Friday, August 10, 2018

√ Bencana Terowongan Kereta Paledang

Terowongan Paledang, nama daerah ini dilafalkan dengan miris terutama oleh orang Bogor, ada ingatan sedih yang tak hendak dikenang dari terowongan Paledang. Memang, terowongan kereta yang terlihat biasa-biasa saja ini menyimpan kisah tragis yang bahkan tak terlukis keseramannya sampai kini. Sebuah insiden ajal yang merenggut 12 jiwa untuk kemudian diantar berpulang ke sisi Tuhan dengan cara paling merinding. 

Terowongan Paledang

 nama daerah ini dilafalkan dengan miris terutama oleh orang Bogor √ Tragedi Terowongan Kereta Paledang

Tragedi berdarah itu terjadi di tahun 2000 yang sekaligus menandai surutnya rute Bogor - Sukabumi sampai ditutup 6 tahun kemudian. Padahal, menyerupai semua jalur kereta di tanah jawa, Bogor - Sukabumi sudah menjadi primadona semenjak masa kolonial. Jalur kereta yang diresmikan semenjak tahun 1882 ini, memang penuh misteri. Meski sekarang sudah hidup kembali, pasang surut terjadi yang memberi cerita-cerita tak biasa, termasuk dongeng menakutkan wacana Paledang yang menciptakan badan meremang.

Tubuh-tubuh 12 pelajar Sekolah Menengan Atas yang dipotong terowongan, ketika ini memberi kisah misteri yang mengiringi eksistensi jalur Bogor-Sukabumi. Lalu, semenjak insiden ajal itu diterowongan Paledang konon sering mewujud hantu dalam bentuknya yang terseram, contohnya saja badan tanpa kepala atau jeritan kesakitan sampai lolongan minta tolong. Lantas, seberapa tinggi level keangkeran terowongan Paledang?

Tragedi Terowongan Paledang

Pada tahun 2000-an, bencana berdarah terjadi diperlintasan kereta api Bogor - Sukabumi, 12 nyawa dewasa meregang sia-sia di atap gerbong kereta jurusan Bogor - Sukabumi. Para dewasa naas itu tewas mengenaskan sesudah membentur atap terowongan dan terowongan ini menjadi area gaib yang menciptakan bulu kuduk merinding.

Meski insiden ajal itu sudah lewat 3 windu, tapi kengerian dan sedih paling dalam belum sembuh oleh tercabiknya 12 badan pelajar Sekolah Menengan Atas di terowongan Paledang. Mereka yakni jiwa-jiwa pemberani yang tak pernah bermimpi akan diantar pulang ke sisi Ilahi dengan cara paling ngeri. Tubuh-tubuh mereka berguguran, berserpihan, serta menyebar tangis sesudah dipotong oleh pembatas terowongan yang pendek. 12 nyawa sia-sia diserahkan kepada insiden naas traumatis yang bahkan tak terobati meski sudah dibasuh waktu sepanjang 18 tahun. 

Kronologis Kejadian

Menurut saksi mata kejadian, memang insiden di terowongan Paledang itu sangat ngeri sekali Mereka menyaksikan dari atap gerbong kereta api, orang loncat lantaran terbentur dinding terowongan. Bahkan mereka menyaksikan orang-orang berguguran semacam kapas, terlempar, dan terpisah-pisah anggota tubuhnya. 

Berdasarkan keterangan saksi mata, memang pada ketika itu atap kereta penuh banyak orang, termasuk ke-12 pelajar Sekolah Menengan Atas dari Bekasi itu. Semua korban tersebut tewas lantaran terbentur dinding terowongan yang kerendahan ketika kereta api melalui terowongan tersebut. Semua pecahan badan korban awut-awutan di sepanjang lintasan menciptakan semua orang ngeri ketika itu.

Mereka yang ikut menyaksikan 12 anak muda meregang nyawa dalam insiden berdarah terowongan Paledang, sejatinya sudah berusaha mengubur kenangan jelek itu alasannya yakni tak ada yang dapat diceritakan selain kengerian yang luar biasa, tapi mereka selalu sedih untuk membuka kembali lembar-lembar pilu insiden Paledang.

Bagi warga disekitar Paledang, ba'da ashar 18 tahun kemudian yakni pengalaman terseram yang paling mencekam, 12 badan yang dicabik terowongan awut-awutan menjadi serpih-serpih yang memberi pemandangan perih. Satu demi satu warga mengumpulkan potongan-potongan badan itu dengan rasa nelangsa.

Semua warga dapat bercerita wacana insiden ditahun 2000 itu dengan versi masing-masing, tapi yang selalu sama yakni himpitan rasa sedih yang tak terkelupas dari ingatan. Mereka masih menyimpan ingatan perih itu, nyaris di setiap inci dari insiden dramatis ini.

Dalam balutan suasana magis, proses penyelamatan memberi pengalaman tak terlupakan untuk semua orang. Mereka tak tega mengais tubuh-tubuh remuk itu, dengan air mata tertahan para warga memungut sekecil apapun 12 badan anak Sekolah Menengan Atas yang malang itu. Bahkan, berdasarkan pengukuhan warga ada juga korban yang sudah terpisah pinggulnya dengan usus terburai tapi masih dapat bertanya ke warga "Saya masih hidup yah?".

Ketika malam benar-benar memeluk Paledang, suasana bertambah gundah, senyap yang terus merayap justru memberi hati makin miris. Para warga yang masih tidak percaya dengan insiden ajal itu, bertambah kalut. Melihat tikus berpesta di terowongan Paledang. Warga melihat tikus-tikus itu menjarah serpihan badan 12 pelajar yang tak lagi dapat ditemukan. Ngeri sekaligus ngilu melihatnya.

Cerita Mistis Terowongan Paledang

Dibuka oleh malam pertama ketika kawanan berpesta, malam-malam terowongan Paledang berubah menakutkan selamanya. Peristiwa-peristiwa mistis menjadi penghias nyaris setiap malam, hanya sedikit orang saja yang berani mendekati terowongan Paledang di malam hari, itupun harus menyiapkan diri untuk bertemu dengan aneka macam perwujudan makhluk halus.

Banyak warga yang mempunyai pengalaman menakutkan bertemu makhluk halus penunggu terowongan yang disinyalir sebagai perwujudan dari 12 korban tersebut. Hampir di setiap malam, warga sering mendengar jeritan minta tolong yang entah darimana asalnya. Warga juga sering bertemu perwujudan sosok tanpa kepala yang berjalan-jalan disekitar perlintasan kereta api.

Selembar demi selembar kisah supranatural dituliskan, kejadian-kejadian mistis menyebar sampai memberi penghias mistis terowongan Paledang yang selanjutnya diberi tetengger angker. [ilm]

Sumber http://www.ilmusiana.com