1. Membaca Surat Al - Kahfi
- Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Barang siapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat maka Allah akan meneranginya di antara dua Jumat.” (HR. Imam Hakim dalam Mustadrok, dan ia menshahihkannya)
- Dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, maka ia akan disinari oleh cahaya di antara dua jum’at” (HR. Hakim, shahih).
- Dalam lafazh lainnya disebutkan, “Barangsiapa membaca surat Al Kahfi pada malam Jum’at, maka ia akan menerima cahaya antara dirinya dan rumah yang mulia (Ka’bah).” (HR. Ad Darimi, shahih mauquf)
2. Mandi Jumat
- Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa (yang menggauli istrinya) sehingga mewajibkan mandi pada hari Jum’at kemudian diapun mandi, kemudian berdiri pagi dan berangkat (ke masjid) pagi-pagi, dia berjalan dan tidak berkendara, kemudian duduk bersahabat imam dan mendengarkan khutbah dengan seksama tanpa sendau gurau, pasti ia menerima pahala amal dari setiap langkahnya selama setahun, akibat puasa dan shalat malam harinya.” (HR. Tirmidzi no. 496, An Nasai 3/95-96, Ibnu Majah no. 1078, dan Ahmad 4/9)
Mandi Jum’at ini berdasarkan jumhur (mayoritas) ulama, hukumnya yakni sunnah (bukan wajib). Di antara alasannya yakni dalil, “Barangsiapa berwudhu di hari Jum’at, maka itu baik. Namun barangsiapa mandi ketika itu, maka itu lebih afdhal.” (HR. An Nasai, At Tirmidzi dan Ibnu Majah, shahih).
Al Bahuti Al Hambali mengatakan, “Awal mandi Jum’at yakni ketika terbit fajar dan dilarang sebelumnya. Namun yang paling afdhol yakni ketika hendak berangkat shalat Jum’at. Inilah yang lebih mendekati maksud.” Imam Nawawi menyebutkan, “Jika seseorang mandi sehabis terbit fajar (Shubuh), mandi Jum’atnya sah berdasarkan ulama Syafi’iyah dan secara umum dikuasai ulama.”
Di antara keutamaan mandi jum’at disebutkan dalam hadits, “Barang siapa berwudhu’ kemudian menyempurnakan wudhu’nya kemudian mendatangi shalat Jum’at, kemudian dia mendekat, mendengarkan serta berdiam diri (untuk menyimak khutbah), maka akan diampuni dosa-dosanya di antara hari itu hingga Jum’at (berikutnya) dan ditambah tiga hari sehabis itu. Barang siapa yang bermain kerikil, maka ia telah melaksanakan perbuatan sia-sia.”(HR. Muslim).
3. Terlarang mengkhususkan malam Jum’at dengan shalat dan siang harinya dengan berpuasa.
- Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Janganlah mengkhususkan malam Jum’at dengan shalat tertentu dan janganlah mengkhususkan hari Jum’at dengan berpuasa kecuali kalau bertepatan dengan puasa yang mesti dikerjakan ketika itu.” (HR. Muslim)
4. Menggunakan Minyak Wangi
- Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Barang siapa mandi pada hari Jumat dan bersuci semampunya, kemudian menggunakan minyak rambut atau minyak bau kemudian berangkat ke masjid dan tidak memisahkan antara dua orang, kemudian sholat sesuai yang ditentukan baginya dan ketika imam memulai khotbah, ia membisu dan mendengarkannya maka akan diampuni dosanya mulai Jumat ini hingga Jumat berikutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Memperbanyak Membaca Shalawat Pada Hari Jum'at
- Dari Abu Umamah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jum’at. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jum’at. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling bersahabat denganku pada hari selesai zaman nanti.” (HR. Baihaqi dalam Sunan Al Kubro, hasan lighoirihi).
6. Bersegera Untuk Berangkat Ke Masjid
- Anas bin Malik berkata, “Kami berpagi-pagi menuju sholat Jumat dan tidur siang sehabis sholat Jumat.” (HR. Bukhari). Al Hafidz Ibnu Hajar berkata, “Makna hadits ini yaitu para sahabat memulai sholat Jumat pada awal waktu sebelum mereka tidur siang, berbeda dengan kebiasaan mereka pada sholat zuhur ketika panas, sebetulnya para sahabat tidur terlebih dahulu, kemudian sholat ketika matahari telah rendah panasnya.” (Lihat Fathul Bari II/388)
7. Shalat Sunnah Ketika Menunggu Imam atau Khatib
- Abu Huroiroh radhiallahu ‘anhu menuturkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa mandi kemudian tiba untuk sholat Jumat, kemudian ia sholat semampunya dan dia membisu mendengarkan khotbah hingga selesai, kemudian sholat bersama imam maka akan diampuni dosanya mulai jum’at ini hingga jum’at berikutnya ditambah tiga hari.” (HR. Muslim)
8. Memperbanyak Do'a Ketika Hari Jum'at
- Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan perihal hari Jum’at, lantas ia bersabda, “Di hari Jum’at terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim yang ia berdiri melaksanakan shalat lantas ia memanjatkan suatu do’a pada Allah bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberi apa yang ia minta.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ada hadits yang menyebutkan perihal kapan waktu mustajab di hari Jum’at yang dimaksud. Hadits tersebut yakni dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, ia bersabda, “Waktu siang di hari Jum’at ada 12 (jam). Jika seorang Muslim memohon pada Allah ‘Azza wa Jalla sesuatu (di suatu waktu di hari Jum’at) pasti Allah ‘Azza wa Jalla akan mengabulkannya. Carilah waktu tersebut yaitu di waktu-waktu selesai sehabis ‘Ashar.” (HR. Abu Daud).
9. Tidak Duduk Dengan Memeluk Lutut Ketika Khutbah
- “Sahl bin Mu’ad bin Anas menyampaikan bahwa Rasulullah melarang Al Habwah (duduk sambil memegang lutut) pada dikala sholat Jumat ketika imam sedang berkhotbah.” (Hasan. HR. Abu Dawud, Tirmidzi).
10. Shalat Sunnah Setelah Shalat Jum'at
- Rasulullah bersabda yang artinya, “Apabila kalian telah selesai mengerjakan sholat Jumat, maka sholatlah empat rakaat.” Amr menambahkan dalam riwayatnya dari jalan Ibnu Idris, bahwa Suhail berkata, “Apabila engkau tergesa-gesa sebab sesuatu, maka sholatlah dua rakaat di masjid dan dua rakaat apabila engkau pulang.” (HR. Muslim, Tirmidzi)
Demikianlah Amalan - Amalan Sunnah Pada Hari Jum'at. Semoga kita menjadi hamba-Nya yang senantiasa menjalankan amalan sunnah Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi Wa sallam dan selalu istiqomah dalam Menjalankan Perintah Allah subhanahu wata'ala.
Sumber :
http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/adab-pada-hari-jumat-sesuai-sunnah-nabi.html
http://www.fimadani.com/amalan-amalan-sunnah-pada-hari-jumat/