Tuesday, January 30, 2018

√ Laporan Mikrobiologi Umum - Teknik Sampling

PRELAB

1.      Bagaimana cara pengambilan sampel sayuran ibarat bayam, sawi yang akan dianalisis total E.c0l1? Jelaskan tahapannya!
1.      Wadah erlenmeyer yang aseptis disiapkan terlebih dahulu
2.      Pisau yang digunakan juga diaseptis dengan disemprotkan alkohol dan dibakar dengan bunsen
3.      Sayuran seperti bayam, sawi dipotong secara aseptis dengan ukuran 5x5 cm
4.      Cotton woll swab dicelupkan dalam larutan pengencer pepton
5.      Permukaan sayuran di swab oles dengan memakai cotton wall swab sebanyak tiga kali
Atau bisa dengan sehabis langkah nomor 2, kemudian sayuran ibarat bayam dan sawi ditimbang sebanyak 5 gram, kemudian dipotong. Selanjutnya potongan sayuran tersebut dimasukkan kedalam 45 ml pepton (Dyah, 2007).

2.      Jelaskan peranan teknik sampling dalam pengujian mikrobiologi? Jelaskan!
Teknik Sampling dilakukan untuk memudahkan dalam melaksanakan analisis jumlah mikroba sampel yaitu dengan mendapat hasil yang mewakili populasi sampel yang digunakan. Teknik sampling memiliki peranan yang besar dalam memilih keberhasilan riset untuk menghasilkan kemampuan prediksi yang kuat, serta generalisasi hasil riset kedalam populasi (Soeryanto, 2003).

3.      Jelaskan perbedaan tahapan pengambilan sampel cair dan padat untuk pengujian mikrobiologi? Jelaskan tahapannya !
a. Sampel Cair
·         Jenis sampel cair (seperti susu, sirup, dsb). Sebelum diambil sampel harus di homogenkan
·         Sampel diambil sebanyak 100-500 ml
·         Ditempatkan pada botol steril
·         Dibawa ke laboratorium
b. Sampel Padat
·         Sampel padat diambil memakai pisau atau alat lain untuk memudahkan
·         Pengambilan sampel (seperti daging, ikan, dsb) dilakukan pada permukaan dan juga kepingan dalam
·         Diamati beberapa kepingan dari daerah yang berbeda kira-kira 100 gram
·         Tanggal pengambilan, nama sampel, dan lokasi ditulis
·         Dibawa ke laboratorium
Dari langkah perngambilan sampel cair dan sampel padat sanggup dibedakan bahwa pada sampel cair sebelum diambil harus dihomogenkan. Sedangkan pada pengambilan sampel padat, sebelum diambil praktikan harus mengamati beberapa kepingan pada sampel dari daerah yang berbeda kira – kira 100 gram dan ditulis tanggal pengambilan, nama sampel, dan lokasi.


 PEMBAHASAN


1.        Sebutkan beberapa jenis teknik sampling! Jelaskan pula masing-masing peranannya!
·         Pengambilan sampel padat: dipakai untuk mengambil sampel mikroba dari materi padat ibarat daging dan ikan.
·         Pengambilan sampel cair: dipakai untuk mengambil sampel mikroba dari jenis sampel cair ibarat susu dan es krim.
·         Pengambilan sampel permukaan: dipakai untuk mengambil sampel mikroba dan sampel permukaan alat pengolahan atau laboratorium ibarat meja atau botol.
·         Pengambilan sampel anaerob: dipakai untuk mengambil sampel yang telah diberi perlakuan anarob ibarat daging kepingan dalam dan dilarang dipaparkan O2
·         Transportasi dan Penyimpanan sampel: dipakai untuk menyimpan sampel yang akan dibentuk untuk praktikum
·         Penanganan sampel di laboratorium: dipakai untuk menyidik sampel sesuai prosedur
(Saparianti, 2014).

2.        Apa saja faktor yang harus diperhatikan ketika melaksanakan teknik sampling untuk pengujian mikrobiologi ? Jelaskan!
Berikut yakni faktor-faktor yang harus diperhatikan ketika melaksanakan ternik sampling:
1.      Aseptis diri, alat yang dipakai dan lingkungan untuk mencegah terjadinya kontaminasi
2.      Waktu yang dipakai selama praktikum harus seefisien mungkin sebab bila terlalu usang dikhawatirkan terjadi kontaminasi dari udara atau lingkungan
3.      Sampel yang dipakai (padat/ cair/ permukaan), sebab dengan mengetahui jenis sampel maka diketahui juga teknik sampling yang akan digunakan
4.      Selama transfer kultur harus dilakukan di akrab bunsen untuk menghindari kontaminasi dari lingkungan.
(Soeryanto, 2003).

3.        Mengapa pengambilan sampel untuk uji mikrobiologi dilakukan dengan aseptis?
Supaya pada ketika mikroba tersebut ditanam pada media, tidak ada kontaminan yang ikut tumbuh. Kontaminan bisa berasal dari diri, alat dan lingkungan, oleh sebab itu alat yang digunakan, diri dan lingkungan harus aseptis. Apabila sudah terkontaminasi, maka percobaan yang dilakukan memakai sampel tersebut akan gagal.
(Saparianti, 2014).

4.        Apa perbedaan teknik sampling metode swab dan metode adhesive surface? Jelaskan!
·         Metode swab
Metode ini dipakai untuk mengambil sampel dilakukan memakai batang oles steril dengan cara mengoles ke kanan kemudian ke kiri pada tiga kepingan yang berbeda pada sampel kemudian dimasukkan pada cairan steril, selanjutnya d vortexs dan di tumbuhkan pada media. Metode ini biasa dipakai untuk sampel daging atau ikan.
·         Metode Adhesive surface
Metode ini dipakai untuk mengambil sampel pada materi pangan untuk diuji atau dianalisis jumlah mikrobanya dengan cara sedikit menempelkannya pada pangan yang diuji, kemudian ditempel di media.
(Soeryanto, 2003).



5. Jelaskan teknik sampling untuk mendeteksi mikroorganisme pada produk  es krim dan nugget ikan? Jelaskan tipe mikroorganisme yang sanggup tumbuh pada produk tersebut!
·         Eskrim merupakan salah satu tumpuan sampel cair sehingga teknik samplingnya memakai pengambilan sampel cair, yaitu:
a.       Menghomogenkan sampel (es krim)
b.      Es krim yang telah homogen diambil sebanyak 1 ml memakai pipet volume
c.       Dilakukan pengenceran sampai 10-3
d.      Diinokulasi pada media dengan suhu rendah selama 2-3 hari
Bakteri yang tumbuh pada es krim ini yakni jenis basil yang tahan suhu rendah ibarat jenis basil asam laktat. Contoh dari basil asam laktat yakni E. c0l1 dan Salmonella sp.
·         Nugget ikan merupakan salah satu tumpuan sampel padat sehingga teknik samplingnya memakai pengambilan sampel padat, yaitu :
a.       Sampel diambil memakai pisau atau alat yang memudahkan dibagian permukaan maupun dalam
b.      Permukaan sampel diswab pada tiga daerah yang berbeda
c.       Swap dimasukkan cairan steril dan diperas pada dinding tabung
d.      Swab dibuang dan cairan tadi di vortexs
e.       Sampel diencerkan sampai 10-7
f.       Sampel di plating kemudian diinkubasi selama 2 hari dengan suhu 280C
Tipe mikroorganisme yang tumbuh pada sampel ini yakni jenis psikotrof, psikrofil dan kapang (karena kapang mengandung karbohidrat).
(Saparianti, 2014).

6. Apa saja yang harus diperhatikan ketika melaksanakan sampling untuk materi yang mengandung mikroba an aerobik? Jelaskan!
a.       Sampel yang dipakai dilarang kontak dengan oksigen
b.      Pengambilan sampel harus dengan metode yang sesuai, ibarat metode pour plate dan metode swab yang kemudian ditempatkan pada kantong anaerob
c.       Inkubasi harus dilakukan dengan benar sesuai dengan karakteristik mikroba anaerob, biar mikroba tersebut bisa tumbuh dengan baik pada media
(Soeryanto, 2003).



7. Bagaimana teknik dan mekanisme sampling yang dilakukan bila saudara ingin mengisolasi basil termofilik dari lumpur lapindo di Sidoarjo?
1)      Sampel diambil dari lumpur panas Lapindo Porong, Sidoarjo Jawa Timur pada 3 titik yang berbeda
2)      Setiap lokasi pengambilan sampel diukur suhu dan pH memakai termometer dan kertas lakmus dan pH meter
3)      Sampel dibawa menuju ke laboratorium untuk dilakukan isolasi dan seleksi
4)      Sampel dilakukan pengkayaan memakai media Luria Bertani (LB)
5)      Sampel diinokulasikan kedalam media dengan perbandingan 1 : 2 dalam tabung erlemenyer 250 dan diinkubasi pada suhu 550C, 120 rpm selama 72 jam
6)      Dilakukan pengenceran sampai 10-5 dan diambil 3 pengenceran terakhir
7)      Diisolasi memakai metode pour plate dan spread plate pada media Nakamura yang mengandung 2 g LB, 0,1 gr KH2PO4, 0,02 gr MgSO4.7H2O.
8)      Isolat diinkubasikan pada suhu 550C selama 48 jam untuk menseleksi mikroorganisme termofilik. Setiap isolat yang tumbuh dilakukan isolasi kembali untuk pemurnian dan identifikasi.
(Habibie, 2012).

8. Jelaskan kelebihan dan kekurangan teknik sampling metode basuh dan metode bilas!
Kelebihan metode cuci
      a.       Dapat pribadi dipakai untuk pengujian permukaan sampel
      b.      Semua basil yang ada pada sampel sanggup terambil
      c.       sangat gampang dilakukan dan tidak merusak struktur sampel yang akan dianalisis
Kekurangan metode cuci
      a.       Tidak semua sampel cocok dengan metode cuci
      b.      Hanya dipakai untuk sampel padat dan berpori
      c.       Dibutuhkan ketelitian dan kehati-hatian yang ekstra pada ketika pengenceran dan perhitungan
Kelebihan metode bilas
      a.       Proses berlangsung cepet, sehingga efisien waktu
      b.      SOP gampang sebab hanya dicuci
      c.       Sangat gampang dilakukan dan tidak merusak struktur sampel yang akan dianalisis
Kekurangan metode bilas
      a.       Kurang efektif dan hanya dipakai pada sampel padat 
      b.      Larutan yang dipakai terbatas, maksimal hanya 2 kg
     c.       Tidak cocok untuk peralatan kompleks yang ada komponen listrik ibarat mesin tablet, FBD, granulator
(Bettelheim, 2005).


9. Apakah metode pengemasan dan kondisi penyimpanan mempengaruhi tipe mikroorganisme materi pangan yang akan dianalisis? Jelaskan alasan anda!
Iya. Karena beberapa faktor antara lain:
     1.  Bila penyimpanan pada suhu ruang yang terbuka maka sanggup diindikasi mikroba yang tumbuh yakni basil mesofil dan jamur.
    2. Jika penyimpanan pada ruang tertutup pada suhu cuek maka sanggup diindikasi bateri yang tumbuh yakni basil psikotrop
     3. Jika penyimpanan sampel di daerah yang tidak terdapat oksigen, maka mikroorganisme yang sanggup bertahan atau tumbuh hanyalah mikroorganisme yang bersifat anaerob saja, begitu juga sebaliknya bila penyimpanan sampel di daerah yang terdapat oksigen, maka mikroorganisme yang sanggup bertahan atau tumbuh hanyalah mikroorganisme yang bersifat aerob saja
(Bettelheim, 2005).


mohon maaf apabila ada kesalahan dalam semua laporan yang ada dalam blog ini



Sumber http://velahumaira.blogspot.com