Olahraga merupakan pecahan dari budaya kehidupan yang telah usang dianggap sebagai cara yang sempurna untuk meningkatkan kesehatan baik sehat jasmani maupun rohani dimana aneka macam gerakan yang dilakukan ketika berolahraga sanggup membantu kesehatan pemikiran darah Tubuh yang aktif bergerak juga menciptakan proses metabolisme membaik, sehingga sanggup mengurangi penumpukan lemak di bawah kulit dan pada arteri jantung.
Kita memang tidak bisa menampik kalau olahraga memang bisa menciptakan badan kita menjadi lebih sehat, namun faktanya tak jarang ada orang yang justru sakit alasannya ialah berolahraga terlebih mereka terkena serangan jantung sehabis berolahraga. Contohnya saja ibarat aktor, model, sekaligus politikus Adjie Masaid yang meninggal dunia akhir serangan jantung sehabis bermain futsal, ada juga komedian Basuki yang juga meninggal alasannya ialah serangan jantung sehabis bermain futsall dengan teman-temannya. Sederet pemain bola Tanah Air juga diketahui meninggal dilapangan hijau alasannya ialah mengalami henti jantung ketika bertanding.
Sehingga mulai banyak yang bertanya kenapa orang-orang yang sering berolahraga justru rentan mengalami serangan jantung? Padahal kan semestinya mereka mempunyai jantung yang besar lengan berkuasa dan sehat alasannya ialah sering berolahraga. Dirangkum dari aneka macam sumber, ternyata ini lho alasan kenapa orang yang rutin berolahraga bisa terkena serangan jantung!
1. Dehidrasi
Dikutip dari Liputan6.com, berdasarkan Spesialis Kedokteran Olahraga dr Michael Triangto, serangan jantung ketika berolahraga bisa terjadi alasannya ialah orang tersebut mengalami dehidrasi. Dehidrasi sanggup menciptakan kerja jantung terbebani sehingga terjadi palpitasi/ berdebar-debar yang bila dibiarkan menciptakan jantung tidak bisa lagi mengantisipasi kerja yang dilakukan dan karenanya terjadi serangan jantung.
Dehidrasi disini bukan hanya kurang minum ketika beroloahraga. Mereka yang cukup minum pun, ketika berolahraga sanggup mengalami kekurangan cairan tubuh alasannya ialah imbas suhu udara yang panas sanggup menimbulkan imbas keringat dan produksi urine yang meningkat sehingga di waktu berolahraga mereka mengalami dehidrasi.
Maka disarankan buat kau yang berolahraga berat ibarat lari marathon ada baiknya minum 1 cangkir air setiap 15-20 menit. Selain itu, kalau kau berolahraga berat selama 45 menit atau intensitas ringan yang melebihi 1 jam maka air putih biasa saja tak akan cukup. Makara kau harus selingi dengan minuman isotonik untuk mengisi kekurangan elektrolit dan gula.
photo via : www.careguru.in
class="adsbygoogle"
style="background:none;display:inline-block;width:300px;height:600px;max-width:100%;"
data-ad-client="ca-pub-9314037868717527"
data-ad-slot="3133381919"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">
2. Faktor keturunan yang tidak disadari
Dikutip dari Tribunnews.com, seseorang yang rutin berolahraga tetap saja bisa mengalami serangan jantung apabila dirinya mempunyai bibit penyakit arteri koroner dan dirinya tidak menyadari hal itu. Saat olahraga, semua otot bergerak dan terlatih. Termasuk otot jantung. Ketika melaksanakan olahraga dengan intensitas tinggi, seseorang yang mempunyai faktor keturunan otot jantung yang lebih tebal, akan lebih menebal ketika olahraga. Sehingga menciptakan jantung bekerja ekstra keras. Otot yang menebal akan menjepit pembuluh darah, sehingga suplai darah ke otot jantung berhenti dan terjadilah serangan jantung.
Kebanyakan mereka tidak menyadari faktor keturunan tersebut, sehingga karenanya ketika mereka berolahraga terutama olahraga berat atau berlebihan, jantung akan memompa oksigen dengan keras, parahnya lagi pada kondisi tersebut seringkali mengakibatkan jantung berhenti berdetak.
Maka dari itu, deteksi dini sangatlah penting guys! Jika tidak memeriksakan sedini mungkin ke seorang andal jantung, kau bisa lakukan dengan treadmill setiap tahun, terutama laki-laki yang berusia di atas 40 tahun. Jika stabil dan tekanan darah juga normal, relatif aman. Namun, kalau tidak terkontrol harus diberi obat terutama biar terkontrol tekanan darahnya. Selain itu, berolahragalah sewajarnya, jangan berlebihan alasannya ialah intinya sesuatu yang berlebihan itu tidaklah baik.
class="adsbygoogle"
style="background:none;display:inline-block;width:300px;height:250px;max-width:100%;"
data-ad-client="ca-pub-9314037868717527"
data-ad-slot="3892123021"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">
photo via : ww.fitrep.io
3. Olahraga berat tanpa melaksanakan pemanasan dan pendinginan
Dikutip dari Intisari Online, salah satu pemicu kenapa seseorang bisa terkena serangan jantung padahal rutin berolahraga ialah alasannya ialah pemilihan jenis olahraga yang tidak tepat. Misalnya saja menentukan jenis olahraga yang terlalu berat atau berolahraga tanpa melaksanakan pemanasan dan pendinginan secara bertahap.
Pasalnya guys, pemanasan dan pendinginan itu sangat penting dilakukan dalam berolahraga. Dikutip dari Halodoc.com, Pemanasan diharapkan untuk membantu mempersiapkan badan sebelum melaksanakan acara yang cenderung berat. Pemanasan dilakukan setidaknya 5-10 menit sebelum berolahraga. Gerakan yang dilakukan pun cenderung perlahan, mudah, dan konsisten. Salah satu yang harus dilakukan ketika pemanasan ialah peregangan otot, untuk menciptakan otot lebih lentur dan lentur. Selain itu, pemanasan sebelum berolahraga juga bermanfaat untuk meningkatkan suhu tubuh, pemikiran darah, dan denyut jantung. Nyatanya hal-hal tersebut diharapkan untuk mempersiapkan kinerja jantung dan pembuluh darah. Selain itu, hal ini juga sanggup membantu mengurangi risiko kram, cedera, dan pegal pada otot sehabis berolahraga.
Sedangkan pendinginan bertujuan untuk membantu mengembalikan kondisi badan ibarat semula. Selain itu, pendinginan juga penting untuk mencegah cedera dan pegal-pegal sehabis berolahraga. Saat sedang berolahraga, otot badan akan mengalami perubahan dan merasa hangat alasannya ialah gerakan dan kecepatan yang dilakukan. Nah, untuk inilah diharapkan pendinginan. Pendinginan sanggup membantu meningkatkan rentang gerak otot. Tujuannya ialah untuk menghindari terjadinya robek atau terluka pada pecahan otot.
photo via : http://befitkilleen.com
4. Penggunaan obat terlarang
Meskipun rajin berolahraga, namun bagi mereka yang suka mengkonsumsi obat terlarang, juga bisa menciptakan mereka terkena serangan jantung. Pasalnya obat terlarang dan alkohol membahayakan badan secara keseluruhan. Akibat keduanya ialah tingginya trigliserida dalam darah dan tekanan darah yang setara dengan orang yang makan terlalu banyak. Keduanya bisa jadi awal dari serangan jantung dan kematian.
Faktor lain yang meningkatkan risiko seseorang mengalami henti jantung ketika berolahraga ialah kebiasaan merokok, kadar kolesterol yang tidak terkontrol dan memilki riwayat penyakit ibarat hipertensi. Intinya guys, tingkat terkena serangan jantung itu lebih tinggi pada mereka yang sering berolahraga berat dalam waktu yang usang dibanding dengan mereka yang sering berolahraga berat dalam waktu yang singkat. Oleh alasannya ialah itu, mengukur kondisi badan diri sendiri ketika berolahraga ialah hal yang perlu dilakukan. Selain itu, hindari juga berolahraga secara berlebihan alasannya ialah apapun yang berlebihan hasilnya tidak akan baik. Jadi, bukan olahraganya yang mengakibatkan seseorang terkena serangan jantung ya guys!
Sumber http://blogunik.com