Wednesday, January 31, 2018

√ Kriteria Perbedaan Sosial

Diferensiasi sosial ditandai dengan adanya perbedaan menurut ciri  √ Kriteria Perbedaan Sosial

  Kriteria Perbedaan Sosial

   1. Kriteria Diferensiasi Sosial

   Diferensiasi sosial ditandai dengan adanya perbedaan menurut ciri - ciri sebagai berikut.

   A. Ciri Fisik

   Diferensiasi ini terjadi alasannya yaitu perbedaan ciri - ciri tertentu. Misalnya warna kulit, bentuk mata, rambut, hidung, muka, dan sebagainya.

   B. Ciri Sosial

   Diferensiasi sosial ini muncul alasannya yaitu perbedaan pekerjaan yang menjadikan cara pandang dan teladan sikap dalam masyarakat berbeda. Termasuk di dalam kategori ini yaitu perbedaan peranan, prestise dan kekuasaan. Contohnya teladan sikap seorang perawat akan berbeda dengan seorang karyawan kantor.

   C. Ciri Budaya

   Diferensiasi budaya berafiliasi dekat dengan pandangan hidup suatu masyarakat menyangkut nilai -nilai yang dianutnya, menyerupai religi atau kepercayaan, sistem kekeluargaan, keuletan dan ketangguhan (etos). Hasil dari nilai - nilai yang dianut suatu masyarakat sanggup kita lihat dari bahasa, kesenian, arsitektur, pakaian adat, agama dan sebagainya.

   Kriteria yang menjadi pokok dan lokasi faktual suatu uraian perihal kebudayaan suku bangsa (etnografi) yaitu sebagai berikut.
   a. Kesatuan masyarakat yang dibatasi oleh satu desa atau lebih.
   b. Kesatuan masyarakat yang batasnya ditentukan oleh identitas penduduk sendiri.
   c. Kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh wilayah - wilayah geografis (wilayah secara fisik).
   d. Kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh kesatuan ekologis.
   e. Kesatuan masyarakat dengan penduduk yang mempunyai pengalaman sejarah yang sama.
   f. Kesatuan penduduk yang interaksi di antara mereka sangat dalam.
   g. Kesatuan masyarakat dengan sistem sosial yang seragam.

   Di antara suku - suku bangsa di Indonesia, terdapat persamaan mendasar, yaitu :
   a. Kehidupan sosial yang menurut kekeluargaan.
   b. Hukum adat.
   c. Sistem hak milik tanah.
   d. Kekerabatan, susila perkawinan serta komplotan dalam masyarakat.

   2. Kriteria Stratifikasi Sosial

   Kriteria atau ukuran yang umumnya dipakai untuk mengelompokkan para anggota masyarakat ke dalam suatu lapisan tertentu. Kriteria tersebut yaitu sebagai berikut.

   A. Kekayaan

   Kekayaan atau sering juga disebut ukuran ekonomi. Orang yang mempunyai harta benda berlimpah (kaya) akan lebih dihargai dan dihormati daripada orang yang miskin.

   B. Kekuasaan

   Kekuasaan dipengaruhi oleh kedudukan atau posisi seseorang dalam masyarakat. Seorang yang mempunyai kekuasaan dan wewenang besar akan menempati lapisan sosial atas, sebaliknya orang yang tidak mempunyai kekuasaan berada di lapisan bawah.

   C. Keturunan

   Ukuran keturunan terlepas dari ukuran kekayaan atau kekuasaan. Keturunan yang dimaksud yaitu keturunan menurut golongan kebangsawanan atau kehormatan. Kaum aristokrat akan menempati lapisan atas, contohnya menyerupai gelar - gelar berikut ini :
   1) Andi di masyarakat Bugis.
   2) Raden di masyarakat Jawa.
   3) Teungku di masyarakat Aceh, dan sebagainya.

   D. Kepandaian Ilmu Pengetahuan

   Seseorang yang berpendidikan tinggi dan meraih gelar kesarjanaan atau yang mempunyai keahlian / professional dipandang berkedudukan lebih tinggi, kalau dibandingkan orang berpendidikan rendah. Status seseorang juga ditentukan dalam penguasaan pengetahuan lain, contohnya pengetahuan agama, keterampilan khusus, kesaktian, dan sebagainya.

   Selain kriteria yang telah dibahas tersebut, terdapat juga beberapa ciri umum mengenai faktor - faktor yang memilih adanya lapisan atau stratifikasi sosial, yaitu sebagai berikut.

   a. Status atas dasasr fungsi dan pekerjaan, contohnya sebagai dokter, guru dan militer. Semuanya sangat memilih kedudukan dalam masyarakat.
   b. Status seseorang yang beragama. Jika seseorang bersungguh - sungguh dengan penuh ketulusan dan taat dalam menjalankan agamanya, kedudukan orang yang bersangkutan pada masyarakat akan terangkat.
   c. Latar belakang sosial dan lamanya seseorang atau kelompok yang tinggal pada suatu tempat. BIasanya seseorang yang berada di suatu tempat atau kampung akan dihargai masyarakatnya kalau yang bersangkutan turut mendirikan tempat atau kampung tersebut. Oleh alasannya yaitu itu, tidak sedikit warga masyarakatnya segan dan hormat terhadapnya.
   d. Status atas dasar jenis kelamin dan umur. Orang yang lebih renta di masyarakat pada umumnya menerima penghormatan dari yang lebih muda.

Sumber http://falah-kharisma.blogspot.com