Friday, December 15, 2017

√ Managemen Resiko Sisem Inventori Gudang Berbasis Web Pt Uji Tugas

artikel ini membahas perihal permasalahan sistem inventory yang dimiliki pt uji tugas

Identifikasi Resiko

Daftar Resiko


Fakor persediaan barang

Dikarenakan persediaan merupakan salah satu faktor yang memilih kelancaran produksi dan penjualan, maka persediaan harus dikelola secara tepat. Dalam hal ini toko harus sanggup memilih jumlah persediaan optimal, sehingga di satu sisi kontinuitas produksi sanggup terjaga dan pada sisi lain toko sanggup memperoleh keuntungan, lantaran toko sanggup memenuhi setiap seruan yang datang. Karena persediaan yang kurang akan sama tidak baiknya dengan persediaan yang berlebihan, alasannya ialah kondisi keduanya mempunyai beban dan akhir masing-masing.
Bila persediaan kurang, maka toko tidak akan sanggup memenuhi semua seruan sehingga balasannya pelanggan akan kecewa dan beralih ke perusahaan lainnya. Sebaliknya, bila persediaan berlebih, ada beberapa beban yang harus ditanggung, yaitu
  1. Biaya penyimpanan di gudang, semakin banyak barang yang disimpan maka akan semakin besar biaya penyimpanannya.
  2. Risiko kerusakan barang, semakin lama barang tersimpan di gudang maka risiko kerusakan barang semakin tinggi.
  3. Risiko keusangan barang, barang-barang yang tersimpan lama akan “out of date” atau ketinggalan jaman. 

Penerapan managemen Resiko di PT. uji tugas

Setiap perusahaan terurama  perusahaan dagang  mereka selalu  membutuhkan persediaan barang dagang. Persediaan tersebut  akan disimpan  dan dipakai untuk memenuhi  kebutuhan perusahaan. Persediaan kemudian   digunakan untuk    proses produksi  yang akan dijual kembali. Dengan pengolahan persediaan tersebut  maka perusahaan bisa mendapat keuntungan untuk menyebarkan perjuangan yang dijalankan. Persediaan bisa berupa  materi pembantu, materi mentah,  barang  setengah jadi, barang jadi ataupun bisa berupa suku cadang. Sebagai bab penting dari  perusahaan maka  persediaan atau inventory   memiliki nilai yang cukup besar terhadap   biaya operasional, perencanaan dan pengendalian persediaan.  Karena pentingnya persediaan maka  perusahaan harus membuat  manajemen persediaan yang baik semoga bisa mengelola persediaan yang dimiliki.

Dalam hubungannya dengan manajemen inventory maka persediaan   dapat digolongkan menjadi  materi baku,  materi setengah jadi  atau materi yang masih dalam proses dan juga barang jadi yang dipakai untuk perusahaan.

Ada banyak sekali cara model matematik   dipadu dengan model inventory berbasis komputer  yang telah dikembangkan untuk membantu perusahaan dalam memutuskan berapa banyak inventory maupun  kapan  inventory tersebut akan dipesan. Metode yang biasa dipakai dalam hal ini diantaranya ialah Material Requirement Planning (MRP). Dalam kekerabatan beberapa inventory diatas maka semuanya akan membentuk  kekerabatan antara  produksi dan penjualan produk untuk mendapat keuntungan maksimal.

Berikut fungsi persediaan  dalam pemenuhan  kebutuhan perusahaan:
  • Mengurangi dan mencegah resiko  hilangnya  barang baku  maupun barang yang dibutuhkan oleh perusahaan Dalam kasusnya makin banyak perusahaan yang menyadari bahwa   proses pengontrolah terhadap  materi baku khususnya yang ada di gudang sangat penting.  Hal ini juga bekerjasama dengan keberhasilan suatu perusahaan. Sebagian besar modal perusahaan akan tertanam dalam  materi baku  atau persediaan sehingga  proses pengontrolan  tersebut sangat diharapkan untuk mencegah dan mengurangi resiko kehilangan materi baku. Adanya persediaan yang cukup dalam gudang  lantaran pengontrolan yang sempurna tentu saja membuat perusahaan menjadi gampang dalam proses produksi.
  • Mencegah   jika  terhadap barang yang  dipesan  bila tidak baik sehingga perusahaan bisa mengembalikan  barang tersebut Kadang perusahaan  melaksanakan pengadaan barang yang banyak dan sering barang yang dipesan tersebut tidak sesuai dengan permintaan. Karena proses produksi tidak bisa ditunda maka adanya persediaan  akan membantu perusahaan yang kekurangan materi akhir pengembalian sebagian materi baku lantaran tidak sesuai permintaan.
  • Mencegah inflasi atau kenaikan barang Perusahaan bisa mempresiksi kapan materi baku  naik dna kapan materi baku yang dibutuhkan harganya turun. Ketika   harga materi baku di pasaran menurun,  perusahaan bisa membeli persediaan materi baku dalam jumlah yang  besar. Bahan baku tersebut bisa digunakan  sebagai persediaan  dimana ketika perusahaan membutuhkan tidak perlu lagi membeli. Persediaan yang ada tersebut juga bisa mencegah adanya inflasi atau kenaikan harga materi baku. Makara ketika materi baku mengalami kenaikan yang cepat perusahaan tidak lagi pusing untuk membeli  materi baku.
  • Penyimpanan materi baku yang dihasilkan   dalam isu terkini tertentu  sehingga  materi baku    bisa didapatkan ketika  barang tidak tersedia di pasaran Kadang proses produksi terkendala adanya materi baku yang  tidak tercukupi di  pasaran sementara seruan konsumen tetap bahkan akan semakin bertambah. Perusahaan bisa saja membeli materi baku yang dibutuhkan namun harganya jauh lebih mahal. Ketika harga jual barang tidak bisa untuk dinaikkan dan harga materi baku semakin meningkat, mau tidak mau perusahaan tetap produksi namun dengan  keuntungan yang sangat minim.  Sebagai solusi yang tepat, ketika harga materi baku turun  perusahaan bisa membelli materi baku yang banyak untuk proses produksi dan juga untuk disimpan dalam gudang. Proses penyimpanan materi baku tersebut dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kekosongan materi baku ketika isu terkini tertentu.


  1. Pengklasifikasian  Inventory

Management inventory diperlukan  perusahaan dan bisa dilakukan  dengan banyak sekali cara. Salah satu cara yang dilakukan ialah dengan cara analisa  nilai dari persediaan tersebut. Pada analisa ini  maka  persediaan sanggup dibedakan menjadi  nilai investasi  yang telah dipakai pada periode  tersebut.  Persediaan sanggup dibedakan menjadi  tiga kelas misalnya  kelas A, B, dan kelas C yang didasarkan  nilai persediaan. Nilai dalam pembagian terstruktur mengenai tersebut adalah  volume persediaan  yang  dibutuhkan dalam satu peiode  atau dalam satu  tahun  kemudian dikalikan dengan harga per unitnya.
Kriteria masing-masing kelas dalam pembagian terstruktur mengenai ABC, sebagai berikut :
  • Kelas A

Dalam pembagian terstruktur mengenai ini maka persediaan yang mempunyai jumlah atau volume  tahunan  dengan nilai rupiah yang cukup tinggi. Dalam kelas A, inventory mempunyai sekitar 70% dari total persediaan sekalipun  dalam jumlah yang sedikit sekitar 20%  dari keseluruhan item yang tersedia.  Persediaan yang dimaksudkan  dalam kelas ini  membutuhkan perhatian yang lebih tingggi  dalam penggadaannya, hal ini karena  pengadaan tersebut akan berdampak  biaya yang cukup tinggi  sehingga harus dilakukan pengawasan yang  cukup tinggi.

  • Kelas B

Klasifikasi  kelas ini merupakan   penggolongan persediaan yang mempunyai volume  tahunan dalam rupiah yang  menengah.  Dalam kelompok ini  inventory akan mewakili sekitar 20%  terhadap nilai persediaan tahunan maupun sekitar 30% dari jumlah  inventory. Dalam kelas ini akan  diharapkan teknik untuk pengendalian yang lebih moderat.

  • Kelas C

Klasifikasi ini merupakan penggolongan suatu barang  dengan nilai  volume tahunan  dalam rupiah yang  rendah dan mewakili sekitar 10% dari jumlah nilai persediaan.  Hal ini  terdiri dari  50%  dari jumlah nilai inventory  yang tersedia. Dalam pembagian terstruktur mengenai ini  diharapkan suatu teknik untuk mengendalikan   secara sederhana dan hanya dilakukan sekali saja.
Dalam manajemen persediaaan harus dihindari beberapa kesalahan penetapan persediaan atau inventory yang  ada  pada perusahaan.  Bila terjadi kesalahan dalam penetapan persediaan tersebut maka akan berakibat tidak baik bagi perusahaan.
Bila penetapan inventory terlalu kecil maka  kesempatan untuk menjual produk akan hilang dan keuntungan yang diharapkan tidak akan tercapai.  Namun ketika  management menetapkan   persediaan yang terlalu besar, hal ini bisa menjadikan biaya yang terlalu besar sehingga keuntungan yang didapatkan juga lebih kecil.  Bila perusahaan ingin meningkatkan keuntungan maka mereka harus menambahkan persediaan yang ada di perusahaan tersebut.  Dalam suatu usaha, perusahaan ialah penentu  pembelian, perusahaan akan mensugesti ekonomi produksi, mensugesti pembelian maupun   memenuhi pesanan  konsumen  dengan cepat.

Biaya

Manajemen inventory juga dekat kaitannya dengan beberapa biaya yang harus dikeluarkan  perusahaan yang bekerjasama dengaan persediaan tersebut. Beberapa   biaya yang bekerjasama dengan persediaan diantaranya adalah:
  • Biaya untuk menyimpan persediaan

Biaya penyimpanan inventory ini mencakup beberapa hal diantaranya ialah biaya pemeliharaan barang yang ada di gudang, biaya sewa  gudang,  pajak dan asuransi serta biaya modal yang ditanamkan dalam inventory tersebut. Biaya penyimpanan persediaan barang tersebut sanggup diukur  dengan  persentase tertentu dari  nilai rata-rata inventory maupun menurut biaya per unit dati inventory yang disimpan tersebut.

  • Biaya penggadaan  inventory

Pengadaan inventory suatu perusahaan sangat diharapkan bukan hanya untuk proses  produksi namun juga dipakai sebagai stock ketika barang tersebut tidak  atau telah habis di pasaran. Dalam  hal biaya penggadaan  barang tersebut ada beberapa biaya yang  termasuk didalamnya.
Biaya yang termasuk dalam biaya pengadaan barang diantaranya adalah:

Biaya ketika proses pemesanan inventory
Saat inventory dipesan perusahaan juga kan mengeluarkan beberapa biayal,seperti mereka harus membayar uang muka pembelian kepada supplier atau  membayar biaya angkut barang hingga hingga ke tangan perusahaan.

Biaya pengiriman inventory yang diminta
Biaya pengiriman inventory bisa dibayar saat   barang hingga ditempat atau ketika awal pemesanan.  Biaya pengiriman inventory ini   tergantung dari jarak daerah supplier dengan pemesan dan juga berapa banyak barang yang diminta  pemesan.

Biaya penerimaan inventory
Inventory  yang diterima akan  dibayar seluruhnya kepada supplier, pembayaran bisa dilakukan ketika barang hingga di daerah pemesan. Kadang  biaya penerimaan  inventory tersebut disertai oleh biaya angkut yang sudah ditetapkan.

Biaya pembayaran inventory yang dipesan kepada supplier


Struktur Rincian

Kepala Gudang
Orang yang berangung jawab sepenuhnya terhadap gundang yang dikelolanya atau yang di pinpinnya 
berikut ini kiprah dan tanggung jawab kepala gudang:
  1. Membuat perencanaan pengadaan barang dan distribusinya
  2. Mengawasi dan mengontrol operasional gudang
  3. Menjadi pemimpin bagi semua staff gudang
  4. Mengawasi dan mengontrol semua barang yang masuk dan keluar sesuai dengan SOP
  5. Melakukan pengecekan pada barang yang diterima sesuai SOP
  6. Membuat perencanaan, pengawasan dan laporan pergudangan
  7. Memastikan ketersediaan barang sesuai dengan kebutuhan
  8. Mengawasi pekerjaan staff gudang lainnya semoga sesuai dengan standar kerja
  9. Memastikan kegiatan keluar masuk barang berjalan lancar
  10. Melaporkan semua transaksi keluar masuk barang dari dan ke gudang
Supply Chain 
ialah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara gotong royong bekerja untuk membuat dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir.
Perusahaan-perusahaan tersebut termasuk supplier, pabrik, distributor, toko atau ritel, sertu perusahaan pendukung ibarat jasa logistik.
Ada 3 macam hal yang harus dikelola dalam supply chain yaitu pertama, pedoman barang dari hulu ke hilir contohnya materi baku yang dikirim dari supplier ke pabrik, sesudah produksi selesai dikirim ke distributor, pengecer, kemudian ke pemakai akhir 

supervisor
ialah Pekerja yang bekerjasama pribadi dengan kepala gudang. Namun dalam konteks tanggung jawab, Supervisor mempunyai kiprah yang tidak mudah.
  1. Mengatur kerjanya para bawahannya (staf)
  2. Membuat Job Deskriptions untuk Staf Bawahanya
  3. Bertanggung jawab atas hasil kerja Staf
  4. Memberi motivasi kerja kepada Staf Bawahanya
  5. Membuat Jadwal Kegiatan Kerja untuk karyawan
  6. Memberikan Breafing bersama Staf
  7. Membuat Planing Pekerjaan Harian, Mingguan, Bulanan, dan Tahunan.
 
Logistic 
Supervisor seorang yang bertanggung jawab mengatasi pedoman materi baku dan barang jadi (mengatasi permintaan, dan pengiriman barang)

Staf gudang 
seorang yang mencatat pengeluaran barang dan stock yang tesedia di gudang

Staf inventory 
seorang yang mengawasi dan mencatat pemasukan barang mentah ataupun jadi yang masuk ke gudang 

staf manajemen gudang 
seseorang yang yang mencatat manajemen pengeluaran dan pemasukan pada gudang 



Sumber http://www.sharingse.net/