Thursday, July 5, 2018

√ Buta Warna: Penyebab, Tanda-Tanda Dan Penanganan Yang Tepat

Buta warna memang tidak seumum miopia dan presbiopia. Penyakit mata ini tergolong sebagai penyakit langka, lantaran hanya sedikit orang yang mengidapnya. Biasanya penderita hanya sanggup melihat dunia dalam spektrum warna tertentu, tidak ibarat orang pada umumnya yang sanggup melihat aneka macam warna.


Go DokApakah Anda pernah mendengar buta warna? Penyakit mata ini memang tidak seumum miopia atau presbiopia. Penyakit mata ini bekerjsama tergolong sebagai penyakit langka, lantaran hanya sedikit orang yang mengidapnya. Biasanya penderita hanya sanggup melihat dunia dalam spektrum warna tertentu, tidak ibarat orang pada umumnya yang sanggup melihat aneka macam warna.


Tentu saja kondisi ini sangat mengganggu kehidupan sehari-hari penderita. Selain itu penderita juga tidak sanggup menempuh pendidikan atau melamar pekerjaan tertentu ibarat arsitek, dokter, atau pembalap disebabkan penyakit ini. Yuk ketahui lebih lanjut perihal fakta dari buta warna!


Pria lebih rentan mengidap buta warna daripada wanita


Tahukah Anda kalau laki-laki lebih cenderung menderita buta warna daripada wanita? Menurut penelitian yang dilakukan oleh American Optometric Association, hanya 0.5 persen perempuan dari penduduk Amerika yang mengidap penyakit ini.


Angka ini terpaut jauh dengan persentase penderita laki-laki yang mencapai 8 persen dari populasi. Diketahui bahwa badan perempuan cenderung membawa kromosom yang sanggup menangkal buta warna, namun badan laki-laki cenderung mendukung kondisinya.


Penyebab


Ada dua cara seseorang sanggup mengidap penyakit mata ini, lantaran faktor keturunan dan faktor eksternal lainnya yang sanggup terjadi di kemudian hari. Buta warna lantaran faktor keturunan lebih sering dijumpai. Penyakit ini sanggup diturunkan kepada seseorang lewat gen keluarganya. Pada masalah demikian, tanda-tandanya sanggup dilihat semenjak lahir.


Sementara itu buta warna yang disebabkan oleh faktor eksternal muncul lantaran adanya gangguan pada saraf optik atau retina mata. Hal ini sanggup terjadi pada penderita glaukoma. Tekanan intraokular pada penderita glaukoma berada di atas normal. Pada level tertentu, kondisi ini sanggup mencederai saraf optik sehingga penglihatan warna menjadi terganggu.


Kasus lain sanggup ditemukan pada pasien Macular Degeneretaion, Diabetic Retinopathy, Parkinson, Alzheimer, Multiple Sclerosis, dan Katarak. Apabila Anda mencicipi adanya gangguan penglihatan warna, segeralah berkonsultasi pada dokter untuk mencegah kondisi yang lebih serius.


Tipe-tipe


Sebenarnya buta warna ini terbagi atas 3 tipe, lho. Tipe-tipe tersebut dibedakan menurut kesulitan penderita membedakan warna.



  • Tipe 1 Penderita akan kesulitan membedakan warna merah dan

  • Tipe 2 Penderita akan kesulitan membedakan warna kuning dan biru.

  • Tipe 3 (achromatopsia) Penderita tidak sanggup mendeteksi warna apapun kecuali dalam spektrum grayscale.


Gejala


Buta warna biasanya mulai terlihat pada usia balita, dimana mereka mulai mencar ilmu mengenal warna. Namun pada beberapa kasus, penyakit ini sulit untuk terdeteksi lantaran anak mulai mengasosiasikan sebuah objek dengan nama warna tertentu. Contohnya, si anak diajarkan bahwa strawberi berwarna merah. Maka ia akan terus menyebutkan kalau strawberi itu merah, meskipun yang ia lihat bekerjsama ialah abu-abu.


Gejalanya lebih gampang dideteksi pada orang dewasa. Biasanya, penderita akan kesulitan membedakan warna-warna dasar, ibarat warna merah dan hijau pada lampu kemudian lintas, lantaran perbedaan antar warna perlahan akan menjadi kabur.


Penanganan


Penyakit ini dapat terjadi lantaran saraf optik terganggu oleh adanya penyakit tertentu, ibarat glaukoma. Mengobati penyakit tersebut cukup untuk menyembuhkan kondisi buta warna tersebut. Namun beda halnya dengan buta warna keturunan.


Sayangnya belum ditemukan pengobatan yang terbukti efektif untuk mengatasi kondisi ini. Namun jangan khawatir. Para penderita buta biasanya mempunyai trik untuk hidup dengan gangguan penglihatan tersebut, ibarat menghafalkan urutan lampu kemudian lintas, atau menata pakaian menurut kecerahannya.


 


Baca juga:



Jaga kesehatan Anda dengan gunakan fitur ‘Tanya Dokter’ untuk diskusikan permasalahan kesehatan Anda. GRATIS! Download aplikasi Go Dok, di sini.


 



Sumber https://www.go-dok.comm