Monday, February 5, 2018

√ Sejarah Kerajaan Pajajaran

Kerajaan Pajajaran beribu kota di Pajajaran Jawa Barat yang terletak di Parahyangan √ Sejarah Kerajaan Pajajaran

  Kerajaan Pajajaran

   Kerajaan Pajajaran beribu kota di Pajajaran Jawa Barat yang terletak di Parahyangan. Mengenai raja - raja Kerajaan Pajajaran yang memerintah dari Ibukota Pakuan Pajajaran, terdapat perbedaan urutan antara naskah - naskah Babad Pajajaran, Carita Parahyangan, dan Carita Waruga Guru. Selain naskah - naskah babad, Kerajaan Pajajaran juga meninggalkan sejumlah jejak peninggalan dari masa lalu, ibarat : 

   1) Prasasti Batu Tulis, Bogor.
   2) Prasasti Sanghyang Tapak, Sukabumi.
   3) Prasasti Kawali, Ciamis.
   4) Prasasti Rakyan Juru Pangambat.
   5) Prasasti Horren.
   6) Taman Perburuan, yang kini menjadi Kebun Raya Bogor.
   7) Berita ajaib dari Tome Pires (1513) dan Pigafetta (1522).

   A. Segi Geografis

   Kerajaan Pajajaran terletak di Parahyangan. Pakuan sebagai ibukota Sunda dicatat oleh Tome Pires (1513 M) di dalam "The Suma Oriantal", ia menyebutkan bahwa ibu kota Kerajaan Sunda disebut Dayo (dayeuh) itu terletak sejauh dua hari perjalanan dari Sunda Kelapa (Jakarta).

   B. Puncak Kejayaan

   Kerajaan Pajajaran pada masa pemerintahan Sri Baduga Maharaja mengalami masa keemasan, Sri Baduga atau Siliwangi yakni Raja yang tak pernah purna, senantiasa hidup abadi dihati dan pikiran masyarakat. Pembangunan Pajajaran di masa Sri Baduga menyangkut seluruh aspek kehidupan.

   Ia memperteguh pertahanan ibu kota, menawarkan desa perdikan kepada semua pendeta dan pengikutnya untuk acara agama yang menjadi penuntun kehidupan rakyat. Kemudian menciptakan Kabinihajian (kaputren), kesatriaan (asrama prajurit), pagelaran (bermacam - macam gugusan tempur), pamingtonan (tempat pertunjukan), memperkuat angkatan perang, mengatur pemungutan upeti dari raja - raja bawahan dan menyusun undang - undang kerajaan. Pembangunan yang bersifat material tersebut terlacak pula di dalam Prasasti Kabantenan dan Batutulis.

   C. Kondisi Kehidupan Ekonomi, Sosial, dan Budaya

   Pada umumnya masyarakat Kerajaan Pajajaran hidup dari pertanian. Di samping itu, Pajajaran juga berbagi pelayaran dan perdagangan. Kerajaan Pajajaran mempunyai enam pelabuhan penting, yaitu Pelabuhan Banten, Pontang, Cigede, Tamgara, Sunda Kelapa (Jakarta), dan Cimanuk (Pamanukan).

   Kehidupan masyarakat Pajajaran sanggup digolongkan menjadi golongan seniman (pemain gamelan, penari, dan badut), golongan petani, golongan perdagangan. Kehidupan budaya masyarakat Pajajaran sangat di pengaruhi oleh agama Hindu. Peninggalan - peninggalannya berupa kitab Cerita Parahyangan dan kitab Sangyang Siksakanda, prasasti - prasasti, dan jenis - jenis batik.


Sumber http://falah-kharisma.blogspot.com