Saturday, March 31, 2018

√ Praktikum Kerja Enzim Katalase Pada Hati Ayam

Praktikum : Kerja Enzim Katalase Pada Hati Ayam


1. Tujuan Percobaan :

  • Mengetahui Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase.

2. Dasar Teori :

Enzim ialah molekul komples berbasis protein yang dihasilkan oleh sel-sel. Enzim ikut terlibat dalam banyak sekali reaksi biokimia. Tiap-tiap enzim yang terdapat dalam badan kita sanggup mempengaruhi reaksi kimia tertentu.

Enzim berperan sebagai katalis organik, enzim mempercepat kecepatan reaksi yang terjadi. Jika tidak ada enzim, reaksi kimia akan menjadi sangat lambat. Berbagai reaksi juga mungkin tidak akan terjadi kalau tidak terdapat enzim yang sempurna di dalam tubuh.

Enzim sanggup meningkatkan kecepatan reaksi kimia berkali-kali lipat. Studi telah menemukan bahwa enzim sanggup mempercepat reaksi kimia hingga 10 milyar kali lebih cepat.

Zat kimia yang hadir pada awal proses biokimia disebut sebagai substrat, yang mengalami perubahan kimia membentuk produk akhir.

Konsentrasi substrat atau enzim sanggup berdampak pada kegiatan enzim. Selain itu, kondisi lingkungan ibarat suhu, pH, kehadiran inhibitor, dan yang lainya turut mempengaruhi kegiatan enzim.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan enzim

  1. Suhu
  2. Semua enzim membutuhkan suhu yang cocok semoga sanggup bekerja dengan biak. Laju reaksi biokimia meningkat seiring kenaikan suhu. Hal ini alasannya panas meningkatkan energi kinetik dari molekul sehingga menyebabkan jumlah gesekan diantara molekul-molekul meningkat.

    Sedangkan dalam kondisi suhu rendah, reaksi menjadi lambat alasannya hanya terdapat sedikit kontak antara substrat dan enzim.

    Namun, suhu yang ekstrim juga tidak baik untuk enzim. Di bawah efek suhu yang sangat tinggi, molekul enzim cenderung terdistorsi, sehingga laju reaksi pun jadi menurun.

    Enzim yang terdenaturasi gagal melakukan fungsi normalnya. Dalam badan manusia, suhu optimum di mana kebanyakan enzim menjadi sangat aktif berada pada kisaran 35°C hingga 40°C.

    Ada juga beberapa enzim yang sanggup bekerja lebih baik pada suhu yang lebih rendah daripada ini.

  3. Nilai pH
  4. Efisiensi suatu enzim sangat dipengaruhi oleh nilai pH atau derajat keasaman sekitarnya. Ini alasannya muatan komponen asam amino enzim berubah bersama dengan perubahan nilai pH.

    Secara umum, kebanyakan enzim tetap stabil dan bekerja baik pada kisaran pH 6 dan 8. Tapi, ada beberapa enzim tertentu yang bekerja dengan baik hanya di lingkungan asam atau basa.

    Nilai pH yang menguntungkan bagi enzim tertentu bekerjsama tergantung pada sistem biologis daerah enzim tersebut bekerja.

    Ketika nilai pH menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah, maka struktur dasar enzim sanggup mengalami perubahan.

    Sehingga sisi aktif enzim tidak sanggup mengikat substrat dengan benar, sehingga kegiatan enzim menjadi sangat terpengaruhi. Bahkan enzim sanggup hingga benar benar berhenti berfungsi.

  5. Konsentrasi Substrat
  6. Jelas saja konsentrasi substrat yang lebih tinggi berarti lebih banyak jumlah molekul substrat yang terlibat dengan kegiatan enzim.

    Sedangkan konsentrasi substrat yang rendah berarti lebih sedikit jumlah molekul substrat yang sanggup menempel pada enzim, menyebabkan berkurangnya kegiatan enzim.

    Tapi dikala laju enzimatik sudah mencapai maksimum dan enzim sudah dalam kondisi paling aktif, peningkatan konsentrasi substrat tidak akan memperlihatkan perbedaan dalam kegiatan enzim.

    Dalam kondisi ibarat ini, di sisi aktif semua enzim terus terdapat substrat, sehingga tidak ada daerah untuk substrat ekstra.

  7. Konsentrasi Enzim
  8. Semakin besar konsentrasi enzim maka kecepatan reaksi akan semakin cepat pula. Konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi, tentunya selama masih ada substrat yang perlu diubah menjadi produk.

  9. Aktivator dan Inhibitor
  10. Aktivator merupakan molekul yang membantu enzim semoga gampang berikatan dengan substrat.

    Inhibitor ialah substansi yang mempunyai kecenderungan untuk menghambat kegiatan enzim. Inhibitor enzim mempunyai dua cara berbeda mengganggu fungsi enzim.

    Berdasarkan caranya, inhibitor dibagi menjadi 2 kategori: inhibitor kompetitif dan inhibitor non-kompetitif.

    Inhibitor kompetitif mempunyai struktur yang sama dengan molekul substrat, inhibitor ini menempel pada sisi aktif enzim sehingga menghalangi pembentukan ikatan kompleks enzim-substrat.

    Inhibitor non-kompetitif sanggup menempel pada sisi enzim yang bukan merupakan sisi aktif, dan membentuk kompleks enzim-inhibitor. Inhibitor ini mengubah bentuk/struktur enzim, sehingga sisi aktif enzim menjadi tidak berfungsi dan substrat tidak sanggup berikatan dengan enzim tersebut.

3. Alat dan Bahan :

Alat :
  • Mortar
  • Pipet tetes
  • Tabung reaksi
  • Spatula
  • 2 buah gelas kimia
  • Termometer
  • Lidi
  • Lilin
  • Korek api

Bahan :
  • Hati ayam
  • Air panas
  • Es batu
  • H2O2 30%
  • H2SO4 5 M
  • NaOH 5 M

4. Prosedur Kerja :

  1. Ambillah hati ayam secukupnya, kemudian gunakan mortar untuk menciptakan hati ayam menjadi lebih halus ( ekstrak hati ayam ).
  2. Masukkan ekstrak hati ayam ke dalam tabung reaksi A, B, C, D, dan E ( masing masing setinggi 1 cm tabung reaksi ).
  3. Masukkan air panas ke dalam salah satu gelas kimia kemudian taruhlah tabung reaksi A ke dalam gelas kimia yang berisi air panas.
  4. Selanjutnya masukkan es watu ke dalam gelas kimia satu lagi kemudian taruhlah tabung reaksi B ke dalam gelas kimia yang berisi es batu.
  5. Teteskanlah 20 tetes H2SO4 dengan memakai pipet tetes ke dalam tabung reaksi C.
  6. Teteskanlah 20 tetes NaOH ke dalam tabung reaksi D.
  7. Teteskanlah 10 tetes H2O2 ke dalam tabung reaksi E.
  8. Usahakan semoga tetesan larutan kimia tidak mengenai dinding tabung reaksi.
  9. Setelah itu, tambahkan 10 tetes H2O2 ke semua tabung reaksi.
  10. Selanjutnya, amatilah gelembung gas pada setiap tabung reaksi dan catat hasil pengamatan.
  11. Lalu siapkan lidi yang membara untuk uji nyala bara api terhadap semua tabung reaksi dan catat hasil pengamatan.

5. Data Hasil Percobaan :

Tabung Perlakuan Percobaan Gelembung Gas Nyala Bara Api
A Hati + H2O2 ++ Menyala terang
B Hati + NaOH + H2O2 +++ Menyala sangat terang
C Hati + H2SO4 + H2O2 + Tidak menyala
D Hati + H2O2 (dalam air panas) + Tidak menyala
E Hati + H2O2 (dalam es batu) ++ Menyala terang

Keterangan :
+ = jumlah gelembung sedikit.
++ = jumlah gelembung sedang.
+++ = jumlah gelembung banyak.

6. Analisa Hasil Percobaan :

Dari data percobaan diatas maka sanggup ditentukan :
  • Variabel Bebas : NaOH, H2SO4, dan suhu.
  • Variabel Terikat : Banyak gelembung dan nyala bara api.
  • Variabel Kontrol : H2O2 dan ektrak hati ayam.

Dari kelima tabung tersebut, yang menghasilkan gelembung terbanyak pada tabung ke B dimana merupakan adonan dengan NaOH. Tabung B terdapat gelembung terbanyak alasannya Enzim laktase bekerja optimal pada keadaan ph basa.

Dari kelima tabung tersebut, nyala bara api terbesar pada ekstrak hati dalam keadaan basa. Alasanya alasannya kerja enzim laktase optimum dalam keadaan basa.
Gas yang dihasilkan pada reaksi tersebut ialah gas oksigen hal ini dibuktikan dengan nyala bara api.

Apakah perbedaan ukuran gelembung gas memperlihatkan perbedaan kandungan oksigennya ?
Dari hasil percobaan ini didapatkan bahwa, perbedaan ukuran gelembung gas tidak memperlihatkan perbedaan kandungan oksigennya. Tetapi yang memperlihatkan perbedaan kandungan oksigennya ialah jumlah gelembung yang dihasilkan.

7. Kesimpulan :

Enzim laktase ialah enzim yang akan rusak pada suhu panas, alasannya dari hasil percobaan kami, suhu air kira kira 76 derajat celcius dimana enzim tersebut rusak, hal itu sanggup dilihat dari perubahan warna dari ekstrak hati tersebut.

Pada suhu hirau taacuh enzim dalan keadaan instirahat. Hal ini dibuktikan dengan gelombang yang lebih banyak dan warna ekstrak hati yang tak berubah.

pH atau tingkat keasaman juga mempengaruhi kerja enzim laktase, alasannya enzim laktase pada PH asam lebih sedikit dan basa jauh lebih banyak.

Dan juga kerja enzim laktase lebih optimum pada keadaan basa. Hal ini dibuktikan dengan gelembung terbanyak yang terdapat pada keadaan basa.

8. Lampiran :

Tabung 1 : Hati + H2O2
Tabung 2 : Hati + H2SO4 + H2O2
Tabung 3 : Hati + NaOH + H2O2

Hati dalam air panas

Hati dalam es batu

Sumber http://www.dounkey.com