Sunday, June 25, 2017

√ Menyembelih Ayam Yang Benar

Posisi menyembelih ayam yang dianjurkan

Untuk memperoleh hasil sembelihan yang tepat yaitu terpotongnya 3 akses yang disyaratkan serta memenuhi kaidah ihsan, sangat dipengaruhi oleh posisi juru sembelih dan posisi ayam ketika dipotong.
Posisi menyembelih ayam yang dianjurkan  √ menyembelih ayam yang benar
cara memotong ayam yang benar

Petugas pada proses menyembelih ayam yang disarankan yaitu :
  1.   memotong ayam secara manual, pemotongan ayam sebaiknya dilakukan oleh dua orang, dimana satu orang bertugas memegang ayam dengan cara dibalik (kepala dibawah) dan satu orang bertugas menyembelih.
    Posisi menyembelih ayam yang dianjurkan  √ menyembelih ayam yang benar
    memegang ayam dengan cara dibalik
  2. Jika juru sembelih hanya sendiri sanggup memakai alat bantu berbentuk corong (killing/ slaughter cone) sehingga ayam berada pada posisi yang nyaman dan kedua tangan juru sembelih sanggup dipergunakan untuk menahan/memegang kepala dan menyembelih. Killing cone ialah alat berbentuk kerucut yang sanggup dipakai untuk membantu proses menyembelih ayam dengan cara yang lebih gampang dan lebih praktis. Kepala ayam dimasukkan ke dalam corong dengan posisi dada menghadap juru sembelih.  Berbeda pada Rumah Potong Hewan Unggas, ketika proses pemotongan ayam berada dengan posisi kaki tergantung pada ban berjalan (belt conveyor).

Posisi juru sembelih dan posisi ayam yang disarankan
Posisi juru sembelih menghadap kiblat kemudian ayam digantung terbalik dengan posisi dada menghadap juru sembelih. Tangan kiri juru sembelih dipergunakan untuk memegang kepala ayam dimana ibu jari menekan jakun ayam  (larynx) dan ajun melaksanakan proses penyembelihan.

Cara memegang jakun menyerupai ini untuk mencegah biar sayatan tidak terlalu mendekati kepala dan menjauhkan ibu jari dari pisau, dengan demikian ketiga akses sanggup tersayat dengan sempurna.

Posisi juru sembelih dan posisi ayam yang kurang tepat
Posisi juru sembelih dan posisi ayam menghadap kiblat (ayam digantung pada kakinya dengan posisi membelakangi juru sembelih). Pada posisi ini, kepala ayam harus diputar ke kanan searah jarum jam biar leher sanggup dijangkau oleh pisau.  tindakan memutar leher dan kepala menyerupai ini tidak sesuai dengan prinsip ihsan dalam penyembelihan lantaran berpotensi menyakiti ayam akhir leher yang terpelintir serta berpotensi menyebabkan dislokasi persendian antar tulang leher.

Selain itu, pada pemotongan dengan metode ini, sering sekali dijumpai ada satu buluh darah yang tidak terpotong yaitu arteri carotis kanan lantaran posisinya jauh terhadap pisau. Sayatan yang terlalu ke atas sanggup memotong pangkal pengecap sehingga semua akses yang wajib terpotong masih utuh. (***)

CARA PENYEMBELIHAN SESUAI PERSYARATAN HALAL

Berikut ini yaitu tahapan penyembelihan yang memenuhi persyaratan halal :
  1. Penyembelih  harus beragama Islam, bakir balig cukup akal  (baligh) dan berakal sehat.
  2. Memastikan bahwa ayam yang akan disembelih harus dalam keadaan hidup, sehat, dan higienis serta disunnahkan untuk dihadapkan ke arah kiblat.
  3. Penyembelih  melafazkan “Bismillahi Allahu Akbar” atau “Bismillahirrahmanirahiim” saat menyembelih unggas. Hal yang tidak diperbolehkan yaitu menyembelih sambil makan, minum, merokok atau acara lain yang menyebabkan lalai dalam mengucapkan basmalah.
  4. Melakukan penyembelihan pada pangkal leher unggas dengan tetapkan akses pernafasan (trakhea/hulqum), akses makan (esofagus/mari’) dan dua urat lehernya (pembuluh darah di kanan dan kiri leher/wadajain) dengan sekali sayatan tanpa mengangkat pisau. Proses penyembelihan dilakukan dari leher pecahan depan diantara ruas tulang leher ke 2 dan ke 3 serta tidak memutus tulang leher .
    Posisi menyembelih ayam yang dianjurkan  √ menyembelih ayam yang benar
    menyembelih ayam yang benar
     Pisau yang dipakai harus setajam mungkin dan dalam keadaan bersih. Memastikan bahwa  matinya ayam disebabkan oleh penyembelihan tersebut.
  5. Darah ayam dibiarkan keluar dengan waktu minimal 3 menit sebelum proses berikutnya (lebih baik dalam posisi digantung untuk memaksimalkan pengeluaran darah).
  6. Ayam yang akan masuk kedalam proses perendaman air panas harus dipastikan sudah mati (tidak ada reflek kornea mata dan darah berhenti memancar). Pada pemotongan skala industri, harus diperhatikan kecepatan konveyor dan jarak ke daerah pencelupan air panas.
  7. Proses penanganan selanjutnya dilakukan dengan kondisi yang higienis biar tidak terjadi kontaminasi bakteri, najis atau materi haram.

Sumber : Majalah Jurnal Halal edisi 127

Sumber http://www.elysetiawan.com