A. Pembagian Wilayah Perairan Air Laut
Ekosistem air bahari luasnya lebih dari 2/3 permukaan bumi (kurang lebih 70%). Karena luasnya dan potensinya sangat besar, ekosistem bahari menjadi perhatian orang banyak, khususnya yang berkaitan dengan revolusi biru. Ciri - ciri ekosistem bahari yaitu mempunyai kadar mineral yang tinggi dan ion terbanyak ialah Cl (55%). Namun kadar garam di bahari bervariasi, ada yang tinggi (seperti di tempat tropika) dan ada yang rendah (di bahari beriklim dingin). Selain itu ekosistem air bahari tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
Daerah ekosistem bahari dibagi menjadi :
1. Daerah Litoral / Daerah Pasang Surut
Daerah litoral ialah tempat yang pribadi berbatasan dengan darat. Radiasi matahari, variasi temperatur dan salinitas mempunyai imbas yang lebih berarti untuk tempat ini dibandingkan dengan tempat bahari lainnya. Biota yang hidup di tempat ini antara lain : ganggang yang hidup sebagai bentos, teripang, hewan laut, udang, kepiting, cacing laut.
2. Daerah Neritik
Daerah neritik merupakan tempat bahari dangkal. Daerah ini masih sanggup ditembus cahaya hingga ke dasar. Kedalaman tempat ini sanggup mencapai 200 m. Biota yang hidup di tempat ini ialah plankton, nekton, neston dan bentos.
3. Daerah Batial atau Daerah Remang - Remang
Kedalamannya antara 200 - 2000 m. Di tempat ini sudah tidak ada produsen. Hewannya berupa nekton.
4. Daerah Abisal
Daerah abisal ialah tempat bahari yang kedalamannya lebih dari 2000 m. Daerah ini gelap sepanjang masa, tidak terdapat produsen.
Berdasarkan intensitas cahayanya, ekosistem bahari dibedakan menjadi 3 kepingan :
1. Daerah fotik
Daerah fotik merupakan tempat bahari yang masih sanggup ditembus cahaya matahari, kedalaman maksimum 200 m.
2. Daerah twilight
Daerah twilight merupakan tempat remang - remang, tidak efektif untuk acara fotosintesis, kedalaman antara 200 - 2000 m.
3. Daerah afotik
Daerah afotik merupakan tempat yang tidak tembus cahaya matahari. Makara gelap sepanjang masa.
B. Terumbu Karang
Terumbu karang ialah sekumpulan organisme yang mempunyai resistensi terhadap terpaan gelombang laut. Terumbu karang banyak ditemukan di perairan Asia Tenggara, Australia, Hawai, Florida, Kepulauan Galapagos, dan Kenya.
Terumbu karang terbesar ditemukan di Australia yaitu The Great Barrier Reef. Kini terumbu karang banyak yang mengalami kerusakan jawaban ulah manusia. Kerusakan utama tersebut disebabkan oleh penangkapan ikan memakai dinamit atau materi peledak. Tumpahan minyak, perdagangan spesies ikan yang langka serta perdagangan hiasan akuarium.
Sumber http://falah-kharisma.blogspot.com