Penggunaan salah satu atau beberapa jenis narkoba, yang dilakukan secara terjadwal di luar tujuan pengobatan dan penelitian, sehingga menimbulkan gangguan kesehatan jasmani, jiwa (mental) dan fungsi sosial.
1. Bahaya Terhadap Fisik
- Akan menimbulkan ketagihan / ketergantungan.
- Mengganggu mental
- Mengganggu kesehatan
- Cenderung menjadi pelaku kejahatan
- Mengakibatkan kematian
1.1 Kerusakan Fungsi Sistem Saraf Pusat ( Otak )
Otak yaitu pecahan terpenting dalam sistem saraf sentra sehingga otak dilindungi oleh tulang tengkorak yang sangat kuat. Waspadalah penyalahgunaan narkoba sanggup merusak dan membahayakan jaring fungsi sistem saraf sentra (otak). Otak terbuat dari materi yang sangat halus dan lunak, dalam hal ini dilakukan milyaran pesan - pesan elektronik yang menggerakkan seluruh badan dan mengendalikan banyak sekali fungsi penting menyerupai jantung, paru - paru, kelenjar hormon, dan pencernaan.
Di samping itu juga terdapat kemampuan berbahasa, melaksanakan banyak sekali pemecahan problem secara logis / rasional mengenai banyak sekali cita rasa benda dan cairan yang masuk ke dalam verbal dan menyentuh lidah, mengenali banyak sekali jenis bebauan dari gas atau udara yang masuk ke rongga hidung, mengingat sesuatu yang pernah dipelajari dan ribuan fungsi lainnya.
Untuk itu sistem saraf sentra (otak) yaitu pecahan badan yang memberi "hidup" pada kita yang harus kita jaga dengan sangat hati - hati. Penggunaan narkoba sangat membahayakan fungsi sistem saraf pusat. aka harus dicegah sedini mungkin dengan menjauhi narkoba.
1.2 Terjadi Infeksi Akut Otot Jantung, Gangguan Peredaran Darah
Jantung sebagai alat hidup kita. Setiap detik jantung memompakan darah ke seluruh badan kita. Terganggunya alat pompa darah kita lantaran narkoba berarti fungsi kesehatan, kekebalan badan hkita bertahap akan hilang dan rusak.
1.3 Menggunakan Jarum Suntik Secara Sembarangan Rentan Terhadap Penyakit.
1.4 Gangguan Pada Paru - Paru, Sukar Bernafas, Sesak Nafas, Dan Penyakit-Penyakit Paru - Paru Lainnya.
1.5 Susah Buang Air Besar Karena Kinerja Saluran Cerna Pada Lambung, Usus Besar.
1.6 Praktis Terinfeksi TBC, HIV / AIDS, Hepatitis, Infeksi Ginjal / Saluran Kencing, Peradangan Pada Otot, dan Kinerja Jantung Terganggu.
1.7 Daya Tahan Tubuh Melemah
2. Bahaya Terhadap Kejiwaan
Dalam kehidupan sosial, terpelajar balig cukup akal dibutuhkan untuk bisa mengikuti keadaan secara kasatmata dan konstruktif dengan lingkungannya, dan berkomunikasi secara efektif, perasaan rendah diri di dalam pergaulan harus dihilangkan dan menumbuhkan sikap saling menghargai. Selain itu, terpelajar balig cukup akal harus sanggup membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik, mana yang boleh dan dihentikan dilakukan. Bagi terpelajar balig cukup akal pemakai narkoba hal ini akan sulit dilakukan lantaran mereka akan mempunyai kecenderungan untuk :
2. Bahaya Terhadap Kejiwaan
Dalam kehidupan sosial, terpelajar balig cukup akal dibutuhkan untuk bisa mengikuti keadaan secara kasatmata dan konstruktif dengan lingkungannya, dan berkomunikasi secara efektif, perasaan rendah diri di dalam pergaulan harus dihilangkan dan menumbuhkan sikap saling menghargai. Selain itu, terpelajar balig cukup akal harus sanggup membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik, mana yang boleh dan dihentikan dilakukan. Bagi terpelajar balig cukup akal pemakai narkoba hal ini akan sulit dilakukan lantaran mereka akan mempunyai kecenderungan untuk :
- Bersikap labil
- Cepat memberontak
- introvert dan penuh rahasia
- sering berbohong dan suka mencuri
- menjadi sensitif, bernafsu dan tidak sopan
- memiliki kecurigaan yang sama terhadap semua orang
- menjadi malas dan prestasi mencar ilmu menurun
- akal sehat tidak berperan, berpikir irasional.
Pada ketika terpelajar balig cukup akal mengalami "intoksikasi" atau teler apapun akan dilakukannya tanpa memperhitungkan dengan nalar sehat akhir - akhir negatif dari perbuatannya tersebut, yang penting kebutuhannya ketika ini terpenuhi walaupun harus melaksanakan jalan pintas. Dalam mengamati sikap terpelajar balig cukup akal pemakai narkoba, sulit bagi orang renta dan guru untuk menentukan secara niscaya apakah sikap yang ditampilkan ketika ini merupakan lantaran atau akibat, lantaran biasanya muncul secara bersamaan.
3. Bahaya Terhadap Lingkungan Masyarakat
Bahaya narkoba terhadap keluarga :
3. Bahaya Terhadap Lingkungan Masyarakat
Bahaya narkoba terhadap keluarga :
- Akan mengganggu keharmonisan keluarga
- merongrong keluarga
- membuat malu keluarga
- hilangnya keinginan keluarga
Bahaya narkoba terhadap lingkungan / masyarakat :
- Mengganggu keamanan dan ketertiban
- mendorong tindak kejahatan
- mengakibatkan hilangnya kepercayaan
- menimbulkan beban ekonomi dan sosial yang besar
Dalam kehidupan sehari - hari di masyarakat termasuk juga dalam lingkungan sekolah, banyak dijumpai terpelajar balig cukup akal yang hanya menjadi pemakai narkoba, pengedar ataupun kedua - duanya. Sebagai pengedar dan juga sebagai pemakai.
Di lingkungan sekolah yang sangat mengkhawatirkan lantaran dikhawatirkan akan memengaruhi siswa yang lain. Biasanya kau sulit untuk menolak ataupun menyampaikan tidak kepada sobat yang menawarkan, apalagi yang bersangkutan yaitu sobat baiknya atau anggota kelompoknya. Hal ini akan berakibat munculnya keresahan - keresahan yang menghipnotis proses mencar ilmu mengajar dan hubungan antarsiswa. Tidak menutup kemungkinan lantaran merasa terancan siswa tertentu menentukan untuk pindah sekolah.
Dalam lingkungan masyarakat yang lebih luas banyak dijumpai ulah para pengedar dan pemakai narkoba yang meresahkan. Mereka tidak segan - segan untuk melaksanakan tindak kriminal menyerupai menodong, mencopet, merampok, mencuri, marak hanya semata - mata untuk mendapat narkoba. Bagi mereka yang sudah hingga pada tingkat ketergantungan yang tinggi, Apapun akhirnya tidak diperhitungkan lagi yang penting untuk mendapat narkoba.
Melalui media massa cetak dan elektronik sering kita membaca dan melihat bagaimana perlakuan para pemakai dan pengedar terhadap masyarakat dan sebaliknya bagaimana masyarakat memperlakukan mereka yaitu dengan main hakim sendiri, dipukul hingga babak belur, bahkan dikenakan hukuman hukum.