Sunday, February 11, 2018

√ Tahap - Tahap Perkembangan Kepribadian

 Tahap Perkembangan Kepribadian Sebagai Hasil Sosialisasi √ Tahap - Tahap Perkembangan Kepribadian

  Tahap - Tahap Perkembangan Kepribadian Sebagai Hasil Sosialisasi


   Secara umum perkembangan dan proses pembentukan kepribadian setiap individu terjadi melalui fase - fase sebagai berikut.

   A. Fase Pertama

   Menurut Charles H. Cooly (1864 - 1929), menyampaikan bahwa proses perkembangan kepribadian seseorang dimulai kurang lebih usia 1 - 2 tahun yang ditandai dengan ketika - ketika seorang anak mengenal dirinya sendiri. Dalam proses perkembangan kesadaran wacana diri sendiri ini anak kecil dibantu oleh orang - orang cukup umur di lingkungan keluarganya yang mengajarkan kepadanya bahwa ia mempunyai suatu nama tersendiri dan ia ialah putra bapak dan ibu.

   Dia dikatakan manis, dikatakan pintar, dikatakan nakal, dan seterusnya. Pada proses ini si anak mulai mengenali orang lain serta norma - norma yang berlaku di lingkungan yang kecil menyerupai di dalam keluarga. Fase ini merupakan fase awal dan salah satu hal yang penting pada fase ini ialah bahwa seorang anak mulai mempunyai pandangan wacana dirinya sebagai suatu individu yang tersendiri yang secara psikologis mulai mempunyai rasa ego dan super ego.

   Kepribadian seseorang sanggup dibedakan menjadi 2 bab penting, yaitu sebagai berikut.
   1) Bagian pertama, berisi unsur dasar dari banyak sekali sikap yang disebut atitudes yang kurang lebih bersifat permanen dan tidak gampang berubah di kemudian hari.
   2) Bagian kedua ialah unsur - unsur yang terdiri dari keyakinan. Keyakinan atau anggapan - anggapan yang lebih fleksibel yang sifatnya gampang berubah. Anggapan - anggapan ini diperoleh menurut pengalaman melalui pergaulan dengan orang lain.

   Unsur yang pertama juga disebut struktur dasar kepribadian (basic personality structure), sedangkan unsur yang kedua disebut capital personality.

   B. Fase Kedua

   Fase kedua ini merupakan fase perkembangan yang telah dimiliki seorang anak. Anak mulai berkembang karakternya sesuai dengan tipe pergaulan yang ada di lingkungannya termasuk struktur tata nilai maupun struktur budayanya. Pada fase ini, anak mulai menyadari bahwa pandangan orang lain wacana dirinya disertai dengan evaluasi - penilaian, contohnya manis, bodoh, nakal, malas, dan seterusnya. 

   Pendek kata evaluasi ini bisa faktual dan negatif. Apabila seorang anak mendapat evaluasi faktual maka anak akan mengalami kebahagiaan atau senang. Sebaliknya ketika seorang anak mendapat evaluasi yang jelek maka ia akan frustasi. Dari titik inilah anak berusaha untuk mempertebal kepribadian dengan memerhatikan evaluasi dari orang - orang yang ada di sekitarnya.

   Proses ini berlangsung relatif panjang sampai anak menjelang masa kedewasaannya sampai kepribadian tersebut mulai nampak dengan tipe - tipe sikap yang khas yang tampak dari perangai, kegemaran, IQ serta talenta - talenta yang dimiliki oleh anak tersebut. Adapun bab - bab dari kepribadian secara umum terdiri dari :
   

   1) Dorongan - Dorongan (drivers)

   Pada unsur dorongan merupakan sentra dari kehendak insan untuk melaksanakan sesuatu kegiatan yang selanjutnya akan membentuk motif - motif tertentu untuk mewujudkan suatu keinginan. Dorongan ini dibedakan menjadi kehendak dan nafsu - nafsu. Kehendak ialah dorongan - dorongan yang bersifat kultural artinya sesuai dengan tingkat peradaban dan tingkat perekonomian seseorang. Semakin tinggi tingkat perekonomiannya dan semakin tingkat peradabannya, maka kehendak seseorang akan semakin banyak pula jumlah dan jenisnya.

   Bagian yang kedua berupa nafsu. Nafsu ini merupakan kehendak yang terdorong oleh kebutuhan biologis, contohnya nafsu makan, tidur, birahi, amarah, dan lain - lain. Tiap orang kaya atau miskin mempunyai nafsu yang sama.

   2) Naluri (Insting)

   Naluri atau Insting merupakan suatu dorongan yang bersifat kodrati yang menempel dengan hakikat hidup sebagai makhluk. Misalnya seorang ibu mempunyai naluri yang berpengaruh untuk mempunyai anak, untuk mengasuh dan membesarkan anak sampai dewasa. Naluri ini akan sanggup dilakukan pada setiap makhluk hidup tanpa harus mencar ilmu terlebih dahulu seolah - oleh telah menyatu dengan hakikat hidupnya sebagai makhluk hidup.

   3) Getaran Hati (emosi)

   Pada dasarnya emosi atau getaran hati ialah sesuatu yang abnormal yang menjadi sumber perasaan manusia. Emosi ini akan menjadi pengukur segala sesuatu yang ada pada jiwa insan menyerupai senang, sedih, indah, serasi, dan seterusnya.

   4) Perangai

   Perangai merupakan perwujudan dari perpaduan antara hati dan pikiran insan yang tampak dari raut muka maupun gerak - gerik seseorang. Perangai ini merupakan salah satu unsur dari kepribadian yang secara riil yang dilihat dan diidentifikasi oleh orang lain.

   5) Intelegensi

   Intelegensi ialah tingkat kemampuan berpikir yang dimiliki oleh seseorang. Intelegensi ini di dalamnya termasuk IQ, memori - memori pengetahuan, serta pengalaman - pengalaman yang telah diperoleh seseorang selama proses sosialisasi. Intelegensi merupakan dasar kecakapan seseorang secara umum.

   6) Bakat - Bakat

   Bakat - Bakat pada hakikatnya merupakan sesuatu yang abnormal yang diperoleh seseorang alasannya ialah warisan biologis yang diturunkan oleh leluhurnya, menyerupai talenta seni, berdagang, berpolitik, dan lain - lain. Bakat - talenta ini merupakan sesuatu yang sangat fundamental dalam membuatkan keterampilan - keterampilan yang ada pada seseorang. Setiap orang mempunyai talenta - talenta yang berbeda - beda walaupun berasal dari ayah dan ibu yang sama.

   C. Fase Ketiga

   Pada tingkat perkembangannya kepribadian seseorang mengalami suatu perkembangan yang relatif tetap, yaitu dengan terbentuknya sikap - sikap yang khas sebagai perwujudan kepribadian yang bersifat abstrak. Pada fase ketiga ini disebut fase kedewasaan jikalau seseorang telah berusia antara 25 - 28 tahun. 

   Dalam hal ini yang menjadi pertanyaan bagi kita apakah kepribadian seseorang cenderung tetap atau apakan sanggup mengalami perubahan? Pada dasarnya kepribadian yang terdiri dari 2 bagian. Bagian yang pertama (Basic personality structure) cenderung tetap, sedangkan bab yang kedua (Capital Personality) sanggup mengalami perubahan atau penyesuaian.

Sumber http://falah-kharisma.blogspot.com