Sunday, April 15, 2018

√ Mengenal Perihal Reksadana

 reksadana masuk dalam kelompok instrumen investasi derivatif alasannya ialah instrumen ini lahir d √ Mengenal Tentang Reksadana

Dalam kelompok instrumen investasi, reksadana masuk dalam kelompok instrumen investasi derivatif alasannya ialah instrumen ini lahir dari portofolio yang dibentuk oleh manajer investasi.

Dari sisi investor, reksadana merupakan instrumen investasi yang bisa menampung kepentingan investor kecil, yaitu memungkinkannya menyebarkan portofolio, sehingga sanggup mengendalikan resiko.

Dari sisi pasar modal, reksadana bisa dikatakan sebagai sumber investasi yang besar alasannya ialah sanggup menghimpun dana dari investor kecil yang jikalau dijumlahkan menjadi amat besar.

Definisi Reksadana

Menurut Undang-Undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat 27, Reksadana ialah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi (MI).

Reksadana merupakan terjemahan dari bahasa Inggris yaitu "mutual fund" yang lahir sekitar seratus tahun kemudian di London, Inggris.

Pada prinsipnya, investasi pada reksadana ialah melaksanakan investasi yang menyebar pada sekian banyak instrumen investasi yang diperdagangkan di pasar modal menyerupai saham biasa, obligasi pemerintah, obligasi swasta, dan di pasar uang menyerupai commercial paper, SPN (Surat Perbendaharaan Negara), SBI (Sertifikat Bank Indonesia) dan yang lainya,

Namun investor tidak perlu membeli sekian banyak investasi tersebut, investor hanya perlu mempunyai 1 surat berharga saja, yang disebut akta reksadana yang diterbitkan oleh Manajer Investasi (MI).

Dengan demikian, investor dimungkinkan mendapat laba investasi yang sama dengan berinvestasi pada banyak sekali macam surat berharga, tetapi resiko yang dihadapi tidak sebesar apabila investor melaksanakan investasi eksklusif pada surat-surat berharga tersebut.

Jadi, reksadana sanggup didefinisikan sebagai surat berharga yang diterbitkan oleh manajer investasi kemudian dijual kepada investor, dimana hasil penjualan tersebut dipakai untuk menciptakan portofolio biar resiko investasi menurun, namun dengan laba yang relatif besar.

Cara Kerja Reksadana

Pertama,

Manajer investasi akan mengumpulkan dana dari para investor. Dimana untuk mengumpulkan dana ini, manajer investasi akan menerbitkan saham yang dijual kepada investor.

Saham yang diterbitkan inilah yang kemudian disebut sebagai akta reksadana.

Kedua,

Setelah dana terkumpul, manajer investasi akan menginvestasikannya pada surat-surat berharga yang dianggap paling menguntungkan.

Untuk bisa mendapat keuntungan, manajer investasi akan melaksanakan spesialisasi sesuai dengan keahliannya.

Ada manajer investasi yang khusus melaksanakan spesialisasi investasi pada saham biasa saja, ada juga yang dikombinasikan dengan obligasi, atau pada obligasi saja dan yang lainya.

Ketiga,

Manajer investasi akan membagikan laba yang didapatnya kepada para investor.

Reksadana Cocok Untuk Investor Kecil

Mengapa bisa dikatakan demikian? Bukankah pasar modal dikesankan sebagai kawasan berinvestasi dengan modal yang besar?

Betul sekali, hanya saja dengan reksadana kesan tersebut sanggup dihilangkan.

Perlu anda ketahui, kini ini, hanya dengan modal Rp10.000, anda sudah sanggup berinvestasi di reksadana.

Salah satu kawasan untuk investasi reksadana dengan modal Rp.10.000 ialah di bukareksa, yang merupakan produk dari bukalapak. Jadi, untuk bisa berinvestasi disini anda hanya cukup mempunyai akun bukalapak.

Untuk isu lebih lanjut : Baca [Investasi Reksadana Modal Rp 10.000].

Selain itu, reksadana juga menyediakan 2 akomodasi yang mustahil dimiliki oleh investor kecil, mencakup :

Pertama : Membuat investasi mencapai skala ekonomis

Maksudnya ialah suatu investasi akan menguntungkan kalau bisa mencapai kapasitas tertentu.

Hal ini prinsipnya sama menyerupai bunga deposito bank yang semakin besar jikalau dana yang didepositokan semakin besar pula.

Untuk mencapai kapasitas tertentu inilah yang sulit dicapai oleh investor kecil.

Karena, dana yang dimiliki investor kecil tentulah jumlahnya yang terbatas.

Dengan reksadana, dana setiap investor yang terbatas ini akan digabungkan oleh manajer investasi yang sanggup dipakai untuk melaksanakan investasi dalam skala besar dan menyebar.

Kedua : Reksadana menimbulkan profesionalisme berinvestasi

Maksudnya, dengan kita berinvestasi pada reksadana, uang yang kita investasikan tentunya akan dikelola oleh manajer investasi yang mempunyai tenaga-tenaga yang profesional dalam bidang investasi.

Namun, bukan berarti dengan kita membeli reksadana berarti kita sudah terbebas dari resiko kerugian. Bagaimanapun reksadana tetap beresiko.

Hanya saja, dengan reksadana kita bisa menurunkan resiko dibanding kita eksklusif menginvestasikan uang kita di pasar modal atau pasar uang.

Jenis-Jenis Reksadana

Berdasarkan jenisnya, reksadana sanggup dibedakan menjadi 2, mencakup reksadana terbuka dan reksadana tertutup.

1. Reksadana terbuka (open-end mutual fund)

Reksadana terbuka ialah reksadana yang manajer investasinya mempunyai hak untuk membeli kembali akta reksadana yang telah diterbitkannya.

Bahkan, setiap kali manajer investasi reksadana jenis ini akan membeli kembali akta reksadana yang telah diterbitkannya, ia juga akan mengatakan reksadana yang baru.

Hal ini sama menyerupai pemegang obligasi yang selalu menghadapi ketika jatuh tempo.

Harga pembelian kembali perusahaan manajer investasi diadaptasi dengan nilai net asset value (NAV) pada ketika itu.

Angka NAV ini akan berubah setiap saat, sesuai dengan harga instrumen investasi yang menjadi portofolio perusahaan manajer investasi.

2. Reksadana tertutup (close-end mutual fund)

Reksadana tertutup ialah reksadana dimana akta yang diterbitkan tidak akan dibeli kembali oleh manajer investasi penerbitnya.

Reksadana jenis ini biasanya diterbitkan dalam jumlah yang terbatas dan dijual kepada kalangan yang terbatas pula.

Jadi, sesudah transaksi di pasar primer (dari penerbit kepada investor), maka akta reksadana itu hanya sanggup diperjualbelikan di pasar sekunder.

Harga yang terbentuk diadaptasi dengan pertemuan dari seruan dan penawaran.

Dengan demikian reksadana tertutup ini menyerupai mirip saham biasa yang diperdagangkan di bursa.

Portofolio Reksadana

Portofolio reksadana ialah kumpulan dari instrumen investasi yang akan diinvestasikan dengan memakai dana yang dihimpun dari investor.

Terdapat beberapa jenis reksadana menurut portofolionya, mencakup : reksadana saham, reksadana fix income, reksadana campuran, reksadana pasar uang, reksadana spesialis, dan reksadana ETF.

1. Reksadana saham

Reksadana saham ialah reksadana yang khusus memakai dana yang dihimpunnya untuk dibelanjakan saham biasa,

Biasanya sasaran dari reksadana jenis ini mempunyai sasaran pertumbuhan, jadi reksadana ini akan berfokus pada laba jangka panjang dengan meningkatkan harga-harga surat berharga yang menjadi objek investasinya.

Alasan reksadana saham tidak cocok untuk jangka menengah dan pendek alasannya ialah nilainya yang sangat fluktuatif untuk jangka menengah dan pendek.

Jadi, reksadana saham cocok untuk investasi jangka panjang dengan jangka waktu diatas 15 tahun.

Hanya saja, reksadana saham mempunyai resiko yang cukup besar mengingat objek investasinya ialah saham, namun alasannya ialah dikelola oleh tenaga profesional, tentunya resikonya sanggup diminimalisir.

2. Reksadana fix income

Reksadana fix income ialah reksadana yang khusus memakai dana yang dihimpunnya untuk dibelanjakan obligasi dan saham preferen.

Daya tarik dari reksadana fix income ialah keamanannya yang lebih terjamin, alasannya ialah manajer investasinya mendapat penghasilan tetap dari bunga obligasi dan dividen saham preferen.

Perlu diketahui, yang mendapat penghasilan tetap dari bunga obligasi dan dividen ialah penerbit reksadana, bukan investornya.

Investor tetap mendapat penghasilan dari kenaikan nilai reksadana yang nilainya tidak tetap.

Reksadana fix income cocok untuk investasi jangka menengah dengan jangka waktu 5 hingga 15 tahun.

Kelebihan dari reksadana fix income tentunya ialah resikonya yang lebih kecil dibanding reksadana saham, meskipun manfaatnya lebih kecil pula.

3. Reksadana campuran

Reksadana adonan ialah reksadana yang khusus memakai dana yang dihimpunnya untuk dibelanjakan saham biasa dan obligasi.

Penghasilan yang didapat dari reksadana adonan ini ialah moderat, yaitu lebih rendah dari reksadana saham namun lebih tinggi dari reksadana fix income.

Reksadana ini merupakan alternatif atau jalan tengah bagi reksadana saham dan fix income.

4. Reksadana pasar uang

Reksadana yang mengkhususkan diri memakai dana yang dihimpunnya untuk investasi efek pada pasar uang menyerupai comercial paper, SBI (Sertifikat Bank Indonesia), dan deposito.

Reksadana ini cocok untuk investasi jangka pendek dimana biasa jangka waktunya kurang dari satu tahun.

Resiko dari reksadana jenis ini juga lebih kecil dibanding reksadana saham dan fix income, hanya saja, manfaatnya juga tentu lebih kecil tapi masih lebih tinggi dari deposito.

5. Reksadana spesialis

Reksadana seorang mahir ialah reksadana yang mengkhususkan diri untuk memakai dana yang dihimpunnya untuk dibelanjakan pada investasi tertentu.

Maksud dari investasi tertentu itu contohnya investasi menurut letak geografis emiten yang saham dan obligasinya akan dibeli oleh manajer investasi.

Atau juga menurut industri tertentu, contohnya menyerupai reksadana khusus industri farmasi, industri baja, industri otomotif, dll.

6. Reksadana ETF (Exchange Trade Fund)

Reksadana ETF ialah reksadana yang mengkhususkan diri memakai dana yang dihimpunnya untuk diinvestasikan menurut indeks tertentu menyerupai LQ45, Kompas100, dan yang lainya.

Daya tarik dari reksadana ini adalah, biasanya jikalau terjadi kenaikan indeks secara umum, maka reksadana akan mendapat laba yang lebih besar.

Hal ini sanggup terjadi alasannya ialah manajer investasi sudah menginvestasikan dana yang dihimpunnya untuk dibelanjakan pada saham-saham indeks tersebut.

Sasaran Reksadana

Reksadana yang baik, biasanya harus mempunyai sasaran tertentu sesuai dengan spesialisasinya.

Sasaran ini akan membedakan antara reksadana yang satu dengan yang lainya sehingga investor bisa menentukan sesuai dengan tujuan investasinya.

Biasanya, manajer investasi akan mencantumkan sasaran yang akan dicapainya dalam prospektus penawarannya.

Ada 4 hal yang biasanya dijadikan sasaran oleh reksadana, yaitu, pertumbuhan, pendapatan, pertumbuhan dan pendapatan, dan keseimbangan.

1. Reksadana dengan sasaran pertumbuhan

Reksadana dengan sasaran pertumbuhan akan berfokus pada pertumbuhan jangka panjang. 

Maksudnya, reksadana ini mempunyai tujuan untuk mendapat penghasilan yang besar di masa mendatang (jangka panjang).

Pendapatan yang tinggi ini berasal dari apresiasi (peningkatan) harga saham yang diinvestasikan.

Biasanya jikalau pertumbuhan menjadi sasaran reksadana, manajer investasi akan membeli dan menahan dalam waktu yang cukup usang saham-saham biasa yang diterbitkan perusahaan yang sedang tumbuh.

Alasan dipilih perusahaan yang sedang tumbuh ialah alasannya ialah perusahaan yang sedang tumbuh biasanya tidak membagikan dividen tunai, sehingga akan meningkatkan nilai saham perusahaan tersebut.

Investor bisa menentukan reksadana dengan sasaran pertumbuhan ini jikalau mengharapkan pendapatan yang cukup besar dalam jangka panjang.

2. Reksadana dengan sasaran pendapatan

Apabila sasaran suatu reksadana ialah pendapatan, maka reksadana tersebut akan mementingkan kupon dan dividen.

Biasanya reksadana dengan sasaran pendapatan tidak akan mementingkan capital gain menyerupai sasaran pertumbuhan, namun bukan berarti hal ini diabaikan.

Reksadana dengan sasaran pendapatan akan menentukan untuk berinvestasi di obligasi dan saham preferen atau blue chips, yang tentunya mengatakan dividen yang tinggi.

3. Reksadana dengan sasaran pertumbuhan dan pendapatan

Sesuai dengan namanya, sasaran dari reksadana ini ialah pertumbuhan dan pendapatan.

Reksadana jenis ini bisa mengatakan pendapatan yang bisa berasal dari dividen atau kupon, dan dari apresiasi harga saham itu sendiri.

Namun, tentu saja pendapatan dari reksadana ini tidak sebesar jikalau anda mengkhususkan diri berinvestasi pada reksadana sasaran pendapatan, dan pertumbuhannya juga tidak sebesar reksadana sasaran pertumbuhan.

Reksadana kombinasi ini cocok bagi investor yang menentukan jalan tengah terhadap penghasilan reksadana pertumbuhan dan pendapatan.

4. Reksadana dengan sasaran keseimbangan

Reksadana dengan sasaran keseimbangan ialah reksadana yang bersikap moderat terhadap pendapatan dan pertumbuhan.

Reksadana sasaran ini menyerupai dengan reksadana sasaran kombinasi, bedanya ialah reksadana ini juga memperhatikan situasi ekonomi makro.

Dalam keadaan bullish market (tren naik), reksadana akan berusaha mengatakan pendapatan dan pertumbuhan harga yang tinggi kepada investornya. Upaya yang dilakukan ialah dengan menentukan saham-saham blue chips sebagai portofolionya.

Dalam keadaan bearish market (tren turun), reksadana dengan sasaran keseimbangan akan berusaha meminimumkan resiko. Upaya yang dilakukan ialah dengan menentukan obligasi sebagai portofolionya.

Sumber http://www.dounkey.com