Thursday, August 30, 2018

√ Hiponatremia ; Penyebab, Tanda-Tanda Dan Penanganan

 



Hiponatremia merupakan suatu keadaan kurangnya kadar natrium (sodium) dalam darah Anda. Banyak faktor yang menjadi penyebabnya menyerupai dehidrasi, mengonsumsi obat tertentu, muntah berat atau diare berat, adanya penyakit tertentu, kelainan kelenjar adrenal dan kondisi polidipsi primer. 


Mengenal Hiponatremia


Hiponatremia merupakan suatu keadaan kurangnya kadar natrium (sodium) dalam darah Anda. Natrium yakni elektrolit esensial yang membantu badan menjaga keseimbangan air di sekitar sel-sel Anda. Kadar natrium yang seimbang sangat penting untuk otot serta saraf biar bekerja dengan baik dan maksimal sesuai fungsinya. Selain itu, natrium juga membantu menjaga tingkat tekanan darah biar stabil.


Penyakit ini bisa terjadi dikala kadar air dan sodium tidak seimbang; dengan kata lain, terlalu banyak air atau tidak cukup natrium dalam darah Anda. Biasanya, tingkat natrium normal berkisar antara 135 mEq/L hingga dengan 145 mEq/L.


Bila kadar natrium berada dibawah 135 mEq/L sanggup dikatakan bahwa Anda menderita penyakit ini. Sebaliknya, kalau kadar natrium berada diatas 145 mEq/L sanggup dikatakan bahwa Anda menderita hipernatremia.


Penyebab


Banyak faktor yang sanggup menjadikan terjadinya keadaan hiponatremia seperti:



  • Dehidrasi

  • Mengonsumsi obat tertentu menyerupai obat anti nyeri,anti depresan, diuretic, dll

  • Muntah berat dan/atau diare berat

  • Adanya penyakit tertentu menyerupai penyakit ginjal (gagal ginjal), penyakit hati, gagal jantung, hipotiroidisme, diabetes insipidus, sindrom Cushing, dll

  • Adanya kondisi polidipsi primer yaitu suatu kondisi dimana Anda merasa haus berlebihan sehingga minum air terlalu banyak

  • Kelainan kelenjar adrenal, menyerupai penyakit Addison. Keadaan ini memengaruhi kemampuan kelenjar adrenal untuk mengatur keseimbangan natrium, kalium, dan air dalam badan Anda.


Gejala


Gejala hiponatremia sanggup bervariasi pada setiap individu. Jika kadar natrium turun secara perlahan, mungkin tidak mengatakan tanda-tanda apa pun. Namun, kalau natrium turun sangat cepat (drastis), tanda-tanda yang muncul mungkin lebih parah alasannya kehilangan natrium dengan sangat cepat merupakan keadaan darurat medis. Hal ini sanggup menjadikan hilangnya kesadaran, kejang, dan koma.


Beberapa tanda-tanda umum pada hiponatremia adalah:



  • Sakit kepala

  • Kebingungan

  • Cepat lelah

  • Mual

  • Muntah

  • Kram otot atau kejang.


Faktor Risiko


Berikut yakni faktor risiko terjadinya keadaan hiponatremia, yaitu:



  • Sedang menjalani diet rendah natrium

  • Penggunaan diuretik

  • Penggunaan anti depresan

  • Usia lanjut

  • Mengalami penyakit tertentu yang menciptakan kadar natrium turun.


Diagnosis


Untuk menegakkan diagnosis kondisi ini, dokter akan melaksanakan tes laboratorium darah untuk menyidik kadar natrium darah. Akan tetapi, meskipun Anda tidak mempunyai tanda-tanda hiponatremia, dokter mungkin akan melaksanakan investigasi metabolik dasar untuk menguji jumlah elektrolit dan mineral dalam darah.


Pemeriksaan ini meliputi kadar natrium, kalsium, albumin, glukosa, kreatinin, BUN, dan sebagainya. Selain itu, dokter juga sanggup menyidik kadar natrium dalam urin. Hasil tes ini akan membantu dokter memilih penyebab hiponatremia; kalau kadar natrium darah rendah tetapi kadar natrium urin tinggi, badan Anda kehilangan natrium terlalu banyak.


Jika kadar natrium rendah, baik di darah dan urin berarti badan tidak menyerap cukup banyak natrium; mungkin juga ini mengindikasikan terlalu banyak  air di badan Anda.


Penanganan


Sebenarnya, penanganannya tergantung kepada penyebabnya. Namun, secara umum berikut cara-cara untuk menanganinya, yaitu:



  • Mengobati kondisi yang mendasarinya

  • Mengurangi asupan cairan

  • Memberikan cairan intravena (IV atau infus). Dokter mungkin merekomendasikan larutan natrium IV untuk menaikkan kadar natrium secara perlahan dalam darah. Untuk tindakan ini, membutuhkan perawatan di rumah sakit alasannya tenaga medis akan sering memantau kadar natrium. Hal ini dikarenakan koreksi natrium yang terlalu cepat sanggup berbahaya juga bagi tubuh.

  • Obat-obatan. Dokter sanggup merekomendasikan obat untuk meredakan tanda-tanda yang ada menyerupai obat anti mual, anti muntah, pereda sakit kepala, dan lainnya.


Pencegahan


Beberapa langkah ini sanggup mencegah terkena hiponatremia, yaitu :



  • Usahakan biar kadar air dan elektrolit seimbang dengan cara memerhatikan asupan cairan. Jika Anda bukanlah seorang atlet, usahakanlah biar badan tetap terhidrasi seimbang. Untuk kaum wanita, disarankan mengonsumsi 2,2 liter air (tidak lebih dan tidak kurang) setiap harinya. Sedangkan, untuk laki-laki disarankan mengonsumsi 3 liter air setiap harinya. Anda boleh meningkatkan asupan cairan apabila mengalami diare, muntah, demam, berada pada cuaca yang sangat panas atau berada di ketinggian, dalam keadaan hamil atau menyusui, dll

  • Jika Anda berprofesi sebagai seorang atlet, pertimbangkanlah untuk mengonsumsi minuman elektrolit yang berfungsi mengganti natrium yang hilang melalui keringat.

  • Perhatikan dua cara yang sanggup dilakukan untuk mengetahui berapa banyak air yang harus Anda konsumsi, yaitu rasa haus dan warna urin.

  • Jika Anda mempunyai kondisi yang sanggup menjadikan hiponatremia, menyerupai insufisiensi kelenjar adrenal, pastikan bahwa penyebab tersebut ditangani secara cepat dan sempurna oleh dokter biar tidak terjadi komplikasi dari keadaan itu.


Semoga bermanfaat.


 


Baca juga:



Jaga kesehatan Anda dengan gunakan fitur ‘Tanya Dokter’ untuk diskusikan permasalahan kesehatan Anda. GRATIS! Download aplikasi Go Dok, di sini.


PJ/JJ/MA



Referensi




Sumber https://www.go-dok.comm