Saturday, June 24, 2017

√ Panduan Menetaskan Telur Dengan Mesin Tetas Lengkap

melakukan penetasan dangan mesin tetas yaitu salah satu cara untuk melaksanakan Perbanyakan populasi unggas secara cepat dengan memetaskan telur yang unggas harus telur yang dibuahi oleh sel jantan atau istilahnya telur fertil. berikut yaitu panduan menetaskan telur dengan mesin tetas lengkap

melakukan penetasan dangan mesin tetas yaitu salah satu cara untuk melaksanakan Perbanyakan  √ panduan menetaskan telur dengan mesin tetas lengkap
panduan menetaskan telur dengan mesin tetas
Telur fertile yaitu telur yang sudah dibuahi oleh pejantan atau ada calon embrio dalam telurnya. berikut yaitu ciri telur yang fertil.
melakukan penetasan dangan mesin tetas yaitu salah satu cara untuk melaksanakan Perbanyakan  √ panduan menetaskan telur dengan mesin tetas lengkap
ciri telur tetas yang fertil

jenis jenis Penetasan telur

melakukan penetasan dangan mesin tetas yaitu salah satu cara untuk melaksanakan Perbanyakan  √ panduan menetaskan telur dengan mesin tetas lengkap
jenis jenis penetasan telur
secara umum jenis jenis Penetasan telur sanggup dilakukan dengan 2 cara:
 Melalui penetasan alami (induk ayam) 
kekurangan penetasan telur secara alami yaitu telur yang sanggup dierami oleh induk maksimal yaitu 12 butir

 Melalui penetasan buatan ( mesin tetas / inkubator )
penetasan telur dengan cara penetasan buatan kelebihan yang utama adalah  telur yang akan ditetaskan sanggup lebih banyak sesuai kapasitas mesin selain itu Kemampuan tetas dari mesin penetas sanggup mencapai 80 – 90 % dari jumlah telur yang dimasukkan dalam mesin penetas, tergantung dari pemilihan telur dan pengelolaan selama proses penetasan.

faktor yang sanggup mendukung keberhasilan penetasan telur:

Ada 4 faktor yang sanggup mendukung keberhasilan penetasan telur yaitu :
  • faktor induk
  •  faktor telur tetas,
  •  faktor mesin tetas
  • faktor pengelolaan penetasan

prosedur Teknik penetasan:
secara umum proses penetasan telur yang dilakukan yaitu sebagai berikut

  • penghangatan telur,
  • memutar telur
  • menjaga kelembaban
  • proses piping (pemecahan cangkang)
  • penanganan pasca menetas.

panduan MENDAPATKAN KUALITAS TELUR TETAS YANG BAIK:

untuk mendapat kualitas telur tetas yang baik maka yang harus diperhatikan yaitu menyekeksi Induk dan Pejantan yang Baik, pembahasannya sebagai berikut:

Seleksi induk:

  • Kemampuan produksi telur yang tinggi
  • Apabila telur tersebut ditetaskan dengan cara yang benar maka hampir / seluruhnya akan  menetas.
  • 3.Bibit haruslah sehat dan tidak cacat,
  • 4.Minimal sudah mengalami periode peneluran pertama ( umur 7 - 8
  •   bulan ).

Seleksi pejantan:

  • Sehat, tidak cacat, lincah
  • Memiliki nafsu kawin yang tinggi,
  • Berumur 1 – 3 tahun,
  • Tidak sedarah .

 

PEMBERIAN PAKAN indukan penghasil telur


Pemberian  pakan harus  baik, (jumlah maupun  mutu.) Bila pakan induk kurang baik maka telur yang dihasilkan akan infertil. Yang paling sering terjadi yaitu kekurangan atau defisiensi vitamin A,E dan B kompleks ( Nuryati .T at all, 2006 ).

PENANGANAN TELUR TETAS yang benar

Telur diambil setiap hari, dibersihkan dari kotoran dengan kain lap yang halus dan dengan memakai air hangat dan tidak menekan kulit telur. Hal ini dikawatirkan sanggup merusak selaput pertahanan alami kulit telur dari bibit penyakit, alasannya yaitu kuman, bakteri, virus atau bibit penyakit yang mempunyai ukuran sangat kecil yang sanggup menembus lapisan berpori pada dinding kulit

PEMILIHAN TELUR TETAS yang benar

Telur mempunyai ukuran sama dengan bobot minimal 35 - 40 gram untuk jenis ayam lokal. Bentuk telur harus oval dan normal, apabila telur yang tidak normal tetap ditetaskan akan menjadikan posisi embrio tidak normal dan banyak telur yang tidak menetas.
melakukan penetasan dangan mesin tetas yaitu salah satu cara untuk melaksanakan Perbanyakan  √ panduan menetaskan telur dengan mesin tetas lengkap
gambar telur tetas yang baik digunakan

 Indeks telur sekitar 74 %. Angka ini diperoleh dari pembagian antara lebar dengan panjang telur dan dikalikan dengan 100%. telur yang baik yaitu gambar telur yang B.
Selain itu perhatikan juga Kulit / kerabang telur  normal tidak terlalu tipis / lembek dan jangan retak, permukaan kulit halus dan rata.

PENYIMPANAN TELUR TETAS yang benar

Perlakuan sebelum telur tetas dimasukkan kedalam mesin penetas yaitu mengumpulkan telur dan menyimpannya untuk beberapa hari  saja dan disimpan alam keadaan yang sejuk dan kelembaban .adalah 15,5° C dan kelembaban udara 65 %
melakukan penetasan dangan mesin tetas yaitu salah satu cara untuk melaksanakan Perbanyakan  √ panduan menetaskan telur dengan mesin tetas lengkap
penyimpanan telur tetas

Tetapi tidak dalam lemari es alasannya yaitu kelembaban lemari es dibawah 50%. Suhu yang rendah diharapkan untuk memperlambat perkembangan embrio hingga telur tetas siap untuk dimasukkan kedalam inkubator.

Kemampuan daya tetas telur fertil masih baik kalau penyimpanan sekitar 7 hari dan maksimum 10 hari. Selebihnya kemampuan telur tetas akan menurun dan setelah 3 ahad maka telur tersebut tidak ada yang menetas atau daya tetasnya 0%.

FUMIGASI mesin tetas

Sanitasi atau pencucian terhadap telur dan peralatan penetasan sanggup memakai sistim fumigasi. fumigasi sangat penting kerana untuk mencegah telur yang akan ditetaskan terserang mikroba. Fumigasi dengan tingkat yang rendah tidak akan membunuh kuman dan bibit penyakit tetapi dengan pemberian  takaran yang tinggi sanggup membunuh embrio didalam telur, oleh kerana itu kita harus memperhatikan betul dosia yang akan digunakan.
melakukan penetasan dangan mesin tetas yaitu salah satu cara untuk melaksanakan Perbanyakan  √ panduan menetaskan telur dengan mesin tetas lengkap
proses fumigasi pada mesin telur tetas

Bahan kimia yang digunakan yaitu dalam proses fumigasi yaitu gas formaldehid yang dihasilkan dari adonan 5 gram potasium permanganat ( KMnO4 ) dengan 10 cc formalin ( 37.5 % formaldehid ) untuk setiap meter kubik ruangan yang dipakai.

Telur-telur diletakkan dan disusun dalam lemari yang mempunyai sistim sirkulasi udara yang baik.
Lama fumigasi yaitu 20 menit dan setelah itu pintu lemari dibuka selama 1-2 jam sebelum dimasukkan kedalam mesin inkubator.

PRINSIP KERJA ALAT PENETASAN TELUR

Alat tetas pada hakekatnya yaitu sebuah peti atau lemari dengan kontruksi penyimpan panas dengan besar suhu yang sanggup diatur oleh operator yaitu manusia.
Prinsip kerja alat penetas telur yaitu sebagai berikut :
  • menempatkan telur ke dalam alat dengan posisi setepat-tepatnya
  • mempertahankan suhu dalam ruangan
  • merotasikan permukaan telur dengan selang waktu yang tetap
  • mengusahakan ventilasi yang sesuai untuk sirkulasi udara dalam alat
  • mempertahankan kelembaban udara yang sesuai untuk perkembangan embrio
  • Sebelum telur dimasukan kedalam mesin pastikan suhu dalam ruangan mesin tetas mencapai 38ºC

JADWAL KEGIATAN PENGELOLAAN PENETASAN TELUR AYAM

Jadwal Kegiatan Sebagai Berikut yang dilakukan selama penetasan :
  • Hari –1 & 2     : Mesin tetas tertutup rapat , suhu udara 101 ° F, kelembaban 55 %
  • Hari – 3           : Pembalikan telur tiga kali sehari hingga hari ke 18.
  • Hari – 4           : Pembalikan telur dan pendinginan  selama 15 menit diluar 
  •                           mesin tetas.Pendinginan dilakukan hingga hari ke 17 .
  •                           ventilasi dibuka ¼ bagian..
  • Hari – 5           : Ventilasi dibuka ½ bagian.
  • Hari – 6           : Ventilasi dibuka ¾ bagian.
  • Hari – 7           : Candling telur pertama yaitu meneropong telur apakah
  •                           Kosong ,mati atau hidup.Ventilasi dibuka seluruhnya.
  • Hari – 8 s/d 18: Kontrol air pada kolam plastik.
  • Hari – 19 & 20:Kontrol air kelembaban, kelembaban 65 %
  • Hari – 21         :Telur sudah menetas.

FAKTOR DAN SYARAT-SYARAT KEBERHASILAN PENETASAN

SUHU DAN PERKEMBANGAN EMBRIO

Embrio ayam yang akan ditetaskan akan berkembang cepat selama suhu telur diatas 32,22°C. Setelah peletakkan telur dalam alat penetas, pembelahan sel segera berlangsung dan embrio akan terus berkembang selama suhunya tetap sehingga anak ayam berkembang tepat dan menetas.

Suhu ruang alat penetas harus sedikit di atas suhu telur ayam dengan kondisi buatan sedikit berbeda dengan suhu optimum telur untuk mendapat hasil yang terbaik.

 Dari  hari ke-1 hingga 18 diharapkan suhu ruangan penetasan antara 37°- 38°C, sedangkan hari ke -19 hingga penetasan, suhu diturunkan dengan  selisih sekitar 0,55°- 1,11°C. Adapun suhu yang umum untuk penetasan telur ayam yaitu sekitar 37°-38°C.

Hal yang harus diwaspadai  selama penetasan dengan mesin tetas.

ketidak normalan temperatur:

Temperatur terlalu tinggi:
Pengoperasian incubator dengan temperature setinggi 41°C  selama 30 menit sanggup mematikan embrio ayam. Bila  tidak mati sanggup mengakibatkan masalah di syaraf, hati, peredaran darah, ginjal, cacat pada kaki, kebutaan, dan masalah lainnya yang menjadikan anak ayam cacat, lemah dan kemudian mati.

Temperatur terlalu rendah.
untuk periode waktu yang tidak terlalu usang tidak terlalu mempengaruhi dalam embrio kecuali memperlambat perkembangannya untuk embrio muda. Hal yang sedikit berbeda kalau hal ini terjadi pada embrio yang lebih renta alasannya yaitu pengaruhnya akan sedikit berkurang. untuk waktu yang agak usang maka hal ini mempengaruhi embrio dalam hal perkembangan organ-organnya sehingga tidak berkembang secara proporsional. Jika hal ini terjadi maka mengakibatkan gangguan hati, peredaran darah, jantung atau perkembangan yang lambat.

KELEMBABAN RUANGAN (HUMIDITY) MESIN TETAS

Pengontrolan kelembaban udara sanggup dilakukan dengan hygrometer.
Hari ke 1 hingga ke 18 kelembaban nisbi yang diharapkan 55 % - 60 %,  untuk hari berikutnya diharapkan 70 %. Dalam beberapa kasus, misal udara terlalu kering, diharapkan penambahan sponge (busa) pada nampan( membantu menaikkan kelembaban udara). Bila kelembaban terlalu tinggi, diharuskan memperkecil nampan,  mengurangi luas permukaan (misal ditutup dengan aluminium foil).

Membuka tutup incubator harus dilakukan sesedikit mungkin (karena kelembaban udara akan hilang). Pada dikala 3 hari menjelang penetasan tidak diharapkan campur tangan insan Incubator dihentikan dibuka (menjaga temperature dan  kelembaban udara pada posisi 70% - 80%).

Kelembaban rendah akan mengakibatkan anak ayam sulit memecah kulit telur alasannya yaitu lapisannya menjadi keras dan anak ayam menempel / lengket di selaput serpihan dalam telur dan mati.

Kelembaban terlalu tinggi akan mengakibatkan anak ayam sulit memecah kulit telur atau kalaupun kulit telur sanggup dipecahkan maka anak ayam tetap berada didalam telur dan mati karam dalam cairan yang ada dalam telur itu sendiri.

VENTILASI MESIN TETAS

Ventilasi  dalam mesin tetas merupakan aspek penting:Didalam telur ada embrio yang bernafas
Dalam perkembangannya dan memerlukan Oksigen serta membuang CO2.
Dalam operasi mesin penetas, lebar lubang ventilasi harus diatur : cukup sirkulasi udara Memperhatikan penurunan tingkat kelembaban udaranya.

Pengaturan lubang ventilasi mesin tetas yang benar:
  • Pada penempatan awal telur, ventilasi harus dalam keadaan tertutup,
  • Pada hari keempat ventilasi dibuka 1/3  bagian
  • pada hari keenam ventilasi dibuka ¾ bagian,
  • pada hari kesembilan dibuka seluruhnya.

SUMBER PANAS MESIN TETAS

Sumber panas harus bebas dari gangguan selama proses penetasan berlangsung.
Sumber panas yang sanggup digunakan yaitu:
  • lampu pijar,
  • heater
  • lampu minyak tanah

Air pada mesin tetas

Berfungsi : mengatur kelembaban di dalam ruang penetasan sebagai penentu keberhasilan penetasan.
Air untuk penambahan dalam wadah: haruslah air hangat dengan suhu   40 °C supaya kondisi suhu dalam ruang penetasan stabil.

OPERATOR PADA MESIN TETAS

Operator yaitu faktor manusia:
Bertugas memfasilitasi alat penetas, mencatat perkembangan harian pada telur serta alat penetas telur menyerupai suhu, kelembaban, waktu tetas, dan jumlah telur fertil dan infertil, asumsi waktu tetas, dan jumlah telur yang menetas sebagai materi perbandingan pelaksanaan penetasan selanjutnya.

PEMUTARAN TELUR PADA MESIN TETAS

Tujuan:
untuk meratakan panas di permukaan telur, mencegah pelekatan embrio pada kulit telur
mencegah melekatnya yolk (kuning telur) dan allantois (tali pusar) pada simpulan penetasan.
Pemutaran setter :
Dilakukan 18 hari pertama setelah telur dimasukan ke dalam alat penetas dan berhenti 3 hari sebelum telur menetas.
Pada 3 hari sebelum waktu menetas, telur-telur harus dipindahkan ke hatcher. Pemutaran dilakukan dengan menggerakan nampan setter  membentuk sudut sebesar 40°- 45° selama 3 jam sekali.
Anak ayam (DOC = Day Old Chick) mulai menetas pada usia penetasan ke 20 dan 21 hari pada keadaan mesin penetasan yang bekerja normal dan sesuai prosedur.
Anak ayam yang menetas setelah waktu itu atau setelah hari ke 22 biasanya tidak sehat atau lemah.

PENEROPONGAN TELUR (CANDLING)

Berfungsi  melihat fertilitas telur, memilih luas ruang udara, memilih perbandingan yolk (kuning telur) dan albumen (putih telur), dan mengetahui perkembangan embrio pada dikala penetasan. Embrio telur yang tidak berkembang perlu dikeluarkan alasannya yaitu penetasannya meragukan
Alat melihat fertilitas telur disebut teropong telur atau tester atau candler.
Alat ini gampang dibentuk dengan cara menempatkan bohlam lampu dalam sebuah kotak atau silinder yang sanggup terbuat dari segala macam jenis baik kayu ataupun  yang lainnya.

CARA MEMBUAT CANDLER

Cara membuatnya dengan memanfaatkan barang bekas hair dryer, buka dan buang / putuskan kabel yang menuju ke elemen dan kipas.
Bagian dalam diberikan fitting lampu dan sebuah bohlam lampu 5 watt yang cukup terang.

Cara menggunakannya yaitu dengan menyalakan bohlam lampu pada ruang gelap dan melalui lubang yang ada (pada serpihan atasnya) diletakan telur yang akan dilihat dengan cara menempelkan serpihan bawah telur (bagian yang lebih tajam dari telur) ke lubang dan melihat perkembangan yang ada di dalam telur.

MELAKUKAN CANDLING telur tetas

Pertama, dilakukan pada hari ke-5 hingga ke-7, berfungsi untuk memilih fertilitas telur, memilih embrio yang mati, dan mengeluarkan yang infertile untuk kemudian dikonsumsi.
melakukan penetasan dangan mesin tetas yaitu salah satu cara untuk melaksanakan Perbanyakan  √ panduan menetaskan telur dengan mesin tetas lengkap
embrio ayam usia 1-6 hari

melakukan penetasan dangan mesin tetas yaitu salah satu cara untuk melaksanakan Perbanyakan  √ panduan menetaskan telur dengan mesin tetas lengkap
embrio ayam usia 7-12 hari

Kedua, dilakukan pada hari ke-13 dan ke-14, berfungsi untuk memilih atau menyidik kembali telur yang diragukan pada pemeriksa pertama, melihat perkembangan embrio, dan mengeluarkan telur yang mati atau kosong.
melakukan penetasan dangan mesin tetas yaitu salah satu cara untuk melaksanakan Perbanyakan  √ panduan menetaskan telur dengan mesin tetas lengkap
embrio ayam usia 13-18 hari
Ketiga, di lakukan pada hari ke-17 dan ke-18, yang berfungsi untuk melihat embrio yang mati dan harus segera di keluarkan. Pada peneropongan ketiga ini, gerakan embrio sudah aktif
melakukan penetasan dangan mesin tetas yaitu salah satu cara untuk melaksanakan Perbanyakan  √ panduan menetaskan telur dengan mesin tetas lengkap
embrio usia 19-21 hari
Setelah menetas, anak ayam dibiarkan beberapa jam didalam mesin incubator hingga kering sempurna.

Hal ini sanggup dilihat dengan telah lepasnya bulu-bulu halus yang menyertai anak ayam waktu menetas dan berganti dengan bulu lembut yang menutupi tepat seluruh badan anak ayam tersebut.

Selanjutnya anak ayam tersebut dipindahkan ke daerah lain (misal: chickguard atau sangkar box) dengan diberikan masakan dan minuman.

Makanan cukup diberikan dilantai sangkar atau pada nampan yang rendah dengan jenis butiran halus supaya anak ayam sanggup mulai berguru makan.

Pada daerah minuman dimasukan gundu atau batu kecil supaya anak ayam tidak hingga karam didalamnya.

PERAWATAN MESIN TETAS/INCUBATOR

Mesin inkubatornya sanggup dimatikan dan dibersihkan dari bulu-bulu halus, pecahan pecahan kulit telur atau yang lainnya disemprot  dengan materi desinfektan atau dilakukan mekanisme fumigasi.

Sanitasi yang baik untuk mesin inkubator penting untuk menjamin kebersihan dari bibit bibit penyakit.

KESIMPULAN

Keberhasilan penetasan selain didukung oleh ke empat faktor yaitu : umur induk ,kualitas telur tetas , mesin penetas / inkubator dan pengelolaan penetasan.
Tetapi yang lebih utama adalah  faktor insan sebagai pengelola yang memegang kunci keberhasilan penetasan, dimana harus memiliki  ketekunan , keuletan dan disiplin yang tinggi.

kalau mitra kawan ingin d0wnl0ad materi powerpoin panduan menetaskan telur dengan mesin tetas ini bisa d0wnl0ad mateinya ini disini  
selain itu mitra juga bisa membaca cara inseminasi buatan pada unggas
Sumber http://www.elysetiawan.com