Friday, September 28, 2018

√ Dongeng Islami: Kisah Perang Badar

Cerita Islami kali ini akan menceritakan wacana kisah sejarah kedahsyatan perang Badar antara pasukan Muslimin dan pasukan kafir Quraisy. Perang Badar merupakan peperangan 313 orang Kaum Muslimin melawan seribu orang Kaum Quraisy yang terjadi di tempat Badar. Perang ini yaitu perang awal sebelum terjadi perang berikutnya, yaitu perang Uhud. Pada perang Badar ini, Kaum Quraisy mengalami kekalahan meski tentara mereka lebih banyak dan kuat. Wilayah Badar terletak 40 km sebelah utara Kota Madinah. Nah, menyerupai apa jalannya perang tersebut? Mari kita simak bersama uraian kisah Islami sejarah perang badar berikut ini, selamat membaca.
Dalam setiap peperangan, Rasulullah Saw. selalu membangkitkan semangat juang pasukannya. Beliau selalu mengatakan, bahwa Allah Swt. akan selalu menawarkan proteksi bagi mereka. Walaupun mereka harus gugur melawan musuh-musuh Islam itu. Allah Swt. sudah menjanjikan nirwana bagi mereka yang mati syahid alasannya yaitu menegakkan kebenaran. Dalam Perang Badar melawan Kaum Quraisy yang kafir, kekuatannya sangat tidak seimbang. Kaum Qurais mengerahkan lebih dari seribu tentara, sementara Kaum Muslimin di bawah komando Rasulullah Saw. hanya berjumlah kurang lebih tiga ratus orang. Kekuatan ini terperinci tidak sebanding. Namun, hal ini tidak menciptakan keberanian para p0juang Muslimin menjadi ciut. Mereka siap menumpas kaum kafir dari muka bumi.

Perang Badar yaitu perang saudara. Kaum kafir dengan kaum Muslimin hanya dipisahkan oleh kebencian atas perbedaan agama di antara mereka. Di antara kaum yang  bertikai itu, berhadapan ayah melawan anak, paman melawan keponakan, abang melawan adik, dan saudara melawan saudara lainnya. "Kenapa tidak kita biarkan saja Muhammad melaksanakan apa yang dia mau?" teriak Utbah bin Rabiah yang pernah merasa ketakutan dikala berhadapan dengan Rasulullah Saw. untuk membujuk dia supaya tidak menyiarkan agama baru. "Menyerang Muhammad berarti kita membunuh belum dewasa dan saudara kita sendiri!"

Ternyata, ucapan itu sudah menciptakan sebagian Kaum Quraisy menyadari bahwa kini mereka akan berperang melawan saudara-saudara sendiri. Mereka mendukung anjuran Utbah. Abu Jahal pun murka melihat pasukannya berpikiran menyerupai itu. Dalam dadanya, Abu Jahal sangat ingin melihat Nabi Muhammad Saw. cepat terbunuh. "Pengecut kalian semua! Pulanglah kalian menyusu pada ibumu kalau kalian takut menghadapi pasukan Muhammad!" teriaknya dengan wajah memerah alasannya yaitu amarah.

Abu Jahal yaitu orang yang cukup disegani di kalangan Kaum Quraisy. Kali ini pun, dia yang memimpin pasukan. Tidak ada satu prajurit pun yang berani melawannya. Mereka menentukan kembali berperang melawan Kaum Muslimin, meskipun mereka harus berhadapan dengan saudara sendiri.

Suasana Perang Badar

 kali ini akan menceritakan wacana kisah sejarah kedahsyatan perang Badar antara pasukan  √ Cerita Islami: Kisah Perang Badar

Pagi-pagi sekali, peperangan pun segera dimulai. Pasukan Quraisy menyerbu dengan cepat ke arah pasukan Rasulullah Saw. yang sudah bersiaga untuk menahan gempuran mereka. Meskipun Kaum Muslimin hanya berjumlah tiga ratus orang, mereka tidak takut menghadapi serangan lawan. Rasa keimanan dan ketakwaan yang menciptakan mereka berani melawan musuh-musuhnya. Mereka tidak mempunyai perlengkapan perang yang lengkap dan bagus, tetapi mereka percaya Allah Swt. akan selalu bersama mereka. Allahu Akbar!

Denting pedang pun beradu. Anak-anak panah meluncur dan menancap pada setiap badan musuh. Jeritan kesakitan beradu dengan bunyi dentingan pedang dan darah yang mengalir membasahi tanah Badar. Kedua pasukan bertarung dengan semangant. Tak ada satu pun yang mau menyerah dan takluk pada musuhnya. Kemenangan perang yaitu kemenangan bagi kaumnya. Kaum muslimin pun mencicipi hal tersebut. Mereka sangat membutuhkan kemenangan supaya Islam sanggup berdiri tegak di tanah Arab. Mereka sudah bosan menjadi materi caci maki dan siksaan kaum kafir. Semangan itulah yang mengobarkan usaha mereka meskipun harus mempertaruhkan jiwa dan raga mereka.

Ternyata, cukup berat bagi pasukan Nabi Muhammad Saw. untuk mengalahkan Kaum Quraisy yang sangat banyak. Lambat laun, Kaum Muslimin terdesak mundur oleh serangan lawan. Satu per satu, prajurit Muslim gugur sebagai syahid dan tak ada lagi proteksi yang sanggup mereka harapkan. Mereka merasa kekalahan sudah ada di hadapan mereka. Kematian akan segera menjemputnya. Rasulullah Saw. begitu duka melihat pasukannya terdesak mundur dan semangat sehingga mereka mulai melemah. Mereka terlihat sudah pasrah dan hanya menunggu kematian tiba menjemput. Dalam kondisi tersebut, Rasulullah Saw. memanjatkan doa kepada Allah Swt untuk meminta pertolongan dan perlindungan-Nya.

Allah Swt. menurunkan firman-Nya kepada Rasulullah Saw., bahwa akan tiba bala proteksi seribu malaikat untuk membantu usaha mereka. Rasulullah Saw. memberitahukan kabar besar hati tersebut kepada Abu Bakar supaya disebarkan kepada seluruh pasukannya. Tentu saja, isu itu disambut besar hati oleh seluruh pasukan Rasulullah Saw. Semangat mereka tiba-tiba saja bergeloa kembali. Mereka seolah melihat kemenangan perang ada di hadapan mereka. Pedang mereka pun terayun kembali dengan cepat dan memburu prajurit masuh yang mencoba mendekati mereka. Tak ada lagi rasa takut dan letih di hati mereka alasannya yaitu Allah Swt. sudah bersama mereka melalui malaikat-malaikat yang diutus-Nya.

Sesungguhnya, Allah Swt. menurunkan firman itu sebagai isu besar hati bagi seluruh Kaum Muslimin supaya mereka menjadi hening dan tenteram. Turunnya malaikat hanyalah sebagai pendamping mereka dan meningkatkan kembali semangat juang yang melemah. Akhirnya, Kaum Muslimin sanggup berbalik menyerang musuh dan memukul mundur hingga kesannya mereka kocar-kacir meninggalkan peperangan. Kaum Muslimin bersorak besar hati menyambut kemenangan besar yang sudah mereka raih. Rasanya tidak sanggup mendapatkan amanah apabila Kaum Quraisy yang sedemikian banyaknya sanggup dikalahkan oleh mereka yang hanya berjumlah sedikit.

Pada pertempuran Badar itu, Abu Jahal, Utbah bin Rabiah, Umayah bin Khalf, dan beberapa pemuka Kaum Quraisy lainnya terbunuh. Meskipun demikian, kematian mereka tidak menciptakan penyebaran agama Islam menjadi lebih gampang di Kota Makkah. Cobaan dan rintangan tetap selalu menghadang Rasulullah Saw. dalam setiap langkah-langkahnya.

Demikianlah uraian wacana Kisah Islami: Dahsyatnya Perang Badar, semoga bermanfaat.

Referensi:
  • Abqary, Ridwan. 2009. 99 Kisah Menakjubkan dalam Al-Quran. Bandung: Mizan.

Sumber http://www.ilmusiana.com