Saturday, December 16, 2017

√ 13 Jenis-Jenis Paragraf Beserta Arti Dan Penjelasannya [Lengkap]

Jenis-jenis paragraf dan contohnya – Paragraf yakni sekumpulan kalimat yang terdiri dari kalimat utama dan kalimat penjelas. Paragraf menjadi potongan dan unsur penting dalam karya tulis dan sastra. Terdapat aneka macam macam-macam paragraf dilihat dari letak kalimat utamanya atau berdasarkan isinya.


Secara umum pengertian paragraf yakni karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat dengan pikiran utama sebagai pengendaliannya dan pikiran penjelas sebagai pendukungnya. Paragraf juga disebut alinea. Baris pertama paragraf biasanya menjorok ke dalam.


Paragraf terdiri dari 1 kalimat utama berisi pokok pikiran utama serta beberapa kalimat penjelas yang berisi pokok pikiran penjelas yang menerangkan gagasan utama paragraf. Gagasan utama pada paragraf menjadi topik inti yang dijelaskan oleh kalimat-kalimat lainnnya.


Terdapat beberapa jenis-jenis paragraf yang ada. Pembagian macam-macam paragraf bisa didasarkan pada letak kalimat utamanya atau berdasarkan isi dan tujuannya. Jenis-jenis paragraf yang ada ini bisa kita temui pada aneka macam karya tulis dan sastra.


Di bawah ini akan dijelaskan jenis-jenis paragraf dan contohnya, dibahas secara lengkap beserta pengertian dan klarifikasi tiap kategori.


 Paragraf yakni sekumpulan kalimat yang terdiri dari kalimat utama dan kalimat penjelas √ 13 Jenis-Jenis Paragraf Beserta Arti dan Penjelasannya [Lengkap]


Macam-Macam Paragraf


Berikut ini merupakan klarifikasi macam-macam paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya, berdasarkan isinya serta berdasarkan fungsi dan tujuannya.


Jenis-Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utamanya


Ada 4 macam-macam paragraf berdasarkan letak gagasan utamanya, yakni paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf adonan serta paragraf ineratif.


1. Paragraf Deduktif


Pengertian paragraf deduktif adalah paragraf yang posisi gagasan pokok atau kalimat utamanya berada di awal paragraf. Paragraf ini bersifat deduksi dan dikembangkan dari pernyataan umum ke khusus.


Jenis paragraf deduktif diawali oleh kalimat utama yang berisi pokok pikiran utama, kemudian dilanjutkan oleh kalimat-kalimat penjelasnya.


2. Paragraf Induktif


Pengertian paragraf induktif adalah paragraf yang posisi gagasan pokok atau kalimat utamanya berada di simpulan paragraf. Paragraf ini bersifat induksi dan dikembangkan dari pernyataan khusus ke umum.


Jenis paragraf induktif diawali oleh kalimat-kalimat penjelas dan kemudian diakhiri oleh kalimat utama yang berisi pokok pikiran utama paragraf.


3. Paragraf Campuran


Pengertian paragraf adonan yakni gabungan antara paragraf deduktif dan induktif. Jenis paragraf ini diawali oleh kalimat utama, kemudian kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat penjelasnya dan terakhir diakhiri oleh kalimat utama lagi.


Artinya terdapat dua kalimat utama yang terletak di awal paragraf dan ditegaskan kembali di simpulan paragraf. Sementara potongan tengah-tengahnya yakni kalimat-kalimat penjelasnya.


4. Paragraf Ineratif


Pengertian paragraf ineratif yakni kebalikan dari paragraf campuran. Jenis paragraf ini diawali oleh kalimat-kalimat penjelas, kemudian diikuti oleh kalimat utama paragraf dan kemudian dilanjutkan kembali dengan kalimat-kalimat penjelas.


Artinya letak kalimat utama yang mengandung pokok pikiran utama paragraf ini terdapat di potongan tengah-tengah dari sebuah paragraf.

Jenis-Jenis Paragraf Berdasarkan Isinya


Ada 5 macam-macam paragraf berdasarkan isinya, yakni paragraf narasi, paragraf deskriptif, paragraf eksposisi, paragraf argumentasi serta paragraf persuasi.


1. Paragraf Narasi


Pengertian paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan sebuah dongeng atau insiden secara berurutan dan kronologis. Paragraf narasi bisa dibagi menjadi dua yakni paragraf narasi insiden untuk menceritakan suatu insiden serta paragraf narasi runtut dongeng untuk membuatkan urutan tindakan hingga menghasilkan sesuatu.


Ciri-ciri paragraf narasi di antaranya yaitu terdapat alur cerita, tokoh, setting dan konflik serta tidak mempunyai kalimat utama secara tetap.


Terdapat dua jenis-jenis paragraf narasi yaitu :



  • Paragraf narasi ekspositoris, berisikan rangkaian perbuatan yang disampaikan secara informatif.

  • Paragraf narasi sugestif, mengisahkan suatu hasil rekaan, imajinasi atau imajinasi pengarang.


2. Paragraf Deskripsi


Pengertian paragraf deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek dengan kata-kata yang bisa merangsang indra pembaca. Dalam paragraf ini, penulis ingin menciptakan pembaca seakan-akan sanggup melihat, mendengar maupun mencicipi apa yang sedang mereka baca.


Ciri-ciri paragraf deskriptif di antaranya yaitu menggambarkan suatu benda, tempat, atau suasana tertentu, penggambaran dilakukan dengan melibatkan panca indra serta menjelaskan ciri-ciri objek ibarat warna, ukuran, bentuk dan keadaan secara terperinci.


Dalam paragrafi deskripsi terdapat dua pola pengembangan paragraf yang ada yaitu :



  • Pola spasial

  • Pola sudut pandang. Terdapat 2 jenis pola sudut pandang yaitu :

    • Sudut pandang subjektif, menggambarkan objek sesuai penafsiran dan disertai opini penulis.

    • Sudut pandang objektif, menggambarkan objek apa adanya tanpa opini penulis.




3. Paragraf Eksposisi


Pengertian paragraf eksposisi yakni paragraf yang menjelaskan, menyampaikan, mengajarkan, dan menerangkan suatu topik kepada pembaca dengan tujuan memberi informasi sehingga memperluas pengetahuan pembaca.


Ciri-ciri paragraf eksposisi di antaranya yaitu memaparkan definisi atau langkah-langkah dan metode tertentu, mengguakan gaya bahasa yang informatif, menginformasikan sesuatu yang tidak bisa dicapai oleh alat indra serta umumnya menjawab pertanyaan apa, siapa, dimana, kapan, mengapa dan bagaimana terkait suatu topik.


Terdapat beberapa jenis-jenis paragraf eksposisi di antaranya yaitu :



  • Paragraf eksposisi definisi, paragraf yang memperlihatkan klarifikasi informasi dengan menfokuskan pada karakteristik topik.

  • Paragraf eksposisi klasifikasi, paragraf yang membagi sesuatu dan mengelompokkannya ke dalam kelompok kategori-kategori.

  • Paragraf eksposisi proses, paragraf yang menjelaskan langkah-langkah dan metode sebagai petunjuk proses pembuatan, penggunaan atau cara-cara tertentu.

  • Paragraf eksposisi ilustrasi, paragraf yang dikembangkan dengan memakai citra sederhana atau bentuk konkret dari suatu inspirasi dan ilustrasi.

  • Paragraf eksposisi pertentangan, paragraf yang berisi ihwal suatu kontradiksi antara sesuatu dengan sesuatu yang lain.

  • Paragraf eksposisi berita, paragraf yang berisi pemberitaan mengenai suatu kejadian, biasanya banyak ditemukan pada koran dan surat kabar.

  • Paragraf eksposisi perbandingan, paragraf yang menerangkan inspirasi atau topik dalam kalimat utama dengan cara membandingkannya dengan hal lain.

  • Paragraf eksposisi analisis, paragraf yang membagi persoalan dari gagasan utama menjadi beberapa sub-bagian yang dikembangkan secara berurutan.


4. Paragraf Argumentasi


Pengertian paragraf argumentasi adalah paragraf yang memberikan ide, gagasan atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta aktual. Tujuan dari paragraf argumentasi yakni untuk meyakinkan pembaca terkait inspirasi dan pendapat tersebut benar dan terbukti.


Ciri-ciri paragraf argumentasi di antaranya yaitu menjelaskan suatu pendapat biar pembaca yakin, memuat fakta untuk menunjukan pendapatnya, menggali sumber inspirasi dari sebuah pengamatan dan penelitian serta terdapat kesimpulan pada penutupnya.


Terdapat 3 jenis-jenis paragraf argumentasi yaitu :



  • Paragraf argumentasi pola analogi yang berupa kecerdikan budi induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya.

  • Paragraf argumentasi pola generalisasi yang berupa kecerdikan budi induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan data-data yang ada.

  • Paragraf argumentasi pola kekerabatan lantaran akibat yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, hingga pada kesimpulan yang menjadi akibat.


5. Paragraf Persuasi


Pengertian paragraf persuasi adalah suatu bentuk paragraf yang bertujuan membujuk dan menghipnotis pembaca biar mau berbuat sesuatu sesuai dengan yang tertera pada paragrafnya. Penulis menyertakan bukti data dan fakta untuk sanggup menghipnotis pembaca.


Ciri-ciri paragraf persuasi di antaranya yaitu idenya berasal dari pikiran manusia, harus bisa menjadikan kepercayaan pembaca, sebisa mungkin menghindari konflik serta memerlukan fakta dan data yang akurat dan faktual sesuai isi paragraf.


Jenis-Jenis Paragraf Berdasarkan Fungsi dan Tujuannya


Ada 3 macam-macam paragraf berdasarkan fungsi dan tujuannya, yakni paragraf pembuka, paragraf penghubung serta paragraf penutup.


1. Paragraf Pembuka


Pengertian paragraf pembuka yakni paragraf yang berada di awal sebuah karya tulis. Jenis paragraf pembuka berfungsi sebagai pengantar dan pengenalan isi kepada pembaca.


Isi dari paragraf pembuka yakni pengantar dari isi bacaan atau karya tulis yang dijabarkan dengan lengkap pada paragraf-paragraf berikutnya.


2. Paragraf Penghubung


Pengertian paragraf penghubung yakni paragraf yang berada di tengah-tengah sebuah karya tulis. Jenis paragraf penghubung berfungsi sebagai penghubung antara paragraf pembuka dan paragraf penutup.


Isi dari paragraf penghubung yakni inti dari karya tulis itu sendiri. Segala sesuatu terkait inti dan wacana dari sebuah karya ada pada paragraf penghubung.


3. Paragraf Penutup


Pengertian paragraf epilog yakni paragraf yang berada di simpulan sebuah karya tulis. Jenis paragraf epilog berfungsi sebagai penutup sebuah karya tulis itu sendiri.


Isi dari paragraf epilog yakni kesimpulan, ringkasan, saran atau komentar penulis dari bacaan yang sudah dijabarkan di paragraf-paragraf sebelumnya.


Demikianlah rujukan jenis-jenis paragraf dan misalnya lengkap beserta pengertian dan klarifikasi di tiap jenis alinea yang ada. Memang ada banyak jenis paragraf, namun tiap jenis harus tetap mempunyai ciri-ciri utama paragraf sebagai syarat sebuah paragraf itu sendiri.




Sumber https://www.zonareferensi.com