Macam - Macam Konflik Sosial
Munculnya konflik dikarenakan adanya perbedaan dan keragaman. Berdasarkan pernyataan tersebut, Indonesia ialah salah satu negara yang berpotensi konflik. Dapat kita lihat informasi - informasi di media massa, banyak sekali konflik terjadi di Indonesia baik konflik horizontal maupun vertikal. Konflik horizontal menunjuk pada konflik yang berkembang di antara anggota masyarakat. Konflik horizontal ialah konflik yang bernuansa suku, agama, ras dan antargolongan, mirip di Papua, Poso, Sambas, dan Sampit. Konflik vertikal ialah konflik yang terjadi antara masyarakat dengan negara. Umumnya konflik terjadi lantaran ketidakpuasan akan cara kerja pemerintah, mirip konflik dengan para buruh, konflik Aceh, serta tempat - tempat yang muncul gerakan separatisme. Namun, dalam kenyataannya ditemukan banyak konflik dengan bentuk dan jenis yang beragam.
1. Menurut Soerjono Soekanto
Soerjono Soekanto (1989) berusaha mengklasifikasikan bentuk dan jenis - jenis konflik tersebut. Menurutnya, konflik mempunyai beberapa bentuk khusus, yaitu sebagai berikut.
A. Konflik Pribadi
Konflik terjadi dalam diri seseorang terhadap orang lain. Umumnya konflik pribadi diawali perasaan tidak suka terhadap orang lain yang pada alhasil melahirkan perasaan benci yang mendalam. Perasaan tersebut mendorong untuk memaki, menghina, bahkan memusnahkan pihak lawan. Pada dasarnya konflik pribadi sering terjadi dalam masyarakat. Misalnya individu yang terlibat hutang atau problem pembagian warisan dalam keluarga.
B. Konflik Rasial
Konflik rasial umumnya terjadi di suatu negara yang mempunyai keragaman suku dan ras. Lalu apa yang dimaksud dengan ras? Ras merupakan pengelompokan insan menurut ciri - ciri biologisnya, mirip bentuk muka, bentuk hidung, warna kulit, dan warna rambut. Secara umum, ras di dunia dikelompokkan menjadi lima ras, yaitu Australoid, mongoloid, Kaukasoid, Negroid dan ras - ras khusus. Hal ini berarti kehidupan dunia berpotensi munculnya konflik juga kalau perbedaan antar ras dipertajam. Misalnya orang - orang kulit gelap dengan kulit putih tanggapan diskriminasi di Afrika.
C. Konflik Antarkelas Sosial
Kelas - kelas di masyarakat terjadi lantaran adanya sesuatu yang dihargai, mirip kekayaan, kehormatan, dan kekuasaaan. Semua itu menjadi dasar penempatan seseorang dalam kelas - kelas sosial, yaitu kelas sosial atas, menengah dan bawah. Seseorang yang mempunyai kekayaan dan kekuasaan yang besar menempati posisi atas, sedangkan orang yang tidak mempunyai kekayaan dan kekuasaan berada pada posisi bawah. Dari setiap kelas mengandung hak dan kewajiban serta kepentingan yang berbeda - beda. Jika perbedaan ini tidak sanggup diatasi, maka situasi kondisi tersebut bisa memicu munculnya konflik rasial. Misalnya konflik antara buruh dengan pimpinan dalam sebuah perusahaan yang menuntut upah.
D. Konflik Politik Antargolongan
Dunia perpolitikan pun tidak lepas dari munculnya konflik sosial. Politik ialah cara bertindak dalam menghadapi atau menangani suatu masalah. Konflik politik terjadi lantaran setiap golongan di masyarakat melaksanakan politik yang berbeda - beda pada dikala menghadapi suatu problem yang sama. Perbedaan inilah yang menjadi peluang terjadinya konflik antargolongan terbuka lebar.
Salah satu teladan ialah undang - undang pornoaksi dan pornografi sedang direncanakan. Masyarakat Indonesia terbelah menjadi dua pemikiran, sehingga terjadi kontradiksi antara kelompok masyarakat yang oke dengan kelompok yang tidak menyetujuinya.
E. Konflik Bersifat Internasional
Konflk internasional biasanya terjadi lantaran perbedaan kepentingan yang menyangkut kedaulatan negara yang saling berkonflik. Akibat dari konflik ini ialah seluruh rakyat dalam suatu negara merasakannya. Pada umumnya, konflik internasional berlangsung dalam kurun waktu yang usang dan pada alhasil mengakibatkan perang antar bangsa. Misalnya konflik antara negara Irak dan Amerika Serikat yang melibatkan beberapa negara besar.
2. Menurut Mulyasa
Mulyasa (2003) membagi konflik menurut tingkatannya menjadi enam, yaitu sebagai berikut.
A. Konflik Intrapersonal
Konflik intrapersonal yaitu konflik internal yang terjadi dalam diri seseorang. Konflik intrapersonal akan terjadi ketika individu harus emilih dua atau lebih tujuan yang saling bertentangan, dan bimbang mana yang harus dipilih untuk dilakukan. Misalnya, konflik antara kiprah sekolah dengan program pribadi. Konflik ini bisa diibaratkan mirip makan buah simalakama, dimakan salah tidak dimakan juga salah, dan kedua pilihan yang ada mempunyai tanggapan yang seimbang. Konflik intrapersonal juga bisa disebabkan oleh tuntutan kiprah yang melebihi kemampuan.
B. Konflik Interpersonal
Konflik interpersonal yaitu konflik yang terjadi antarindividu. Konflik yang terjadi ketika adanya perbedaan perihal isu tertentu, tindakan dan tujuan di mana hasil bersama sangat menentukan. Misalnya konflik antartenaga kependidikan dalam menentukan mata pelajaran unggulan daerah.
C. Konflik Intragrup
Konflik intragrup yaitu konflik antara anggota dalam satu kelompok. Setiap kelompok sanggup mengalami konflik substantif atau efektif. Konflik substantif terjadi lantaran adanya latar belakang keahlian yang berbeda, ketika anggota dari suatu komite menghasilkan kesimpulan yang berbeda atas data yang sama. Sedangkan konflik efektif terjadi lantaran tanggapan emosional terhadap suatu situasi konflik tersebut.
D. Konflik Intergrup
Konflik intergrup yaitu konflik yang terjadi antar kelompok. Konflik intergrup terjadi lantaran adanya saling ketergantungan, perbedaan persepsi, perbedaan tujuan dan meningkatnya tuntutan akan keahlian. Misalnya konflik antarkelompok guru kesenian dengan kelompok guru matematika. Kelompok guru kesenian memandang bahwa untuk membelajaarkan lagu tertentu dan melatih pernafasan perlu disuarakan dengan keras, sementara kelompok guru matematika merasa terganggu lantaran para penerima didiknya tidak konsentrasi belajar.
E. Konflik Intraorganisasi
Konflik intraorganisasi yaitu konflik yang terjadi antarbagian dalam suatu organisasi, contohnya konflik antara bidang kurikulum dengan bidang kesiswaan.
F. Konflik Interorganisasi
Konflik interorganisasi ialah hal yang tidak aneh lagi bagi organisasi manapun. Konflik ini mengakibatkan sulitnya koordinasi dan integrasi dari acara yang berkaitan dengan kiprah - kiprah dan pekerjaan. Dalam setiap kasus, relasi interorganisasi harus diatur sebaik mungkin untuk mempertahankan kerja sama dan menghindari semua konsekuensi disfungsional dari setiap konflik yang mungkin timbul.
3. Menurut Dahrendorf
Menurut Dahrendorf (1986), konflik dibedakan menjadi 4 macam, antara lain sebagai berikut.
a. Konflik antara atau dalam kiprah sosial (intrapribadi), contohnya antara peranan - peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran).
b. Konflik antara kelompok - kelompok sosial (antarkeluarga, antargeng).
c. Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa)
d. Konflik antarsatuan nasional (perang saudara)