Daur Ulang Limbah Organik
Daur ulang limbah organik sudah merupakan kebiasaan yang telah dilakukan semenjak usang oleh penduduk negara - negara maju, menyerupai Eropa dan Jepang. Bagaimana halnya di Indonesia? Penduduk Indonesia juga sudah mulai melaksanakan daur ulang limbah organik, meskipun masih bersifat sederhana dan dilakukan secara tradisional. Salah satu daur limbah organik yang dilakukan ialah pembuatan kompos dari sampah rumah tangga. Kompos merupakan salah satu jenis pupuk.
Pada prinsipnya, limbah organik sanggup ditangani tanpa melalui daur ulang dan dengan melalui daur ulang. Penanganan limbah organik tanpa melalui daur ulang artinya limbah tersebut sanggup dimanfaatkan secara langsung, contohnya sampah rumah tangga berupa sayuran dan daun - daun bekas sanggup dipakai sebagai kuliner ternak. Sedangkan penanganan limbah organik melalui daur ulang dilakukan dengan membuatnya menjadi pupuk kompos dan biogas.
1) Pembuatan Kompos
Pupuk kompos dibentuk dari limbah organik (daun, sampah rumah tangga, dan kotoran ternak) dengan cara menguraikan materi - materi organik menjadi materi anorganik. Proses ini dibantu oleh mikroorganisme malelui fermentasi.
Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan kompos dikenal sebagai Effective Microorganism (EM). EM terdiri atas mikroorganisme aerob dan anaerob. Kedua kelompok mikroorganisme ini bekerja sama menguraikan sampah - sampah organik.
Kompos dipakai sebagai pupuk tanaman, bersifat ramah lingkungan, dan hasil panen dari tumbuhan pertanian yang memakai pupuk ini mempunyai harga jual yang lebih mahal alasannya ialah resiko masuknya zat - zat berbahaya dari tumbuhan pertanian yang dipupuk dengan kompos lebih sedikit bahkan hampir tidak ada dibandingkan dengan tumbuhan pertanian yang memakai pupuk kimia.
2) Pembuatan Biogas
Biogas merupakan gas - gas yang sanggup dimanfaatkan sebagai materi bakar. Gas ini dihasilkan dari proses pembusukan atau fermentasi anaerob (tanpa oksigen) sampah organik (kotoran hewan, sisa - sisa tumbuhan, atau kedua - duanya). Proses ini dibantu oleh basil Metalothrypus methanica).
Langkah pembuatannya diawali dari mencampurkan sampah organik dan air, kemudian dimasukkan basil M. methanica, dan disimpan di dalam daerah yang kedap udara sekitar dua minggu.
3) Daur Ulang Kertas
Kertas bekas membungkus makanan, kertas bekas aktivitas administrasi, maupun kertas bekas dari media - media cetak sanggup dimanfaatkan dengan mendaur - ulangnya. Daur ulang kertas menghasilkan kertas yang sanggup dimanfaatkan sebagai kertas buram, kertas pembungkus kado, atau aneka kerajinan yang lain.