Pola Kalimat
Anak Kalimat (Bentuk Biasa) + {こと/の}
Anak Kalimat (Bentuk Biasa) + {koto/no}
Anak Kalimat (yang dinominakan oleh {koto/no})
Penjelasan
Kata benda “koto” dan partikel “no” sanggup dipakai untuk mengubah sebuah kalimat menjadi menyerupai kata benda. Pada dasarnya, anak kalimat dalam bahasa Jepang tidak sanggup eksklusif menjadi sebuah unsur menyerupai subjek, objek, atau keterangan dalam kalimat. Namun, kalau anak kalimat tersebut dibubuhkan dengan “koto” atau “no”, anak kalimat tersebut (klausa nomina) sanggup berperan menyerupai sebuah kata benda, dan sanggup berfungsi sebagai subjek, objek, keterangan, atau topik dalam kalimat. Dengan kata lain, kata benda “koto” dan partikel “no” sanggup menominakan anak kalimat, dan anak kalimat tersebut sanggup diperlakukan sebagai kata benda dalam banyak sekali teladan kalimat.
Pada dasarnya, “koto” dan “no” sering sanggup dipertukarkan satu dengan yang lain. Namun, kedua kata tersebut tidak selalu sanggup dipertukarkan juga. Penggunaan dan perbedaan “koto” dan “no” dijelaskan sebagai berikut di bawah.
1. Pembentukan Predikat dalam Anak Kalimat Sebelum “koto” atau “no”
Predikat di depan {koto/no} dalam anak kalimat berbentuk bentuk biasa meskipun predikat dalam kalimat pokok (kalimat belakang) berbentuk baik bentuk halus maupun biasa.
KK
食べる/食べない/食べた/食べなかった + {こと/の}
tabe-ru/tabe-nai/tabe-ta/tabe-nakatta + {koto/no}
KS-i
暑い/暑くない/暑かった/暑くなかった + {こと/の}
atsu-i/atsu-ku nai/atsu-katta/atsu-ku nakatta + {koto/no}
KS-na
元気な/元気ではない/元気だった/元気ではなかった + {こと/の}
genki na/genki yang kuasa nai/genki datta/genki yang kuasa nakatta + {koto/no}
★KB
こと
休みだという(atau 休みである)*/休みではない/休みだった/休みではなかった + こと
yasumi dato iu(atau, yasumi dearu)/ yasumi yang kuasa nai/ yasumi datta/yasumi yang kuasa nakatta + koto
の
休みな*/休みではない/休みだった/休みではなかった + の
yasumi na/ yasumi yang kuasa nai/ yasumi datta/yasumi yang kuasa nakatta + no, ~
*perhatikan perubahan bentuk KB faktual & non-lampau.
2. Struktur Kalimat Koto dan No
Predikat di depan {koto/no} dalam anak kalimat berbentuk bentuk biasa, dan subjek dalam anak kalimat ditunjukkan dengan partikel “ga” bukan “wa”.
☆KB sebagai Objek
[ 彼女 ] を 知っています。
[ Kanojo ] o shitte i-masu.
Saya tahu [ dia(♀) ].
★Anak Kalimat (KK) sebagai Objek
[ 彼女は結婚しました。] + を知っています。 =
[ Kanojo wa kekkon shi-mashita. ] + o shitte i-masu. =
[ Dia sudah menikah ] + Saya tahu bahwa xxx. =
↓
[ 彼女が結婚した {こと/の} ] を知っています。
[ Kanojo ga kekkon shita {koto/no} ] o shitte i-masu.
Saya tahu [ ia sudah menikah ].
★Anak Kalimat (KS-i) sebagai Objek
[ 彼女がやさしい {こと/の} ] を知っています。
[ Kanojo ga yasashi-i {koto/no} ] o shitte i-masu.
Saya tahu [ ia ramah ].
★Anak Kalimat (KS-na) sebagai Objek
[ 彼女がまじめな {こと/の} ] を知っています。
[ Kanojo ga majime na {koto/no} ] o shitte i-masu.
Saya tahu [ ia jujur ].
★Anak Kalimat (KB) sebagai Objek
[ 彼女が 日本人であること/日本人なの ] を知っています。
[ Kanojo ga {Nihon-jin dearu koto / Nihon-jin-na no} ] o shitte i-masu.
Saya tahu [ ia yaitu orang Jepang ].
Contoh Kalimat
★Anak Kalimat sebagai Subjek
昔からここで働く{こと/の}が 夢でした。
Mukashi kara koko de hataraku {koto/no} ga yume deshita.
Sejak dulu, kerja di sini yaitu mimpi saya.
学校で勉強する{こと/の}が きみの仕事です。
Gakkoo de benkyoo suru {koto/no} ga kimi no shigoto desu.
Belajar di sekolah yaitu pekerjaanmu.
★Anak Kalimat Sebagai Objek
日本に行かなかった{こと/の} を 後悔しています。
Nihon ni ika-nakatta {koto/no} o kookai shite i-masu.
Saya menyesal saya tidak pergi ke Jepang.
彼女と結婚する{こと/の} を あきらめました。
Kanojo to kekkon suru {koto/no} o akirame-mashita.
Saya sudah mengalah untuk menikah dengannya(♀).
★Anak Kalimat Sebagai Keterangan
彼が外国の大学に行く{こと/の} に 反対します。
Kare ga gaikoku no daigaku ni iku {koto/no} ni hantai shi-masu.
Saya menentang dia(♂) pergi berguru di luar negeri.
上司を説得する{こと/の} に 成功しました。
Jooshi o settoku suru {koto/no} ni seekoo shi-mashita.
Saya berhasil membujuk atasan.
★Anak Kalimat Sebagai Topik
漢字が難しい{こと/の}は 知っています。
Kanji ga muzukashi-i {koto/no} wa shitte i-masu.
Saya tahu kanji itu susah.
彼女が {日本人であること/日本人なの} は、みんなが知っています。
Kanojo ga {Nihon-jin dearu koto/Nihon-jin na no} wa minna ga shitte i-masu.
Semua orang tahu ia yaitu orang Jepang.
3. Perbedaan Penggunaan antara Koto dan No
“Koto” dan “no” tidak selalu sanggup dipertukarkan satu dengan yang lain, dan terdapat juga situasi yang harus memakai “koto”, atau pun “no” tergantung pada konteks kalimatnya.
3-1. Situasi yang Hanya Dapat Menggunakan Koto
3-1-1. Sebagai Predikat: KB wa [ Anak Kalimat + koto ] desu.
Jika anak kalimat ditempatkan pada predikat, maka anak kalimat tersebut harus dibubuhkan dengan “koto”. Pada dasarnya, teladan kalimat ini yaitu “KB1 wa KB2 desu (KB1 yaitu KB2)”.
私の趣味は、バドミントンをする{○こと/×の}です。
Watashi no shumi wa badominton o suru {○koto/×no} desu.
Hobi saya yaitu bermain bulu tangkis.
私の夢は、アメリカ人のアーティストと結婚する{○こと/×の}です。
Watashi no yume wa Amerika-jin no aatisuto to kekkon suru {○koto/×no} desu.
Mimpi saya yaitu menikah dengan artis orang Amerika.
3-1-2. Pola kalimat “KK koto ga xxx”
Penggunaan “koto” di bawah telah menjadi teladan kalimat yang tetap.
KK + koto ga dekiru (dapat KK)
彼はフランス語を話す{○こと/×の}が できます。
Kare wa Furansu-go o hanasu {○koto/×no} ga deki-masu.
Dia(♂) sanggup berbicara dengan bahasa Prancis.
KK + koto ga aru (pernah KK)
私は日本に行った{○こと/×の}が ありません。
Watashi wa Nihon ni itta {○koto/×no} ga ari-masen.
Saya tidak pernah pergi ke Jepang.
KK + koto ni suru (Memutuskan melaksanakan KK)
来月、日本に行く{○こと/×の}に しました。
Raigetsu, Nihon ni iku {○koto/×no} ni shi-mashita.
Saya tetapkan akan pergi ke Jepang bulan depan.
KK + koto ni naru ((Diputuskan) melaksanakan KK)
来年、仕事でアメリカに行く{○こと/×の}に なりました。
Rainen, shigoto de Amerika ni iku {○koto/×no} ni nari-mashita.
(Sudah diputuskan bahwa) saya akan pergi dinas ke Amerika.
3-1-3. KK yang berkaitan dengan percakapan atau pemikiran
Jika kata kerja dalam kalimat pokok (predikat yang paling belakang) merupakan kata kerja yang berkaitan dengan percakapan atau pemikiran, anak kalimat tersebut cenderung dibubuhkan dengan “koto”. Contoh kata kerja jenis ini sebagai berikut di bawah.
話す(hanasu: berbicara)、発表する(happyoo suru)、伝える(tsutaeru)、約束する(yakusoku suru)、教える(oshieru)、知らせる(shiraseru)、命令する(meeree suru)、頼む(tanomu)、要求する(yookyuu suru)、祈る(inoru)、考える(kangaeru)、信じる(shinjiru)、疑う(utagau)、理解する(rikaisuru)、反省する(hansee suru), dll
明日の会議が中止になった{○こと/△の}を 社員に伝えてください。
Asu no kaigi ga chuushi ni natta {○koto/△no} o shain ni tsutaete kudasai.
Tolong sampaikan kepada para karyawan bahwa rapat besok dibatalkan.
シンタさんには恋人がいる{○こと/△の}を ケンさんに教えてあげました。
Sinta-san ni-wa koibito ga iru {○koto/△no} o Ken-san ni oshiete age-mashita.
Saya memberi tahu Ken bahwa Sinta sudah punyai pacar.
来週までに借金を返す{○こと/△の}を 約束しました。
Raishuu made ni shakkin o kaesu {○koto/△no} o yakusoku shi-masu.
Saya berjanji akan melunasi utang paling lambat ahad depan.
将来、バリ島に住む{○こと/△の}を 考えています。
Shoorai, Bali-too ni sumu {○koto/△no} o kangaete i-masu.
Saya sedang berpikir bahwa saya akan tinggal di Bali pada masa depan.
3-2. Situasi yang Hanya Dapat Menggunakan No
3-2-1. KK Pancaindra
Jika, kata kerja dalam kalimat pokok (predikat yang paling belakang) merupakan kata kerja yang berkaitan dengan pancaindra menyerupai 見る(miru: melihat), 見える(mieru: terlihat), 聞く(kiku: mendengar), 聞こえる(kikoeru: terdengar), 感じる(kanjiru: merasa), 見物する(kenbutsu-suru: bertamasya melihat-lihat objek), dsb, maka anak kalimat tersebut harus dibubuhkan dengan “no”. Pada umumnya, agresi melalui pancaindra dirasakan di kawasan secara langsung.
スリが財布を盗んだ{×こと/○の}を 見ました。
Suri ga saifu o nusunda {×koto/○no} o mi-mashita.
Saya melihat pencopet mencuri dompet.
コオロギが鳴いている{×こと/○の}が 聞こえます。
Koorogi ga naite iru {×koto/○no} ga kikoe-masu.
Terdengar (suara) jangkrik yang berbunyi.
地震で地面が揺れている{×こと/○の}を 感じました。
Jishin de jimen ga yurete iru {×koto/○no} o kanji-mashita.
Saya merasa bumi bergoyang sebab gempa bumi.
3-2-2. KK yang aksinya eksklusif terjadi di tempat
Jika kata kerja dalam kalimat pokok (predikat yang paling belakang) menawarkan agresi yang terjadi di kawasan secara eksklusif menyerupai 待つ(matsu: menunggu), 手伝う(tetsudau: membantu), 助ける(tasukeru: menolong), 急ぐ(isogu: bergegas), 遅れる(okureru: terlambat), 止める(tomeru: menghentikan), 邪魔する(jama suru: mengganggu), dll, maka anak kalimat tersebut cenderung dibubuhkan dengan “no”.
ケンさんが来る{△こと/○の}を 待っています。
Ken-san ga kuru {△koto/○no} o matte i-masu.
Saya menunggu Ken datang.
母が花に水をやる{△こと/○の}を 手伝いました。
Haha ga hana ni mizu o yaru {△koto/○no} o tetsudai-mashita.
Saya membantu ibu saya menyiram bunga.
会社に着く{△こと/○の}が 遅れました。
Kaisha ni tsuku {△koto/○no} ga okure-mashita.
Saya terlambat tiba di kantor.
彼は、彼女がケンさんと結婚する{△こと/○の}を 邪魔しました。
Kare wa kanojo ga Ken-san to kekkon suru {△koto/○no} o jama shi-mashita.
Dia(♂) mengganggu pernikahannya(♀) dengan Ken.
3-2-3. Sebagai Sintaksis: [ Anak kalimat + no ] wa KB desu
Pola kalimat
Anak Kalimat(Bentuk Biasa)のはKBです
Anak Kalimat (Bentuk Biasa)no wa KB desu
Apa yang dijelaskan dalam anak kalimat yaitu KB
Penjelasan
Jika anak kalimat diletakkan di potongan depan kalimat (tempat topik) dalam teladan kalimat “KB1(topik) wa KB2 desu”, maka predikat dalam anak kalimat tersebut harus dibubuhkan dengan partikel “no”, dan anak kalimat tersebut ditunjukkan dengan penanda topik “wa”. Pola kalimat ini dipakai untuk menyoroti kata benda yang diterangkan oleh topik (anak kalimat) sebagai predikat utama.
Contoh
デウィさんは昨日、バッソを食べました。
Dewi-san wa kinoo bakso o tabe-mashita.
Dewi makan bakso kemarin.
★→Menyoroti “Dewi-san”
昨日、バッソを食べた{×こと/○の}は、デウィさんです。
Kinoo bakso o tabeta {×koto/○no} wa Dewi-san desu.
Yang makan bakso kemarin yaitu Dewi.
★→ Menyoroti “bakso”
デウィさんが昨日食べた{×こと/○の}は、バッソです。
Dewi-san ga kinoo tabeta {×koto/○no} wa bakso desu.
Yang dimakan Dewi kemarin yaitu bakso.
★→ Menyoroti “kinoo”
デウィさんがバッソを食べた{×こと/○の}は、昨日です。
Dewi-san ga bakso o tabeta {×koto/○no} wa kinoo desu.
Waktu Dewi makan bakso yaitu kemarin.
orinpikku(olympic): Olimpide
kin-medaru(medal): medali emas
Sumber https://wkwkjapan.com