Pengertian, Penyebab, Jenis, dan Dampak Inflasi
Pengertian Inflasi
Inflasi yaitu tanda-tanda - tanda-tanda kenaikan harga barang - barang yang sifatnya itu umum dan terus - menerus. Dapat disebut inflasi kalau ada tiga faktor, yaitu kenaikan harga, sifatnya umum, dan berlangsung terus - menerus.
A. Kenaikan Harga
Harga barang sanggup di katakan naik kalau harganya enjadi tinggi dari harga sebelunya. Contohnya harga cabe Rp 30.000 / kg pada ahad lalu, sedangkan pada ahad ini harga cabe rawit menjadi Rp. 90.000 / kg lebih mahal dari ahad kemarin.
B. Sifatnya Umum
Kenaikan harga suatu barang tidak sanggup di katakan inflasi kalau naiknya barang tersebut tidak menimbulkan harga - harga secara umum. Contohnya, apabila harga BBM naik maka tarif angkatan umum, materi - materi pokok menjadi naik ini gres sanggup disebut inflasi.
C. Berlangsung Terus - Menerus
Naiknya harga suatu barang tidak sanggup di katakan inflasi kalau naiknya tersebut terjadinya hanya sesat, inflasi itu dilakukan dalam rentang minimal bulanan.
Penyebab Inflasi
Inflasi di setiap negara disebabkan oleh faktor yang berbeda - beda. Beberapa penyebab inflasi diantaranya bisa disebabkan oleh sektor ekspor - impor, tabungan atau investasi, pengeluaran dan penerimaan negara, sektor pemerintah dan swasta. untuk lebih jelasnya, perhatikan beberapa uraian berikut.
A. Inflasi Disebabkan Oleh Sektor Ekspor - Impor
Jika ekspor suatu negara lebih besar daripada impor, akan menjadikan terjadinya tekanan inflasi, tekanan inflasi terjadi lantaran semakin besar jumlah uang yang beredar di dalam negeri akhir penerimaan devisa.
B. Inflasi Disebabkan Oleh Sektor Penerimaan Dan Pengeluaran Negara
Sektor penerimaan dan pengeluaran suatu negara yang defisit menjadi penyebab inflasi. Karena pengeluaran pemerintah lebih besar dari penerimaannya, maka untuk menutupi keadaan tersebut akan dilakukan dengan mengeluarkan uang baru, pengeluaran uang gres menimbulkan tekanan inflasi.
C. Inflasi Disebabkan Oleh Sektor Swasta
Pengeluaran kredit dalam jumlah yang cukup besar untuk memenuhi seruan kredit swasta sanggup juga menimbulkan terjadinya inflasi.
Dari penyebab inflasi di atas sanggup kita simpulkan bahwa pengendalian jumlah uang yang beredar di masyarakat dan keseimbangan antara seruan dan penawaran barang merupakan salah satu hal yang sanggup dilakukan untuk menekan inflasi.
Jenis - Jenis Inflasi
Inflasi sanggup dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut.
A. Menurut Tingkat Keparahan Atau Laju Inflasi
1) Inflasi ringan (Creeping Inflation), Inflasi yang tingkatannya masih di bawah 10% setahun.
2) Inflasi sedang, inflasi yang tingkatannya berada diantara 10% - 30%.
3) Inflasi berat, inflasi yang tingkatannya berada diantara 30% - 100% setahun.
4) Hiper inflasi, inflasi yang tingkat keparahannya berada di atas 100% setahun. Hal ini pernah dialami Indonesia pada masa orde lama.
B. Menurut Penyebab Awal Inflasi
1) Demand Pull Inflation yaitu inflasi yang disebabkan lantaran seruan masyarakat akan banyak sekali barang terlalu kuat.
2) Cost Push Inflation yaitu inflasi yang timbul lantaran kenaikan ongkos produsi secara terus - menerus.
3) Inflasi Permintaan dan Penawaran, inflasi ini disebabkan kenaikan seruan di satu sisi dan penawaran di sisi lain.
Inflasi muncul lantaran pelaku seruan dan penawaran yang tidak seimbang, artinya kalau seruan barang bertambah sementara penyediaan barang mengalami kekurangan.
C. Berdasarkan Asal Inflasi
1) Domestic Inflation atau inflasi yang berasal dari dalam negeri.
Inflasi ini terjadi lantaran dampak insiden ekonomi yang terjadi di dalam negeri, contohnya terjadinya defisit anggaran belanja negara yang secara terus - menerus di atas dengan mencetak uang. Hal ini menimbulkan jumlah uang yang dibutuhkan di masyarakat melebihi transaksinya dan ini menimbulkan nilai uang menjadi lebih rendah dan harga barang meningkat.
2) Imported Inflation atau inflasi yang tertular dari luar negeri.
Inflasi ini disebabkan oleh kenaikan harga barang ekspor menyerupai teh dan kopi di luar negeri (negara tujuan ekspor), harganya mengalami kenaikan dan ini membawa dampak terhadap harga di dalam negeri.Cara Mengendalikan Inflasi
Usaha untuk mengatasi terjadinya inflasi harus dimulai dari penyebab terjadinya inflasi semoga sanggup dicari jalan keluarnya. Secara teoritis untuk mengatasi inflasi relatif mudah, yaitu dengan cara mengatasi pokok pangkalnya, mengurangi jumlah uang yang beredar. Berikut ini kebijakan yang diperlukan sanggup mengatasi inflasi.
A. Kebijakan Moneter
Segala kebijakan pemerintah di bidang moneter dengan tujuan menjaga kestabilan moneter untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kebijakan ini antara lain sebagai berikut.
1) Politik diskonto, yaitu kebijakan dengan mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menaikan suku bunga bank, hal ini diperlukan seruan kredit akan berkurang.
2) Operasi pasar terbuka, yaitu kebijakan untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menjual Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
3) Menaikan cadangan kas, sehingga uang yang diedarkan oleh bank umum menjadi berkurang.
4) Kredit selektif, politik bank sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara memperketat pinjaman kredit.
5) Politik sanering, ini dilakukan bila sudah terjadi hiper inflasi, ini pernah dilakukan BI pada tanggal 13 Desember 1965 yang melaksanakan pemotongan uang dari Rp. 1.000,00 menjadi Rp 1,00.
B. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal sanggup dilakukan dengan cara berikut ini.
1) Menaikkan tarif pajak, diperlukan masyarakat akan menyetor uang lebih banyak kepada pemerintah sebagai pembayaran pajak, sehingga sanggup mengurangi jumlah uang yang beredar.
2) Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
3) Mengadakan pinjaman pemerintah, contohnya pemerintah memotong honor pegawai negeri 10% untuk ditabung. Ini terjadi pada masa orde lama.
C Kebijakan Non - Moneter
Kebijakan ini sanggup dilakukan dengan cara berikut.
1) Menaikan hasil produksi, pemerintah memperlihatkan subsidi kepada industri untuk lebih produktif dan menghasilkan output yang lebih banyak, sehingga harga akan menjadi turun.
2) Kebijakan upah, pemerintah menghimbau kepada serikat buruh untuk tidak meminta kenaikan upah disaat sedang inflasi.
3) Pengawasan harga, kebijakan pemerintah dengan memilih harga maksimum bagi barang - barang tertentu.
Dampak Inflasi
Setelah Anda mengetahui mengenai inflasi, tentu yang terpikir kini yaitu dampak yang ditimbulkan oleh inflasi tersebut apa saja? Inflasi sebagai suatu tanda-tanda ekonomi tentunya akan mempunyai dampak terhadap acara ekonomi masyarakat. Untuk membahas ini tentunya terlebih dahulu kita ingat kembali wacana acara ekonomi. Kegiatan ekonomi terdiri atas acara konsumsi, produksi dan distribusi. Adapun dampak inflasi dijelaskan sebagai berikut.
A. Dampak Terhadap Konsumen
Inflasi menimbulkan harga barang - barang yang dikonsumsi naik, sementara pendapatan masyarakat tidak mengalami kenaikan. Dengan keadaan menyerupai ini, maka akan terjadi perubahan contoh konsumsi pada masyarakat menyerupai berikut.
1) Kuantitas konsumsi berkurang, contohnya dari kebiasaan membeli lima buah menjadi tiga buah saja.
2) Adanya peralihan brand dari barang yang dikonsumsi menjadi barang yang murah.
Pengurangan jumlah barang dan peralihan penggunaan barang yang dikonsumsi menimbulkan jumlah seruan terhadap suatu barang menurun, dan ini menjadikan kelesuan perusahaan dan ini akan mengarah pada terjadinya PHK.
B. Dampak Terhadap Produsen
Dampak inflasi terhadap produsen yaitu produksi menjadi menurun, penurunan disebabkan oleh alasan berikut ini.
1) Kenaikan harga mengurangi kemampuan produsen untuk membeli faktor produksi contohnya materi baku. Kekurangan materi baku sanggup menjadikan jumlah produksi berkurang.
2) Tingginya tingkat bunga pada ketika inflasi menimbulkan produksi kesulitan memperluas produksi.
3) Munculnya suatu perilaku dari produsen yang bersifat spekulatif diantaranya mengarahkan modalnya pada investasi baru, dan kewajiban memproduksi berkurang, akan mengarah terjadinya PHK.
C. Dampak Terhadap Distribusi
Dampak inflasi terhadap distribusi yaitu pendapatan masyarakat menjadi terganggu, lantaran orang berpenghasilan tetap secara riil pendapatannya mengalami penurunan. Untuk menutupi kebutuhan, ia harus memakai tabungan atau berhutang. Dengan demikian inflasi memperlebar kesenjangan distribusi pendapatan diantara anggota - anggota masyarakat, sehingga dampaknya saling berafiliasi antara konsumen, produsen dan pihak - pihak lain.