Tuesday, July 17, 2018

√ Budbahasa Pergaulan Yang Sopan

Seperti apa etika pergaulan yang sopan sesuai tuntunan kaidah aliran Islam? Dalam kehidupan sehari-hari insan perlu bergaul. Dengan bergaul orang sanggup saling mengenal, saling bertukar pengalaman, saling menghargai dan dengan bergaul kebutuhan-kebutuhan lebih gampang dipenuhi.

 Seperti apa etika pergaulan yang sopan sesuai tuntunan kaidah aliran Islam √ Etika Pergaulan Yang Sopan

Yang menjadi problem yaitu bagaimana cara bergaul yang baik (sopan) itu. Dalam agama Islam banyak petunjuk wacana cara bergaul yang sopan. Dalam pergaulan dibutuhkan adanya saling pengertian, yaitu saling memahami kebutuhan atau keperluan masing-masing. Kita memang tidak sanggup mengetahui keperluan orang lain secara terperinci satu persatu. Tetapi yang pokok, yang semua orang niscaya mengetahui, yaitu bahwa setiap orang itu perlu memperoleh perlakuan yang wajar. 

Bagaimana ukuran perlakuan yang masuk akal itu? Memang jikalau berbicara wacana ukuran ini kemudian timbul pertanyaan wacana apa yang dijadikan ukuran, sehingga apabila tidak ditentukan apa yang akan dijadikan ukuran maka akan terdapat banyak ukuran yang bermacam-macam.

Apabila kita mendapat kesulitan dalam memilih ukuran itu, maka bahwasanya secara sederhana saja sanggup ditentukan ukuran tersebut yaitu diri kita sendiri. Kita mengetahui kebutuhan diri kita sendiri, walaupun mungkin ada sebagian kita yang kurang tahu wacana kebutuhannya sendiri. Tetapi yang terang yaitu bahwa kita merasa bahagia apabila diperlakukan secara sopan, baik, dan jujur oleh orang lain.

Dengan perkataan lain, diperlakukan sebagai insan yang baik. Itulah ukuran yang sangat sederhana. Kalau kita sudah mengetahui wacana kebutuhan kita itu maka dengan gampang kita sanggup mengetahui perlakukan yang dibutuhkan oleh orang lain dari kita. Makara perlakukanlah orang lain sebagaimana kita ingin pula diperlakukan oleh orang lain.

Bacaan Terkait:
Dengan ukuran yang sangat umum itu kita sudah sanggup menolong diri kita dalam bergaul dengan baik, sehingga kita sanggup menghindarkan perlakuan yang agresif atau tidak sopan terhadap orang lain. Perlakuan agresif atau tidak sopan terhadap orang lain. Perlakuan kasar, tidak sopan dan sombong akan mendatangkan akhir yang merugikan diri kita sendiri. Mengapa demikian? 

Dengan perlakuan menyerupai itu orang merasa terhina dan dengan sendirinya perasaan demikian tidak menenangkan jiwanya. Orang yang terhina sanggup mengadakan reaksi dengan banyak sekali cara, diantaranya yaitu membenci, antipati dan sebagainya. Itulah sebabnya Allah berfirman:
Dan janganlah kau memalingkan mukamu dari insan (karena sombong) dan janganlah kau berjalan di muka bumi dengan angkuh (Q.S. Luqman: 18)
Kesombongan dan kecongkakan sanggup mendatangkan (menimbulkan) ketegangan dalam pergaulan. Di samping itu juga sanggup berakibat jelek terhadap diri kita, yaitu kita dibenci dan kurang mendapat simpati dari orang lain yang kita perlakukan kurang masuk akal itu. Hal ini akan merugikan kita sendiri lantaran eksklusif atau tidak eksklusif kita mendapat evaluasi kurang baik dari padanya. 

Bahkan evaluasi kurang baik itu tidak hanya dari orang yang kita perlakukan kurang masuk akal saja, melainkan dari orang-orang lain pula. Dan yang lebih merugikan lagi yaitu bahwa Allah tidak menyukai kita atas kesombongan kita tersebut. FirmanNya:
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri (Q.S. Luqman: 18).
Maka benarlah firman Allah dalam Al-Qur'an:
Apabila kau berbuat baik maka sesungguhnya kau berbuat baik untuk dirimu sendiri, dan apabila kau berbuat jahat maka bahwasanya kau berbuat jahat untuk dirimu sendiri pula (Q.S. Al Isra': 7)
Oleh lantaran itu sebagai perjuangan untuk memperbaiki hubungan pergaulan perlu diusahakan adanya saling pengertian, saling menghargai dan saling menghormati, semoga baik kita sendiri maupun orang lain sanggup merasa damai dan aman. Dengan demikian akan lebih memungkinkan tercapainya kolaborasi yang baik dalam perjuangan mencapai keperluan hidup dalam masyarakat. 

Demikianlah klarifikasi wacana Etika Pergaulan Yang Sopan, semoga bermanfaat.

Sumber http://www.ilmusiana.com