Sunday, July 15, 2018

√ Mengenal Cancerophobia : Fobia Terhadap Penyakit Kanker

>Cancerophobia, disebut juga dengan carcinofobia, merupakan suatu ketakutan yang tidak masuk akal dan terus menerus terhadap penyakit kanker. Penderita fobia ini umumnya sangat berlebihan dalam menghindari kanker, dan semua tanda-tanda kesehatan yang dialaminya bisa dikaitkan dengan kanker.


Go Dok Pernahkah Anda menengar istilah Cancerophobia, alias fobia terhadap penyakit kanker? Meski jarang terdengar kasusnya di Indonesia, namun kondisi psikologis ini benar-benar ada, lho! Fobia ini  tergolong tidak berbahaya pada mereka yang memang tidak mempunyai penyakit kanker.


Namun,  jika Anda sudah mengidap penyakit kanker, kondisi ini bisa menghambat jalannya pengobatan Anda. Penasaran kenapa menyerupai itu? Yuk, simak klarifikasi lengkap ihwal mengenal Cancerophobia berikut ini!


Mengenal Cancerophobia


Cancerophobia, atau yang disebut juga dengan carcinofobia, merupakan suatu ketakutan yang tidak masuk akal dan terus menerus terhadap penyakit kanker. Penderita Cancerophobia umumnya mempunyai ketakutan gila akan terkena penyakit kanker, atau ketakutan akan kembali terkena penyakit tersebut kalau sebelumnya sudah pernah  menderita kanker.


Penderita fobia ini umumnya sangat berlebihan dalam menghindari kanker, dan semua tanda-tanda kesehatan yang dialaminya bisa dikaitkan dengan kanker. Cancerophobia merupakan suatu jenis gangguan jiwa yang sanggup menciptakan penderitanya terkena panick attack, ketika mengalami sedikit saja tanda-tanda terkait kanker, atau bertemu dengan penderita kanker secara langsung.


Apa saja gejalanya?


Gejalanya secara umum sama dengan tanda-tanda fobia lainnya, menyerupai :



  • Pucat, histeris, dan berkeringat deras ketika bertemu dengan pasien kanker, alasannya ialah penderita percaya bahwa berada di erat penderita kanker bisa menciptakan mereka turut terkena kanker

  • Berlebihan dalam menyikapi gejala-gejala kesehatan yang bisa terkait dengan kanker, menyerupai pusing, adanya sedikit benjolan di tubuh, dan lain-lain

  • Melakukan tes-tes kesehatan terkait kanker, yang bergotong-royong tidak dibutuhkan, sampai berkali-kali

  • Obsesif dalam mengonsumsi obat herbal maupun modern yang dikatakan bisa mencegah dan mengobati kanker

  • Menghindari makanan, minuman, atau hal apapun yang dikaitkan dengan kanker atau dikatakan sanggup memicu tumbuhnya sel-sel kanker

  • Berlebihan dalam memakai suatu produk yang secara mitos maupun fakta dianggap bisa mencegah dan mengobati penyakit kanker.


Selain tanda-tanda di atas, Cancerophobia juga mempunyai dua perilaku yang kontras pada penderitanya. Di satu sisi, mereka akan melaksanakan hal apapun -bahkan tindakan paling tidak rasional sekalipun- untuk mencegah datangnya kanker. Bahkan ada yang berkali-kali menjalani tes diagnostik kanker demi memastikannya.


Namun, di sisi lain, penderita bisa pula menghindar untuk dites diagnosis kanker ketika mereka menunjukkan gejala-gejala kanker yang terang (denial). Bahkan, menolak untuk percaya bahwa mereka mempunyai penyakit ini, meski tes diagnostik sudah mengonfirmasi demikian. Hal inilah yang bisa berbahaya, alasannya ialah kalau mengalaminya, penderita bisa saja menolak untuk menjalani pengobatan kanker yang semestinya.


Sebenarnya, apa penyebab Cancerophobia?


Ada beberapa hal yang bisa dicurigai sebagai penyebab munculnya Cancerophobia pada seseorang. Pertama, ialah kepercayaan bahwa penyakit kanker bersifat diturunkan dari generasi ke generasi. Hasilnya, ketika Anda mempunyai orangtua, kakak, adik, kakek atau nenek yang terdiagnosa kanker, maka ketakutan akan penyakit ini bisa berkembang terus sampai tak rasional.


Kedua, ialah stress berat atau pengalaman di masa kemudian ketika menyaksikan seseorang menderita kanker dan bagaimana efeknya pada tubuh. Selain itu, mereka yang gres saja didiagnosis dengan penyakit kanker atau yang pernah mengalami penyakit ini sebelumnya juga bisa menderita Cancerophobia.


 


Baca juga:



Konsultasi kesehatan sekarang bisa eksklusif lewat gadget Anda. Download aplikasi Go Dok di sini.


SF/JJ/MA



Referensi




Sumber https://www.go-dok.comm