Pagar Pengaman Jalan (Guardrail) merupakan bab perlengkapan jalan yang penting, dipasang dengan maksud untuk memperingatkan pengemudi akan adanya ancaman (jurang) dan melindungi pemakai jalan biar tidak terperosok. Jika terjadi kecelakaan, sanggup mencegah kendaraan keluar dari tubuh jalan. Umumnya dipasang pada bab – bab jalan menikung, baik terdapat jurang atau tidak. Dapat juga dipasang pada jalan – jalan lurus dimana disisi jalan terdapat jurang ataupun sisi jalan yang terdapat perbedaan ketinggian dengan tubuh jalan yang sanggup membahayakan pemakai jalan.
- MOBILISASI.
Mobilisasi personil, peralatan, material dan tenaga kerja. Untuk Peralatan, material dan tenaga kerja didatangkan sesuai dengan schedule dan kebutuhan yang telah disusun sebelumnya, ini dimaksud biar tidak terjadi penumpukan stock (terutama material)
- SURVEY LAPANGAN
Dari hasil survey tersebut maka kita sanggup menghitung berapa jumlah masing-masing material ibarat : Beam, Post, Blocking Face, Mur tiang, Mur sambungan, Terminal end/ujung, Reflector dan Angkur. Untuk setiap lokasi pemasangan dan untuk memilih base camp daerah menaruh material Guardrail dan material beton.
- PENGUKURAN
Untuk pengukuran harus diubahsuaikan dengan rencana ibarat jarak tiang penyangga/post, bentuk lengkungan apabila berada pada lokasi atau jalan berbelok dan ketinggian pagar pengaman dari permukaan jalan.
- PERSIAPAN MATERIAL
Menghitung kembali jumlah material yang diharapkan pada masing-masing lokasi pekerjaan ibarat mencakup antara lain :
- Beam
- Post / tiang penyangga
- Blocking Face
- Reflektor
- Terminal end / ujung
- Mur tiang dan mur sambungan
- Angkur
- Material Beton mencakup semen, pasir dan kerikil/split
- PERSIAPAN PERALATAN
Sebelum melaksanakan pemasangan dilapangan, maka dipersiapkan terlebih dahulu peralatan yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut dengan lengkap dan matang guna memperlancar pelaksanaannya dilapangan. Adapun peralatan yang perlu dipersiapkan antara lain sebagai berikut :
- Jack Hammer, dipakai apabila lokasi pemasangan berada pada daerah yang tekstur tanahnya keras, cadas dan berbatu.
- Palu seberat kurang lebih 25 kg. yang sudah dimodifikasi sesuai dengan cara penggunaanya. Dan palu berat 5 Kg.
- Kunci-kunci baut, atau menggunakan kunci momen (apa jikalau diperlukan).
- Linggis besar dan linggis kecil
- Blincong, cangkul, sekop untuk membuang material material galian
- Meteran, Benang / tali dan waterpas
- Peralatan pengecoran yang diharapkan
- Stamper, untuk memadatkan lokasi sekitar galian
- Mesin las, dipakai untuk pemasangan angkur pada post dan untuk mengelas baut sehabis pemasangan guard rail tanggapan supaya menghindari pencurian komponen pagar pengaman jalan.
- Traffic Cone dan Rompi Scotlight.
- PEMASANGAN DILAPANGAN
Setelah dilakukan survey, pengukuran dan persiapan material/bahan dan alat, selanjutnya dilakukan pemasangan dilapangan . Langkah awal sebelum lapangan dilaksanakan, maka perlu dilakukan pemasangan Rambu kerja dan Traffic cone, dipasang pada sekitar lokasi pekerjaan bertujuan untuk memberitahu pengguna jalan bahwa pada lokasi tersebut sedang ada pekerjaan sehingga pengendara sanggup lebih berhati – hati, Hal dilakukan untuk menjaga dan mengantisipasi terjadinya kecelakaan yang tidak di inginkan. Dan perlu diingat bahwa semua pekerja yang terlibat dalam pekerjaan ini harus mengenakan Rompi Scotlight.
Melakukan penggalian tanah untuk pemasangan tiang penyangga/post yang tentunya sudah diukur terlebih dahulu baik itu luasnya maupun kedalamannya (panjang 70 cm, lebar 70 cm, kedalaman 90 cm), serta kelurusannya dengan menggunakan meteran dan diluruskan menggunakan benang sponengan.
Pada bab tiang yang tertanam (dicor) telah dipasang angkur 3 (tiga) buah terlebih dahulu dengan cara pengelasan. Untuk menjaga dari kemungkinan penurunan, dasar lubang dikeraskan dengan lapisan pasir padat minimal setebal 10 cm.
Pemasangan tiang penyangga/post dengan pada posisi tegak, Setelah tiang penyangga/post-post itu terpasang kemudian dilakukan penyetelan / pemasangan beam dengan cara memasang baut-baut kemudian kita chek kelurusan dan ketinggiannya sesuai gambar sehabis itu gres dilakukan pengecoran sesuai tahapannya sebagai berikut :
- Dasar pondasi diurug pasir (diberi lapisan pasir tebal 10 cm)
- Memasang bekitsting/acuan pada bab atasnya
- Menyiram lubang yang akan dicor dengan air
- Melakukan pengecoran beton dengan perbandingan adukan 1 pc : 2 pasir : 3 kerikil. (Dimensi pengecoran panjang 700 mm, lebar 700 mm, kedalaman 800 mm, yang muncul di atas permukaan tanah 100 mm) Perlu diingat bahwa selama pelaksanaan pengecoran, beton dipadatkan dengan cara ditusuk-tusuk dengan batang besi tulangan diameter minimal 16 mm atau sanggup juga digetarkan menggunakan alat penggetar mekanis/vibr4t0r. Alat penggetar dimasukkan dalam lubang yang dituang adukan beton dan alat penggetar tidak diperbolehkan berada pada satu titik selama lebih dari 30 detik, kemudian alat penggetar ditarik perlahan dan dimasukkan lagi, jarak paling sedikit 45 cm dari titik sebelumnya. Hal ini penting dilaksanakan biar beton tidak keropos sehingga didapatkan beton yang padat dan rapat. Segera sehabis pengecoran, beton dilindungi dari pengeringan dini, temperatur yang terlalu panas, dengan cara menyiram air secara bersiklus selama minimal 3-7 hari atau sanggup juga dengan ditutup menggunakan karung goni yang dibasahi dengan air.
- Finishing pada pondasi pondasi dan perapihan lokasi sekitar galian yang telah dipasang.
Segera sehabis tanggapan pengecoran dan kekuatan/umur beton telah tercapai gres kita pasang perlengkapannya ibarat reflector, terminal end/ujung. Pada bab lengan beam dipasang reflektor jenis eginering grade berwarna merah dan sebaliknya putih, dengan posisi warna merah berada disebelah kiri searah jalur kemudian lintas.
Dilakukan pengelasan pada baut-bautnya dengan las listrik untuk menghindari pencurian komponen pagar pengaman jalan/ Guardrail.
.
Sumber http://adigunakaryapersada.co.idd