Klasifikasi Tanaman Cabe Kriting. cabai keriting merupakan jenis tumbuhan musiman yang sanggup mencapai tinggi kurang lebih satu meter. Dengan daun yang berwarna hijau pekat / tua.
Bentuk daunya sendiri ialah menyerupai bujur telur dan bunga soliter yang memiliki daun bunga putih.
Klasifikasi Tanaman Cabai Keriting
berikut pembagian terstruktur mengenai tumbuhan cabai keriting :
- Divisi : Spermatophyta
- Sub Divisi : Angiospermae
- Kelas : Monocotyledonae
- Genus : Capsicum
- Family : Solaneceae
- Spesies : Capsicum annuum L
Cabe keriting merupakan flora yang sanggup hidup di dataran rendah maupun dataran tinggi dengan iklim tropis. Walaupun sanggup tumbuh di ke dua dataran tersebut namun idealnya tumbuhan cabai di tanamai pada ketinggian kurang lebih 2000 mdpl.
Ketinggian tersebut memiliki hawa yang tidak terlalu hambar dan juga tidak panas yang cocok untuk di tanami cabai.
Sedangkan untuk temperatur tumbuhan yang anggun untuk budidaya tumbuhan cabai keriting ialah kisaran 240 c hingga 270 c. Untuk masa pembuahan sendiri temepratur udara harusnya agak rendah yaitu pada kisaran 160 c hingga 230 c.
Baca Juga >> Cara Mempercepat Panen Tanaman Cabai dengan Teknik Perempalan
Jenis Tanah Yang Cocok Untuk Budidaya Tanaman Cabai Keriting
Untuk tanah yang cocok dipakai untuk budidaya tumbuhan cabai keriting tidak perlu di persulit. Karena sebagain besar jenis tanah yang ada di indonesia cocok untuk di tanami cabai keriting.
Walaupun hampir semua jenis tanah di indonesia cocok untuk di tanami cabai keriting. Namun perlu di ketahui jenis tanah yang baik untuk mendapat cabai yang berkualitas ialah memenuhi beberapa aspek sebagai berikut :
- Tanah yang gembur
- Tidak becek atau gampang menggenang
- Bebas nematoda / cacing tanah
- Bebas dari penyakit tular tanah
- juga kaya akan akan organik
- PH tanah berada pada kisaran 5,5 hingga 6,8
Pengendalian Hama Penyakit Pada Budidaya Tanaman Cabai Keriting
Pengendalian penyakit dan hama pada budidaya tumbuhan cabai keriting sanagat lah penting di lakukan alasannya hal tersebut berdampak pribadi pada produksi panen cabai yang di hasilkan.
Ada beberapa macam penyakit dan hama yang menyerang tumbuhan cabai keriting sebagai berikut :
- Colletotrichum spp ( serangan penakit amis pada buah )
- Cercospora sp ( bercak yang timbul pada daun )
- Oidium sp ( cendawan tepung )
- Jika tumbuhan cabai keriting terkena salah satu dari hama dan penyakit tersebut maka hasil produksi pun akan berkurang
- kiranya 5% hingga 30% dari jumlah panen.
Strategi Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Cabai Keriting
Untuk startagi dalam meminimalisir terkena hama penyakit ialah dengan cara penerapan pengendalian secara terjadwal dan terpadu.
Dalam hal ini mencakup pengendalian hayati (biologi), kultur teknik, fifisk dan mekanik, varietas yang tahan usang dan tentunya cara kimiawi.
Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Panen Pada Tanaman Cabai keriting
Hasil panen pada budidaya tumbuhan cabai keriting sangat di pengaruhi oleh faktor lingkungan. Tempat di naman tumbuhan cabai keriting tersebut di budidayakan dan juga faktor carietasnya.
Di kawasan dataran rendah pada umumnya waktu panen di lakukan ketika tumbuhan sudah berumur kisaran 75 hari hingga 80 hari. Dan panen ke dua di lakukan selang sehabis 2 hingga 3 hari secara berkala.
Sedangan untuk budidaya tumbuhan cabai yang di lakukan di dataran tinggi umunya waktu panen di lakukan sehabis tumbuhan cabai berumur 90 hari hingga 100 hari. Dan untuk panen kedua di lakuka berselang sekitar 6 hari hingga 10 hari di lakukan secara berkala.
Khusus untuk target ekspor, panen cabai keriting dipilih pada tingkat kemasakan 85% – 90% dikala warna buah merah-kehitaman. Di dataran rendah, panen cabai keriting untuk tujuan ekspor sanggup diatur 2 hari sekali. Sedangkan di dataran tinggi antara 4-6 hari sekali.
Baca Juga >> Cara Merawat Tanaman Cabe Agar Berbuah Lebat (Umur 1-4 Bulan)
mungkin cukup sekian pembahasan perihal pembagian terstruktur mengenai tumbuhan cabai keriting, kritik dan saran silahkan sampaikan pada kolom komentar di bawah.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com