Saturday, January 27, 2018

√ Makalah Rngkasan Ringsum Kuliah Definisi, Sejarah, Cakupan Serta Metode Psikologi Pendidikan



Nama               :  Dika Ayu Rahmawati
Kelompok       : 08
Definisi, Sejarah, Cakupan Serta Metode Psikologi Pendidikan
A.    Definisi psikologi, pendidikan dan psikologi pendidikan
Psikologi berasal dari kata bahasa inggris psychology, sedangkan kata psychology merupakan dua akar kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu psiche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu.
Chaplin (1992) yang dikutip oleh Muhibbin Syah (2010: 9) menyatakan bahwa psikologi yakni ilmu pengetahuan mengenai sikap manuai dan hewan, juga penyelidikan tehadap organisme dalam segala ragam dan kerumitannya dikala mereaksi arus dan perubahan alam sekitar dan peristiwa-peristiwa kemasyarakatan yang mengubah lingkungan.
Sedangkan Poerbakawja dan harahap (1981) dalam Ensiklopedia Pendidikan yang kikutip oleh Muhibbin Syah (2010: 9) membatasi arti psikologi sebagai “cabang pengetahuan yang mengadakan penyelidikan atas gejala-gejala dan aktivitas jiwa.
Ngalim Purwanto (1990: 9) menyatakan bahwa psikologi pendidikan yakni cabang dari psikologi yang dalam penguraian dan penelitiannya lebih menekankan pada dilema pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik maupun mental, yang sangat akrab hubungannya dengan dilema pendidikan terutama yang mempengaruhi proses dan hasil belajar.
Menurut Linggren sebagai mana dikutip Surya (1982) manfaat psikologi pendidikan yakni untuk membantu para guru dan paran calon guru dalam membuatkan pemahaman yang lebih baik mengenai pendidikan dan prosesnya.
Sementara itu, Chaplin (1972) mengemukakan bahwa manfaat psikologi pendidikan yakni untuk memecahkan masalah-masalah yang terdapat dalam dunia pendidikan dengan cara memakai metode-metode yang disusun secara rapi dan sistematis.
B.     Sejarah Singkat psikologi pendidikan
Sejarah khusus yang mengungkapkan secara cermat dan luas perihal psikologi pendidikan bahu-membahu masih perlu di telusuri lebih lanjut.  Hal ini alasannya yakni kebanyakan karya tulis yang mengungkapkan “riwayat hidup” psikologi pendidikan masih langka.
Uraian kesejarahan yang khusus berkaitan dengan psikologi pendidikan pernah di lakukan oleh beberapa orang hebat menyerupai Boring & Murpy pada tahun 1929 dan Burt pada tahun 1957, tetapi hanya terbatas untuk psikologi pendidikan di wilayah Inggris. Sudah tentu riwayat psikologi pendidikan yang mereka tulis tak sanggup sebagai pola bukan hanya alasannya yakni keterbatasan wilayah pengembangan saja, melainkan alasannya yakni sudah kadaluarsanya karya-karya tulis tersebut.
Kenyataan yang tak sanggup dipungkiri bahwa penggunaan psikologi pendidikan dalam dunia pendidikan sudah berlangsung semenjak zaman dahulu meskipun istilah pendidikan sendiri pada awal pemanfaatannya belum dikenal orang.  Menurut David (1972) pada umumnya para hebat memandang Johan Friedrich Herbart yakni bapk psikologi pendidikan.
Herbart  yakni seorang filosof dan pengarang kenamaan yang lahir di Oldenburg, jerman, pada tanggal  4 Mei 1776. Pada usia 29 tahun ia menjadi dosen filsafat di Gotingen dan mencapai puncak karirnya pada tahun 1809 dikala ia diangkat menjadi ketua Jurusan Filsafat di Konsiberg sampaitahun 1833, dan meninggal di Gottingen tanggal 14 Agustus 1841.
Nama Herbart kemudian di abadikan sebagai nama sebuah aliran psikologi yang disebut Herbartianisme pada tahun 1820-an. Aliran pemikiran Herbartisme, berdasarkan Reber (1988) yakni pendahulu pemikiran psikonalisis Freud dan kuat besar  terhadap pemikiran psikologi experimental Wundt. Ia juga dianggap sebagai penggagas gagasan-gagasan pendidikan gaya gres yang pengaruhnya masih terasa hingga sekarang.
Buku Pedagogics (ilmu mengajar) yakni karya yang monumental “sesuatu yang agung”. Karya lainnya yakni Application of Psychology to the Science of Education “enempatan psikologi untuk ilmu pendidikan”.
Psikologi pendidikan lebih pesat berkembang di Amerika, meskipun tanah kelahirannya di Eropa. Sekarang semakin banyak pakar psikologi dan pendidikan yang berminat mengembangkannya. Hal ini terbukti dengan semakin banyaknnya fakulatas psikologi dan fakultas pendidikan di universitas populer di dunia. Hal lain yang menunjukkan kepesatan perkembangan psikologi pendidikan yakni semakin banyak cabang pesikologidan aliran pemikiran yang turut dalam riset-riset psikologi pendidikan.
C.    Cakupan psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan intinya yakni sebuah disiplin psikologi yang khisus mempelajari, meneliti, dan membahas seluruh tingkahlaku insan yang terlibat dalam proses pendidikan itu mencakup tingkahlaku mencar ilmu (oleh siswa), tingkahlaku mengajar (oleh guru), dan tingkahlaku belajar-mengajar (oleh guru dan siswa yang saling berinteraksi).
Secara garis besar banyak hebat membatasi pokok-pokok bahasan psikologi pendidikan menjadi 3 macam.
  1. Belajar, yang mencakup teori-teori, prinsip-prinsip, dan cirri-ciri khas mencar ilmu siswa, dan sebagainya.
  2. Proses belajar, yaitu tahapan perbuatan dan pristiwa yang terjadi dalam aktivitas mencar ilmu mengajar siswa.
  3. Situasi  belajar, yaitu suasana dan keadaan lingkungan baik bersifat fik atau non fisik yang berafiliasi dengan mencar ilmu siswa.
D.    Metode psikologi Pendidikan
Muhibbin Syah (2009:27) mengemukakan bahwa metode sanggup dipahami sebagai cara atau jalan yang ditempuh seseorang dalam melaksanakan sebuah kegiatan. Dalam psikologi pendidikan, metode-metode tertentu digunakan untuk mengumpulkan banyak sekali data dan informasi penting yang bersifat psikologis dan berkaitan dengan aktivitas pendidikan dan pengajaran.
·         Metode eksperimen
Metode eksperimen merupakan serangkaian percobaan yang dilakukan oleh eksperimenter di dalam sebuah labratrium atau ruangan tertentu lainnya. Teknis pelaksanaannya diubahsuaikan dengan datayang diangkat, contohnya data telinga siswa, penglihatan siswa, dan gerak mata siswa dikala sedang membaca. Selain itu, eksperiment sanggup pula digunakan untuk mengukur kecepatan bereaksi seorang siswa terhadap stimulus tertentu. Metode eksperiment yang digunakan dalam penelitian psikologi pendidikan dengan tujuan untuk menguji keabsahan dan kecermatan simpulan-simpulan yang ditarik dari hasil temuan penelitian dengan metode lain.
·         Metode kuesioner
Metode kuesioner disebut juga “mail servey” alasannya yakni pelaksanaan penyebaran dan pengambilannya sering dikirim ke dan dari responden melalui jasa pos.Namun, sebelum kuesioner disebarkan atau dikirim kepada responden yang bahu-membahu seorang peneliti psikologi pendidikan biasanya melaksanakan uji coba. Caranya, sejumlah kuesioner dibagi-bagikan kepada sejumlah orag tertentu yang mempunyai karakteristik sama dengan calon responden yang sesungguhnya. Tujuannya untuk memastikan pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner itu cukup terang dan relevan untuk dijawab, dan untuk memperoleh masukan yang mungkin bermanfaat bagi penyempurnaan kuesioner tersebut.
·         Metode studi khusus
Studi kasus ialah sebuah metode penelitian yang digunaka untuk meperoleh citra yang rinci mengenai aspek-aspek psikologis seorang siswa atau sekelompok siswa tertentu. Metode ini selain digunakan oleh para penelliti psikologi pendidikan, juga sering digunakan oleh para peneliti ilmu-ilmu sosial lainnyakarena lebih memungkinkan peneliti melaksanakan pemeriksaan dan penafsiran yang lebih luas dan mendalam.
·         Penyelidikan kinis
Metode penyelidikan klinis pada umunya hanya diberlakukan untuk menyelidiki anak atau siswa yang mengalami penyimpangan perilaku. Oleh karenanya, penggunaan sarana dan cara yang dikaitkan dengan metode penyelidikan klinis selalu meperhatikan batas-batas kesanggupan siswa. Sama halnya dengan metode eksperimen yang dilakukan dalam laboratorium, metode klinis juga mementingkan intensitas dan ketelitian yang sungguh-sungguh.
·         Observasi naturaistik 
Metode observasi naturalistik yakni sejenis observasi yang dilakukan secara alamiah. Dalam hal ini peneliti berada diluar objek yang diteliti atau tidak menampakkan diri sebagai seorang yang sedang melaksanakan penelitian.

Sumber http://dikaayurahma.blogspot.com