Tahukah kau apa fungsi ovarium pada wanita? Untuk diketahui, ovarium ialah salah satu serpihan organ reproduksi wanita. Ovarium memegang peranan penting dalam aspek reproduksi wanita. Wanita mempunyai sistem reproduksi yang dirancang untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak sebelum kelahirannya.
Fungsi Ovarium

Setiap serpihan dari organ reproduksi tersebut bertanggung jawab untuk serangkaian fungsi tertentu yang terkait dengan kelahiran anak. Salah satu dari serpihan penting tersebut ialah ovarium. Bisa dipastikan bahwa semua perempuan mempunyai ovarium. Wanita mempunyai dua ovarium di dalam organ reproduksinya.
Ovarium disebut juga dengan indung telur, terletak melintang di kedua sisi uterus (rahim), di sekitar dinding panggul. Berbentuk oval dengan panjang sekitar 4 cm. Lantas apa fungsi ovarium pada wanita?
Nah, pada kesempatan kali ini, kami akan menguraikan materi seputar fungsi ovarium pada wanita, salah satu serpihan penting dari sistem reproduksi wanita. Semoga sesudah membaca uraian ini, pengetahuan pembaca perihal ovarium semakin bertambah.
1. Apa itu Ovarium?
Ovarium ialah serpihan dari organ reproduksi wanita, bentuknya mirip buah kenari dengan panjang sekitar 4 cm, lebar 1,5 cm, dan tebalnya sekitar 1 cm. Setiap perempuan mempunyai dua ovarium yang terletak di kanan dan kiri, berdekatan dengan dinding pelvis di fossa ovarika. Ovarium menempel atau menempel pada lapisan belakang ligamentum latum dengan mesovarium.
Ovarium juga menempel pada ligamentum infundibulopelvikum dan ligamentum ovarii. Ligamentum infudibulopelvikum ialah tempat melintasnya pembuluh limfe, pembuluh darah, dan persarafan ovarium dari dinding pelvis. Sedangkan, ligamentum ovarii ialah penghubung ovarium dengan uterus.
Aliran darah yang menuju ke ovarium, diterima dari arteri ovarii yang menjadi percabangan dari aorta. Sedangkan, untuk jaringan persarafannya, ovarium menerimanya dari aortic plexus.
2. Struktur Ovarium
2.1. Epitel Germinativum
Epitel germinativum atau germinal epithelium ialah serpihan paling luar dari ovarium, yaitu epitel selapis gepeng atau kuboid yang menutupi permukaan ovarium.
2.2. Tunika Albuginea
Tunika albuginea (tunica albuginea) ialah selapis jaringan ikat padat yang mengakibatkan warna ovarium menjadi keputihan. Tunika albuginea terletak di bawah epitel germinativum.2.3. Korteks Ovarium
Korteks ovarium ialah serpihan yang terletak di bawah tunika albuginea. Bagian ini menjadi tempat dari folikel ovarium dan telurnya, terbenam dalam jaringan ikat (stroma) di dalam korteks.2.4. Medulla Ovarium
Medula ovarium ialah serpihan terdalam dari ovarium, terletak di bawah kawasan korteks. Medula tersusun dari jaringan ikat longgar dan berisi pembuluh limfe, pembuluh darah, dan saraf.2.5. Folikel Ovarium
Folikel ovarium ialah serpihan yang terdiri atas telur yang dikelilingi oleh satu atau lebih sel folikel. Folikel ovarium terletak di kawasan korteks.2.6. Folikel Matang
Folikel matang ialah folikel mayoritas yang sanggup mengalami ovulasi dan umumnya hanya satu untuk setiap siklus menstruasi.2.7. Korpus Luteum
Korpus luteum (corpus luteum) disebut juga dengan tubuh kuning, ialah folikel matang sesudah ovulasi. Bagian inilah yang menghasilkan estrogen, progesterone, relaxin, dan inhibin akhir rangsangan LH (Luteinizing Hormone).3. Letak Ovarium
Pada tubuh wanita, ovarium terletak di dalam rongga perut (cavitas peritonialis), di sekitar cekungan kecil pada dinding posterior ligamentum. Ovarium yang berjumlah dua buah itu, terletak di ujung tuba fallopi yang mengandung fimbriae. Bentuknya mirip buah walnut dengan dimensi 4 cm x 1,5 cm x 1 cm, dengan berat sekitar 5-8 gram.4. Fungsi Ovarium Pada Wanita
Ovarium pada perempuan mempunyai fungsi utama, yaitu menghasilkan sel telur (ovum), hormon progesteron, estrogen, dan androgen. Berikut ini akan kita bahas masing-masing dari fungsi ovarium tersebut:4.1. Untuk Menghasilkan Ovum (Sel Telur)
Salah satu fungsi ovarium ialah untuk menghasilkan sel telur, yang merupakan fungsi generatif dari ovarium. Ovarium mengandung sel-sel oogonium yang menjadi cikal bakal pembentukan sel telur. Sel-sel oogonium bersifat diploid (2n) dan melaksanakan pembelahan secara mitosis. Pada dikala oogonium telah menjelma oosit primer (oosit I), selanjutnya akan membelah untuk menghasilkan oosit sekunder (oosit II) dan sebuah badan kutub I. Oosit primer bersifat diploid (2n), sedangkan oosit sekunder dan tubuh kutub I bersifat haploid (n).Selanjutnya, oosit sekunder dan tubuh kutub I akan melanjutkan proses pembelahan. Oosit sekunder membelah menghasilkan ootid dan badan kutub II, sedangkan pembelahan tubuh kutub I menghasilkan dua buah tubuh kutub II. Ootid inilah yang akan menjelma ovum atau sel telur (n), sementara semua tubuh kutub hasil pembelahan akan meluruh.
Sel telur yang telah dihasilkan oleh ovarium akan terbungkus oleh kapsul pelindung yang mengandung folikel. Folikel terdiri dari jaringan berlapis yang membungkus satu sel telur yang sedang berkembang. Folikel ini pula yang bertugas untuk memperlihatkan makanan kepada sel telur.
Satu sel telur akan dikeluarkan dari satu folikel matang. Proses pelepasan sel telur dari ovarium disebut ovulasi. Setiap bulannya, ovarium perempuan akan melepaskan 1-2 sel telur. Pembuahan sel telur sanggup dilakukan sesudah melewati proses oogenesis, yaitu proses pembentukan dan perkembangan sel telur di dalam ovarium. Sel telur mempunyai waktu hidup sekitar 24-48 jam sesudah dilepaskan dari ovarium.
Sel telur yang telah keluar dari ovarium, akan ditangkap oleh mikrofilamen fimbria di ujung susukan tuba fallopi. Di sepanjang tuba fallopi, sel telur akan bergerak menuju rahim (uterus). Selaput dinding rahim akan mengalami penebalan seiring dengan matangnya sel telur tersebut. Penebalan ini mempersiapkan kawasan yang akan ditempeli oleh sel telur yang telah dibuahi.
4.2. Menghasilkan Hormon Progesteron
Ovarium berfungsi untuk menghasilkan hormon progesteron, yaitu hormon golongan steroid yang terbentuk pada serpihan kurpus luteum di dalam ovarium. Kurpus luteum merupakan kelenjar endokrin yang tersisa dari folikel sesudah terjadinya bencana pelepasan sel telur. Hormon ini berperan penting dalam siklus menstruasi dan menjaga tahap-tahap awal kehamilan wanita. Selain itu, hormon progesteron juga berfungsi untuk:- Mempersiapkan implantasi
- Menghambat kontraksi uterus
- Persiapan ASI
- Mempertebal dinding endometrium sesudah sel telur dilepaskan
4.3. Menghasilkan Hormon Estrogen
Ovarium juga berfungsi untuk menghasilkan hormon estrogen, yaitu sekelompok senyawa steroid yang berperan penting sebagai hormon sec pada wanita. Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum di dalam ovarium. Ada banyak jenis estrogen, tetapi yang paling penting dalam reproduksi ialah estradiol. Fungsi hormon estrogen adalah:- Membentuk ciri-ciri perkembangan secual wanita
- Membentuk ketebalan endometrium
- Menjaga kualitas dan kuantitas cairan serviks
4.4. Menghasilkan Hormon Androgen
Ovarium juga berfungsi untuk menghasilkan hormon androgen, yaitu hormon termasuk ke dalam golongan steroid. Hormon ini menjaga supaya proses ovulasi terjadi secara teratur. Selain itu, hormon androgen juga bertanggung jawab untuk menjaga libido supaya tetap hangat.5. Penyakit Pada Ovarium
Ovarium ialah organ reproduksi perempuan yang rentan terkena penyakit. Dunia medis mencatat, bahwa gangguan penyakit yang umum menyerang ovarium ialah kista. Penyakit ini berbentuk benjolan berisi cairan yang tumbuh pada ovarium wanita. Kista ini sering muncul pada masa subur atau selama perempuan mengalami haid.5.1. Penyebab Kista Ovarium
Kista ovarium disebabkan oleh banyak faktor. Penyebab paling umum ialah akhir pertumbuhan sel yang tidak normal, selain itu kista sanggup juga terkait dengan siklus menstruasi. Umumnya, kista ovarium bersifat jinak, walaupun mengalami pertumbuhan sel yang tidak normal.5.2. Gejala Kista Ovarium
Sebagian besar kista bersifat jinak, dan sanggup hilang sendiri tanpa pengobatan. Kebanyakan penderita kista tidak mencicipi tanda-tanda berarti dikala kista mulai tumbuh di dalam ovarium. Masalah gres akan timbul dikala kista tidak kunjung hilang atau justru makin membesar. Pada kondisi mirip ini, penyakit kista memperlihatkan tanda-tanda berupa perut kembung dan nyeri panggul yang dirasakan oleh penderitanya. Jika tidak segera di atasi, pembesaran kista akan menciptakan jaringan ovarium terpelintir atau kista akan pecah.5.3. Cara Mengobati Kista
Bentuk pengobatan kista sanggup berbeda-beda, diubahsuaikan oleh ukuran kista, jenis kista, dan usia penderita. Jika kista tidak mengakibatkan gejala, atau masih berukuran kecil, maka cukup dengan pemantauan rutin saja. Namun, apabila ukuran kista semakin membesar, maka langkah terbaik ialah dilakukan tindakan operasi untuk mengangkat kista.5.4. Mencegah Terjadinya Kista
Sebenarnya, sangat sulit untuk mencegah timbulnya penyakit kista pada ovarium. Langkah pencegahan yang sanggup dilakukan ialah melaksanakan pemantauan rutin untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada ovarium. Apalagi, dikala mengalami gangguan siklus menstruasi, maka investigasi harus segera dilakukan untuk mengetahui kemungkinan yang terjadi.Demikianlah klarifikasi perihal Fungsi Ovarium. Bagikan materi ini supaya orang lain juga sanggup membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.