Benar yang saya baca di salah satu postingan blog. Bisa saja seseorang yang kau anggap sebagai sahabat, ternyata merupakan sahabat orang lain dan ia mengakui bila benar begitu. Dan kau tetap dianggap sebagai sahabat oleh dia, sahabat lo ya bukan sahabat.
Dan seolah-olah kau telah mengusahakan semuanya untuknya namun ia ndak melaksanakan hal yang sama untukmu. Hmm, mungkin sanggup cek kembali hatimu? Kamu mengasihi ia alasannya ingin mendapat jawaban perlakuan yang sama atau bagaimana?
Kalau iya, mungkin sebaiknya kau berhenti mengharapkan semua itu kembali ke kamu. Hey, kita diciptakan Tuhan untuk saling mengasihi tanpa mengharapkan apapun kembali pada kita. Seperti Tuhan yang rela berkorban di kayu salib demi saya dan kau tentunya, Tuhan melaksanakan itu semua alasannya memang Tuhan benar-benar mengasihi kita. Betapa berharganya kita dimata-Nya, coba tiru hal itu semua. Mengasihi tanpa pandang buluh.
Tetap berlaku kasih ke semua orang, ya meskipun kadang keadaan kita lagi sulit. Tapi cobalah. Hatimu akan lega. Bebas dari beban, alasannya semua sudah lepas dari hati. Belajar mengampuni.
Ndak sedikit orang yang lebih mementingkan dirinya sendiri (termasuk saya ya). Merasa selalu ingin diperhatikan, namun sulit untuk memerhatikan kembali orang disekitar. Apa kita terlalu egois?
Hmm, mungkin iya. Tapi berdasarkan saya sikap itu muncul sebagai akhir dari rasa ingin mencapai sesuatu secara bagus, sempurna. Berbagai cara dilakukan untuk mencapainya, termasuk mengesampingkan orang lain dmi tujuan kita masing-masing.
Hal itu ada baiknya juga ada buruknya, dengan mengesampingkan orang tujuan utama sanggup kita capai namun diantara pencapaian tersebut kita punya sahabat yang merasa rusak hati akhir sikap yang kita lakukan sebelumnya.
Apa yang harus saya lakukan?
Berdoa
Mendoakan sahabat yang kita sakiti atau juga sahabat yang menyakiti kita. Percayalah. Tuhan turut bekerja dalam segala hal dalam hidup kita. Asalkan tujuan kita baik, doakanlah. Doa sanggup mengubah segala sesuatunya.
Roma 8 : 28Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, ialah bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Minta Maaf
Melakukan apa? Jelas, minta maaf kepada sahabat kita itu. Perbuatan merupakan bukti positif yang sanggup kita sampaikan kepada sahabat kita, bahwa kita benar-benar menyesal. Ndak ada yang salah dari minta maaf kan? Kita sanggup jadi malah berteman baik dengan mereka lo :))
Berbuat Baik
Selanjutnya apanih? Berbuat baik!
Iya, sehabis kita sadar bahwa semua hal yang kita lakukan sebelumnya salah dan menyakitkan hati. Sekarang, belajarlah untuk berbuat baik. Dari perkataan, perbuatan, dll.
Berusaha menahan untuk ndak bicara kotor ke teman, ndak mengejek sahabat yang bertubuh gini dan gitu, berusaha ndak menyakiti sahabat secara fisik, berusaha membantu sahabat yang membutuhkan. Intinya melaksanakan semua hal yang baik untuk dilakukan. Percayalah, hidup ini akan lebih senang :))
Ibrani 10 : 24Dan marilah kita saling memperhatikan agar kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.