Dampak Pencemaran Udara
1. Dampak pencemaran udara terhadap kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara sanggup masuk ke dalam badan melalui sistem pernafasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam badan bergantung kepada jenis pencemar. partikulat berukuran besar sanggup tertahan di jalan masuk pernafasan potongan atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas sanggup mencapai paru – paru. Dari paru – paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai yaitu ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). termasuk di antaranya asma, bronkitis, dan gangguan pernafasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksin dan karsinogenik.
Studi ADB memperkirakan bahwa dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan maut prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISPA pada tahun 1998 senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun rupiah di tahun 2015.
2. Dampak Pencemaran udara terhadap tanaman
Tanaman yang tumbuh di tempat dengan tingkat pencemaran udara tinggi sanggup terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tumbuhan sanggup menghambat proses fotosintesis.
Selain berdampak terhadap kesehatan insan dan terhadap tanaman, pencemaran udara juga memiliki dampak sebagai berikut.
1. Hujan Asam
pH normal air hujan yaitu 5,6 lantaran adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara menyerupai SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam, antara lain :
a. memengaruhi kualitas permukaan;
b. merusak tanaman;
c. melarutkan logam – logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan, serta;
d. bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan.
2. Efek Rumah Kaca
Efek rumah beling disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari dan dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya, panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.
Dampak dari pemanasan global, antara lain :
a. pencairan es di kutub;
b. perubahan iklim regional dan global, serta;
c. perubahan siklus hidup tumbuhan dan fauna.
3. Kerusakan Lapisan Ozon
Lapisan ozon yang berada di strafosfer (ketinggian 20 – 35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul – molekul ozon (O3) terjadi secara alami di strasfosfer. Emisi CFC yang mencapai strafosfer dan bersifat sangat stabil menimbulkan laju penguraian molekul – molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya sehingga terbentuk lubang – lubang pada lapisan ozon.
Kerusakan lapisan ozon menimbulkan sinar ultraviolet B matahari tidak terfilter dan sanggup menimbulkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.
Sumber http://falah-kharisma.blogspot.com