Unsur-unsur puisi – Puisi menjadi sebuah karya sastra yang digemari semua kalangan. Adapun pengertian puisi secara umum ialah sebuah karya sastra yang mengandung unsur irama, ritma, diksi, lirik dan memakai kata kiasan dalam setiap baitnya untuk membuat estetika bahasa yang padu.
Karya puisi mengandung nilai estetika tersendiri. Orang yang membuat puisi disebut sebagai penyair puisi. Puisi sanggup dibedakan menjadi dua jenis, yakni puisi usang dan puisi modern. Tiap jenis puisi tentu mempunyai karakteristik masing-masing satu sama lain.
Beberapa karakteristik dan ciri-ciri puisi antara lain penulisan dalam bentuk bait yang terdiri dari baris-baris, diksi yang dipakai bersifat kias dan indah, penggunaan majas sangat dominan, pemilihan diksi mempertimbangkan rima dan saja serta setting, latar dan tokoh tidak ditonjolkan dalam pengungkapan.
Dalam puisi, terdapat juga unsur-unsur pembentuknya, baik unsur intrinsik puisi maupun unsur ekstrinsik. Apa sajakah unsur-unsur puisi?
Unsur-Unsur Puisi dan Penjelasannya
Unsur-unsur puisi merupakan elemen-elemen yang membentuk sebuah puisi. Terdapat dua macam unsur puisi yakni unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi. Unsur intrinsik membentuk dari dalam, sementara unsur ekstrinsik membentuk dari luar.
Unsur Intrinsik Puisi
Unsur intrinsik puisi ialah unsur-unsur pembangun puisi dari dalam. Terdapat dua jenis unsur intrinsik puisi yakni unsur fisik dan unsur batin puisi.
Unsur Fisik Puisi
Unsur fisik puisi termasuk unsur intrinsik puisi. Yang dimaksud unsur fisik puisi merupakan sarana-sarana yang dipakai oleh penyair untuk mengungkapkan hakikat puisi. Secara umum ada 6 unsur fisik puisi yakni diksi, imaji, kata konkret, gaya bahasa/majas. rima/irama dan topografi/perwajahan.
1. Diksi
Diksi merupakan pemilihan kata-kata yang dipakai oleh penyair dalam puisinya. Puisi ialah bentuk karya sastra yang padat dengan sedikit kata-kata sehingga diksi atau pemilihan kata menjadi sangat penting dan krusial bagi nilai estetika puisi.
2. Imaji
Imaji adalah unsur yang melibatkan penggunaan indra manusia, menyerupai imaji penglihatan, imaji bunyi dan sebagainya. Imaji sanggup dibagi menjadi tiga, yaitu imaji bunyi (auditif), imaji penglihatan (visual) dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil).
3. Kata Konkret
Kata kongkret merupakan kata yang memungkinkan terjadinya imaji, Kata kasatmata bersifat imajinatif sehingga memunculkan imaji, biasanya berafiliasi dengan kata kiasan atau lambang.
4. Gaya Bahasa/Majas
Gaya bahasa atau majas ialah penggunaan bahasa yang bersifat seakan-akan menghidupkan dan menyebabkan makna konotasi dengan memakai bahasa figuratif. Beberapa macam-macam majas yang sering dipakai Pada puisi contohnya menyerupai retorika, metafora, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, repetisi, anafora, antitesis, klimaks, antiklimaks, satire, paradoks dan lain-lain.
5. Rima/Irama
Rima atau irama merupakan persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah atau pada simpulan baris puisi. Sementara ritma ialah tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi.
6. Tipografi/Perwajahan
Tipografi atau perwajahan ialah bentuk puisi yang dipenuhi dengan kata, tepi kiri kanan dan tidak mempunyai pengaturan baris. Biasanya pada baris puisi tidak selalu diawali abjad besar (kapital) serta tidak diakhiri dengan tanda titik.
Unsur Batin Puisi
Unsur batin puisi juga termasuk dalam unsur intrinsik. Yang dimaksud unsur batin puisi merupakan hal-hal terkait unsur batin dalam pembacaan puisi. Secara umum ada 4 unsur batin puisi yakni tema, rasa/feeling, nada/suasana dan amanat/tujuan.
1. Tema
Tema adalah unsur utama pada puisi alasannya ialah tema berkaitan dekat dengan makna yang dihasilkan dari suatu puisi. Pada puisi, sebuah tema menjadi landasan dan garis besar dari isi puisi tersebut.
2. Rasa/Feeling
Rasa atau feeling pada puisi merupakan perilaku penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa dekat kaitannya dengan latar belakang sosial, pengalaman dan psikologi penyair.
3. Nada/Suasana
Yang dimaksud nada atau suasana pada puisi ialah perilaku penyair terhadap pembacanya. Nada berafiliasi dengan tema dan rasa yang ditujukan penyair pada pembaca, sanggup dengan nada menggurui, mendikte, nada sombong, nada tinggi atau seolah ingin bekerja sama dengan pembaca.
4. Amanat/Tujuan
Pada puisi, amanat atau tujuan merupakan pesan yang terkandung didalam sebuah puisi. Amanat sanggup ditemukan dengan memaknai puisi tersebut secara pribadi atau tidak langsung.
Unsur Ekstrinsik Puisi
Unsur ekstrinsik puisi ialah unsur-unsur pembentuk puisi yang membangun dari luar. Adapun yang termasuk unsur ekstrinsik puisi antara lain ialah unsur biografi, unsur nilai dan unsur kemasyarakatan.
1. Unsur Biografi
Unsur biografi termasuk salah satu unsur ekstrinsik puisi. Yang dimaksud unsur biografi merupakan latar belakang atau riwayat hidup dari penyair puisi. Tentunya pengalaman hidup dari penyair akan menghipnotis karya puisi yang diciptakan.
2. Unsur Nilai
Unsur ekstrinsik puisi berikutnya ialah unsur nilai. Dalam puisi selalu mengandung unsur nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Unsur nilai pada puisi sanggup berupa nilai-nilai di bidang ekonomi, politik, budaya, sosial, pendidikan dan lain-lain.
3. Unsur Masyarakat
Unsur ekstrinsik puisi terakhir ialah unsur kemasyarakatan. Yang dimaksud unsur masyarakat ini ialah kondisi dan situasi sosial ketika puisi ini dibuat. Unsur masyarakat sanggup berupa keadaan lingkungan sekitar sampai situasi politik suatu negara yang bersangkutan.
Nah demikian tumpuan unsur-unsur puisi dan penjelasannya, mencakup unsur intrinsik puisi dan unsur ekstrinsik puisi. Tiap-tiap unsur pembentuk puisi mempunyai definisi dan ciri-ciri masing-masing yang membentuk satu kesatuan karya puisi tersebut.
Sumber https://www.zonareferensi.com
Bagikan :
Facebook
Tweet
Whatsapp