diri
Jangan gampang menyalahkan orang
Cermin muka lihat sendiri
Buat menetak si pokok Ru
Bila berguru tekun selalu
Jangan ingkar nasehat guru
Dapat kancil tubuh berjalur
Biar cari baju di badan
Asalkan hati higienis dan jujur
Takut memercik ke muka orang
Biar pintar menjaga diri
Takut nanti diejek orang
Ambil sedikit buat juadah
Usia muda jangan disia
Nanti bau tanah sesal tak sudah
Masakan boleh kembali terang
Budi bahasa amalam hidup
Barulah kekal dihormati orang
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian
Masakan boleh kembali terang
Budi bahasa amalan hidup
Barulah bekal dihormati orang
Membawa rokok bersama rempah
jikalau ilmu tidak diamalkan
Ibarat pokok tidak berbuah
Biar serpih tumbangnya jangan
Kalau kita mencari ganti
Biar lebih kurang jangan
Mendapat rusa belang kaki
Berguru ke palang ajar
Bagai bunga kembang tak jadi.
Sumber http://www.ilmusiana.comPada kesempatan ini, kami juga akan menunjukkan beberapa rangkaian contoh pantun nasehat untuk menambah koleksi atau kumpulan perbendaharaan pantun Anda. Sebisa mungkin, tema nasehat yang kami angkat dalam pola ini yaitu nasehat yang sarat dengan makna hidup dan sangat berafiliasi dengan kehidupan keseharian kita. Tentunya, kami berharap bahwa apa yang kami tampilkan dalam pola ini sanggup menyentuh dan tertanam dalam hati sanubari kita masing-masing, selamat membaca.
Contoh Pantun Nasehat
Pantun nasehat dalam postingan ini terdiri dari 40 contoh, cukup banyak bukan? Seperti yang kami sebutkan di atas, isinya majemuk nasehat perihal proposal rajin belajar, pendidikan, agama, dan perihal cinta. Tak perlu berlama-lama lagi, di bawah ini eksklusif saja kami berikan untuk Anda 40 pola pantun nasehat:40 Contoh Pantun Nasehat Hidup
Lalu berempat orang kubungKe baruh membawa petai
Jika tak tahu kata berhubung
Tiada sah menjadi pegawai
Berburu ke padang datangKayu cendana di atas batu
Mendapat rusa belang kaki
Berguru kepalang ajang
Bagai bunga kembang tak jadi
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang jelek memang terbuang
Kurai Taji balai SenayangTerbang elang ke seberang
Orang bau tanah berjual lada
Cepat kaki ringan tangan
Lamun selera lepas juga
Lalu hinggap di kayu ara
Kelak tidak dipandang orang
Supaya jangan jadi cedera
Buah berangan dari JawaParang ditetak kebatang sena
Kain terjemur di sampaian
Jangan diri sanggup kecewa
Lihat pola kiri dan kanan
Belah buluh taruhlah temu
Barang dikerja takkan sempurna
Bila tak penuh menaruh ilmu
Baik dirahat benang keretaBaik-baik berlayar malam
Benang setukal perbuat kain
Baik dilihat dengan mata
Jangan menyesal hari yang lain
Arus deras karangnya tajam
Cari-cari mualim yang paham
Di situ banyak kapal tenggelam
Kapal Anjiman dari CinaRaja gagah lagi sakti
Singga bermuat papan jati
Amal dan iktikad biar sempurna
Tidaklah jadi sesal di hati
Laksamana pergi berperang
Supaya tidak sesal di hati
Janganlah kena perdaya orang
Muka-muka jalan berkelokPergi mendaki Gunung Daik
Berlubuk air batang Antokan
Kalau suka pada yang elok
Yang jelek hendak peliharakan
Hendak menjerat kancil dan rusa
Bergotong-royong amalan yang baik
Elok diamalkan setiap masa
Tegak-tegak cocokkan pancangPinang muda dibelah dua,
Pasang bendera bunyikan tabuh
Agak-agak mengatai orang
Supaya cedera jangan tumbuh
Manik-manik mati dirembah
Dari muda hingga ke tua
Pengajaran baik jangan diubah
Budak-budak berkejar-kejarAnak pelanduk dalam perigi
Rasa besar hati bermain di sama
Kalau kita rajin belajar
Tentu kita akan berjaya
Ikan belanak masuk ke belat
Jangan duduk berhati dengki
Ayuhai anak hendaklah ingat
Batang ketumbar berdahan-dahanKayu bakar dibentuk arang
Kelapa jatuh ke tepi bangsal
Biarlah sabar dengan perlahan
Siapa gopoh nanti menyesal
Arang dibakar memanaskan diri
Jangan gampang menyalahkan orang
Cermin muka lihat sendiri
Lepas dijemur baju dilipatParang tajam tidak berhulu
Disimpan dalam almari lama
Jangan kita tinggalkan sholat
Karena sholat tiang agama
Buat menetak si pokok Ru
Bila berguru tekun selalu
Jangan ingkar nasehat guru
Malam hari gelap-gulitaPergi berburu ke sempadan
Pasang lilin jalan ke taman
Sopan santun budaya kita
jadi pujian zaman berzaman
Dapat kancil tubuh berjalur
Biar cari baju di badan
Asalkan hati higienis dan jujur
Dalam semak ada duriBaik-baik mengurai padi
Ayam kuning buat sarang
Orang tamak selalu rugi
Macam anjing dengan layang
Takut memercik ke muka orang
Biar pintar menjaga diri
Takut nanti diejek orang
Ke hulu menciptakan pagarMari kita tanam halia
Jangan terpotong batang durian
Cari guru daerah belajar
Supaya jangan sesal kemudian
Ambil sedikit buat juadah
Usia muda jangan disia
Nanti bau tanah sesal tak sudah
Padi muda jangan dilurutCuaca gelap semakin redup
Kalau dilurut pecah batang
Hati muda jangan diturut
Kalau diturut salah datang
Masakan boleh kembali terang
Budi bahasa amalam hidup
Barulah kekal dihormati orang
Orang baik memacu kudaBerakit-rakit ke hulu
Kuda dipacu deras sekali
Buat baik berpada-pada
Buat jahat jangan sekali
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian
Buah cempedak diluar pagarCuaca gelap semakin redup
Ambil gajah tolong jolokkan
Saya budak gres belajar
Kalau salah tolong tunjukkan
Masakan boleh kembali terang
Budi bahasa amalan hidup
Barulah bekal dihormati orang
Orang baik memacu kudaDayuang bahtera menuju haluan
Kuda dipacu deras sekali
Buat baik berpada-pada
Buat jahat jangan sekali
Membawa rokok bersama rempah
jikalau ilmu tidak diamalkan
Ibarat pokok tidak berbuah
Pisang emas dibawa berlayarKalau kita menebang jati
Masak sebiji di atas peti
Hutang emas boleh dibayar
Hutang kecerdikan dibawa mati
Biar serpih tumbangnya jangan
Kalau kita mencari ganti
Biar lebih kurang jangan
Mau ke mana gunung dikejarBerburu ke padang datar
Sudah tinggi banyak berduri
Terima kasih nasehat belajar
Tentu akan kutaati
Mendapat rusa belang kaki
Berguru ke palang ajar
Bagai bunga kembang tak jadi.
Tiga empat cempaka biruSekian uraian perihal 40 Contoh Pantun Nasehat Hidup, semoga bermanfaat.
Lima enam dalam jambangan
Kalau sanggup teman baru
Teman usang jangan dilupakan