![]() |
ayam yang terkena Hidrops Ascites |
Kasus hidrops ascites pada ayam disebabkan oleh kurangnya kapasitas paru-paru dalam menyediakan oksigen. Hal ini dipicu oleh keadaan yang menjadikan kenaikan kerja jantung dan paru-paru menyerupai hipoksia (kekurangan oksigen), hipoproteinemia (rendahnya kandungan protein plasma), malnutrisi (kesalahan dalam pinjaman ransum), keracunan dan penyakit pada terusan pernapasan.
penyebab insiden asites pada ayam pedaging sanggup dihubungkan dengan tiga faktor yang saling berhubungan, yaitu, faktor fisiologik, administrasi dan lingkungan. Faktor pendukung utama ialah kebutuhan oksigen yang meningkat guna memenuhi percepatan pertumbuhannya.
• Hipoksia
Hipoksia pada ayam sanggup disebabkan oleh administrasi sangkar yang kurang baik, menyerupai ventilasi yang buruk, debu, amonia, kelembaban yang tinggi dan suhu yang dingin. Faktor-faktor tersebut sanggup menurunkan kadar O2 atau meningkatkan kadar CO2 di dalam udara yang balasannya menjadikan ayam hipoksia dan secara tidak pribadi memicu terjadinya hidrops ascites.
• Hipoproteinemia
Kondisi ini disebabkan oleh rendahnya kandungan protein plasma, gangguan fungsi ginjal dan hati serta gangguan alat pencernaan usus dalam perembesan nutrisi ransum. Pada ketika kondisi hipoproteinemia, cairan atau plasma darah akan merembes keluar dari pembuluh darah yang menjadikan terjadinya pengumpulan cairan di rongga perut.
• Malnutrisi
Hidrops ascites sanggup dipicu oleh kesalahan dalam pinjaman ransum. Ransum yang dimaksud ialah ransum yang mempunyai kandungan vitamin E dan mineral (selenium, fosfor dan mangan) yang terlalu rendah, kadar garam yang terlalu tinggi dan protein yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi. Faktor-faktor tersebut sanggup mempengaruhi keseimbangan cairan di dalam sel, sehingga menjadi lebih gampang keluar dari sel dan tertimbun di suatu tempat atau rongga tubuh.
• Keracunan
Keracunan pada ayam sanggup disebabkan oleh penggunaan obat-obatan (golongan sulfonamida, nitrofuran, furazolidon, cresol, dan insektisida) dengan takaran yang berlebihan, kualitas tepung ikan yang jelek dan ransum yang terkotori oleh toksin jamur. Hal ini sanggup menjadikan kerusakan fungsi hati, ginjal dan usus sehingga terjadi kondisi hipoproteinemia yang menjadikan hidrops ascites.
• Penyakit pada terusan pernapasan
Penyumbatan sebagian terusan pernapasan terutama terusan udara yang lebih kecil (broncheolus), yang disebabkan oleh biro infeksius, selain sanggup menurunkan ketersediaan O2 juga sanggup menjadikan kerja jantung dan paru-paru terganggu. Hal ini menjadi pemicu terjadinya hidrops ascites.
Ayam yang mengalami hidrops ascites sangat sulit disembuhkan atau tidak sanggup diobati. Namun, kejadiannya sanggup dicegah dengan melaksanakan beberapa hal berikut:
Untuk kawasan dingin, perlu dilakukan perlakuan khusus dengan menghidupkan pemanas IGM terutama ketika suhu terlalu rendah. Pada ketika hujan, tirai sangkar harus segera ditutup untuk mencegah suhu yang lebih rendah.
Terapkan tata laksana pemeliharaan yang baik, menyerupai ventilasi sangkar harus cukup, populasi ayam dilarang terlalu padat, kurangi bubuk dan kadar amonia sangkar sehingga kebutuhan udara segar dengan kandungan oksigen yang cukup sanggup terpenuhi dengan baik. Pastikan angin tidak pribadi mengenai badan ayam dengan cara mengatur buka tutup tirai kandang.
Perhatikan kualitas dan kuantitas ransum yang diberikan, terutama kandungan protein garang dan kadar garam. Ransum yang telah menggumpal, tengik dan tercemar jamur sebaiknya tidak diberikan. Perhatikan juga kualitas air minum.
Sumber http://www.elysetiawan.com