Wednesday, January 24, 2018

√ Makalah Mendeskripsikan Keragaman Alga Dan Fungsi Serta Klasifikasinya


Kelompok 11 : 1. Dika Ayu Rahmawati
                         2. Idris Efendi
                         3. Zuli Setia Ningsih

Mendeskripsikan Keragaman Alga
Dan Fungsi Serta Klasifikasinya

A.    Pengertian Alga dan Fungi
Alga bisaanya berupa fitoplankton yang hidup melayang di dalam air. Akan tetapi ada pula alga yang hidup di dasar perairan. Ilmu yang mempelajari alga disebut fikologi.Alga yang hidup melayang-layang di permukaan air disebut neuston, sedangkan yang hidup di dasar perairan disebut bersifat bentik.
Alga ada yang bersel tunggal (uniseluler), membentuk koloni berupa filamen (kumpulan sel berbentuk benang) atau koloni yang tidak membentuk filamen. Alga uniseluler ada yang sanggup bergerak atas kekuatan sendiri (motil) dan ada yang tidak sanggup bergerak (nonmotil). Alga uniseluler yang mikroskopis tidak sanggup dilihat dengan mata telanjang. Sebaliknya, ada alga yang membentuk koloni berupa. filamen berukuran cukup besar sehingga sanggup dilihat dengan mata telanjang. Sel yang terletak paling bawah pada filamen membentuk alat khusus untuk melekat pada batu, batang pohon, pasir, atau lumpur. Alat tersebut dinamakan pelekap. Koloni alga yang tidak membentuk filamen umumnya berbentuk bola atau pipih tanpa pelekap.
Fungi merupakan kelompok organisme eukariotik, yaitu organisme yang inti selnya telah mempunyai membran. Walaupun fungi diaggap mirip tumbuhan, tapi bekerjsama sangat berbeda dari tumbuhan. Berbeda dengan tumbuhan, jamur tidak sanggup menciptakan masakan sendiri lantaran tidak mengandung klorofil. Jamur memperoleh masakan dari lingkungan di sekitarnya. Pada flora dinding seln tertuya tersusun oleh selulosa, sedangkan pada fungi dinding sel nya tersusun atan kitin dan glukosa.
sebagian besar fungi merupakan eukariotik multiseluler. Walaupun begitu, fungi juga sanggup ditemukan dalam bentuk uniseluler . fungi multiseluler sanggup membentuk struktur berupa filamen (benang) yang disebut hifa. Beberapa jaringan hifa akan membentuk miselium. Miselium merupakan daerah pembentukan spora dan juga sebagai alat reproduksi serta alat untuk mendapat makanan. Hifa juga bisa membentuk struktur yang disebut tubuh buah. Badan buah merupakan kumpulan hifa yang muncul dari dalam tanah atau kayu yang lapuk. Badan buah dijumpai padakelompok jamur tertentu.

B.     Ciri-ciri Alga dan Fungi
1.      Ciri-ciri Alga
a.       Mempunyai klorofil namun belum ada diferensiasi sel
b.      Eukariotik
c.       Berukuran mikroskopis sampai makroskopis
d.      Mempunyai klorofil dan pigmen lain
2.      Ciri-ciri Fungi
a.        Tidak mempunyai klorofil dinding selnya mengandung kitin dan glukosa
b.      Sel-sel tersebut satu dan lainnya dipisahkan oleh dinding sel atau sekat yang dinamakan septum, namun ada juga yang tanpa sekat.
c.       Makhluk hidup eukariotik
d.      Bersifat Heterotrof dengan Saprofit ada juga yang bersifat parasit
e.       Dinding sel jamur berbeda dengan dinding sel tumbuhan. Dinding sel jamur bukan terdiri atas selulosa, melainkan tersusun oleh zat kitin
f.        Berkembangbiak dengan membentuk Spora (spora secual/asecual), fragmentasi, membelah diri bagi yang bersel satu
g.      Jamur multiseluler talusnya berupa benang-benag hifa yang membentuk miselium
h.      Pencernaannya secara ekstraselular, sehingga substrat diurai diluar tubuh dengan mengeluarkan enzim sehingga diserap ke tubuh sudah dalam bentuk sederhana.
C.    Proses Perkembangbiakan yang Terjadi pada Alga dan Fungi
1.      Reproduksi Alga
Reproduksi alga sanggup terjadi secara vegetatif dan Generatif. Reproduksi Generatif dilakukan dengan cara peleburan dua gamet, baik melalui isogami dan oogami. Isogami yakni proses peleburan gamet jantan dan betina yang bentuk dan ukurannya sama besar. Kedua macam gamet tersebut disebut isogamet. Oogami atau Heterogami yakni proses peleburan antara dua gamet yang berbeda sifat dan ukurannya. Gamet betina berukuran besar dan imotil, sedangkan gamet jantan berukuran kecil dan motil.
 Reproduksi Vegetatif dilakukan dengan cara pembelahan biner, fragmentasi, atau pembentukan zoospora.
·         Pembelahan biner, yakni pembelahan alga menjadi dua potongan yang sama.
·         Fragmentasi, merupakan bentuk reproduksi dengan cara pemutusan potongan tubuh menjadi beberapa bagian.
·         Zoospora
·         Konjugasi, bentuk reproduksi generatif yang ditandai dengan adanya penonjolan dua sitoplasma pada dua benang ganggang yang berdekatan.
2.      Reproduksi Fungi
Cara reproduksi fungi sangat bervariasi, yaitu :
1)      Reproduksi secara s3kual
Reproduksi secara secual sanggup dilakukan melalui penyatuan dua hifa haploid yang secara genetika berbeda. Peristiwa ini dikenal dengan konjugasi.
2)      Reproduksi secara Asecual
Reproduksi secara asecual sanggup terjadi melalui banyak sekali cara yaitu :
·         Pembentukan spora asecual
Spora asecual merupakan sel reproduksi yang sanggup tumbuh eksklusif menjadi organisme baru.
·         Fragmentasi
Reproduksi asecual sanggup juga dilakukan melalui fragmentasi atau pemisahan hifa dari sebuah miselium. Selanjutnya hifa tersebut akan tumbuh dengan sendirinya menjadi miselium baru.
·         Pembentukan Tunas
Reproduksi asecual lainnya yakni dengan pembentukan tunas (semacam sel berukuran kecil yang kemudian tumbuh dalam ukuran sempurna).
Pada prinsipnya : Jamur remaja menghasilkan sporangium (kotak spora), pecah dan mengeluarkan spora, kemudian tumbuh menjadi hifa yang membentuk miselium, selanjutnya menghasilkan sporangium lagi, mengeluarkan spora dan begitulah seterusnya.
D.    Kelompok Alga Berdasarkan Ciri Tertentu beserta Contohnya
1.      Chlorophyta (alga hijau)
Kelompok alga yang paling bermacam-macam lantaran beentuknya : bersel tunggal tidak bergerak (Chlorella, chlorococcum), bersel tunggal sanggup bergerak (Hydrodictyon), koloni sanggup bergerak (Volvox), benang (Spyrogyra, Oedogonium), lembaran (Ulva dan Chara). Pigmen berupa klorofil berkaroten.
2.      Phaeophyta ( alga coklat)
Alga coklat disebut sebagai klep yang merupakan protista maritim terbesar dan yang paling rumit. Memiliki pigmen yang secara umum dikuasai fikosantin selain klorofil, karoten, dan xantofil.
Contoh : Sargassum, Macrocystis, Ectocarpus, dan Fucus
3.      Rhodophyta (alga merah)
Ganggang ini mempunyai bentuk tubuh mirip rumput, sehingga disebut dengan rumput laut. Warna merah lantaran mengandung pigmen fikoeritrin.
Contoh : Euchemma spinosum, Gelidium, Rhodymenia, dan Scinata.

4.      Diatom (Bacillariophyta/alga pirang)
Diatom banyak ditemukan di permukaan tanah lembap (sawah, got atau parit). Tanah yang mengandung diatom berwarna kuning keemasan. Tubuh ada yang uniseluler dan koloni.
Contoh : Navicula, pannularia, dan Cyclotella.
5.      Dinoflagellata (Pyrrophyta)
Ciri-cirinya mempunyai satu flagella (satu panjang dan satu pendek), sanggup bersimbiosis dan jenis ganggang tertentu, tubuhnya sanggup memancarkan sinar jika terkena rangsangan mekanik.
Contoh : Ceratium, Noctiluca miliaris, Ceymnodidnium.
6.      Chrysophyta (ganggang keemasan)
Alga ini mempunyai pigmen keemasan (karoten) dan klorofil. Tubuh ada yang bersel satu.
Contoh : Orhromonas dan Synura.
7.      Euglenophyta
Adalah organisme bersel satu yang mirip binatang lantaran tidak berdinding sel dan mempunyai alat gerak berupa flagel, sehingga sanggup bergerak bebas. Mirip flora lantaran mempunyai klorofil dan bisa berfotosintesis.
Contoh : Euglena Viridis
E.     Kelompok Fungi Berdasarkan Ciri Tertentu beserta Contohnya
1.      Zygomycota
Struktur tubuh : Hifa bercabang banyak, bersekat atau bersekat, dan dinding sel tersusun atas kitin.
Contoh : Rhizopus stolonifer/ Rhizopus oryzae (pembuatan tempe) dan Mucor Mucedo (hidup pada sisa masakan yang mengandung karbohidrat).
2.      Ascomycota
Reproduksi aseceal dengan membentuk tunas dan reproduksi sesual dengan pembentukan askospora di dalam askus.
Contoh : Saccharomyces cerevisae (pembuatan roti dan alkohol), Pennicillium notatum (penghasil antibiotik p3enisilin), dan aspergillus wentii (pembuat kecap)
3.      Basidiomycota
Reproduksi asecual dengan membentuk spora konida, namun hal ini jarang terjadi. Reproduksi secara secual melalui perkawinan antara 2 hifa berbeda jenis, yaitu hifa (+) dan hifa (-).
Contoh : Volvariella volvacea (jamur merang yang sanggup dimakan), dan Auricularia polytricha (jamur kuping)
4.      Deuteromycota
Fungi ini sering disebut fungi tak sempurna. Hal ini disebabkan anggota fungi ini belum diketahui cara reproduksinya.
Contoh : Candida albicans (penyebab jerawat pada fagina) dan Epidermophyton ficocosum (penyebab penyakit kaki atlet) : kudis, kurap dan panu.


Sumber http://dikaayurahma.blogspot.com