Terbentuknya suatu alam semesta ialah lantaran terjadinya ledakan dahsyat atau dentuman besar yang terjadi sekitar 13,7 miliar juta tahun yang kemudian menurut keyakinan para ilmuwan. Ledakan tersebut telah melontarkan materi dalam jumlah yang sangat banyak ke segala penjuru alam semesta. Sehingga materi-materi tersebuttela mengisi alam semesta dalam bentuk bintang, planet, debu, asteroid, energi, dan juga partikel lainnnya.
Dalam karya yang berjudul On The Origin of Spesies (1859), Charles secara khusus memusatkan perhatiannya pada evolusi makhluk hidup termasuk salah satunya ialah manusia. Menurut pendapatnya, aneka ragam organisme yang adadi muka bumi bukanlah sebuah penciptaan yang seketika atau dadakan. Melainkan hal tersebut harus melalui proses yang panjang. Manusia yang kini ini merupakan bentuk insan yang tepat dari sisa-sisa kehidupan purbakala yang telah berkembang dari jenis bangsa monyet sebelumnya.
Berbicara mengenai asal permintaan nenek moyang dari bangsa indonesia merupakan salah satu potongan yang cukup unik yang tidak sanggup kita lepaskan dari keberadaan kita di negara ini. Sebagai insan yang mempunyai budi, sudah sepantasnya kita tidak pernah melupakan sejarah mengenai dari mana asal mula serta sebabnya hingga kita berada di sini, di tanah air indonesia.
Nenek moyang ialah cikal bakal ihwal keberadaan kita tentunya kita harus mengenalinya. Meskipun itu hanya sebuah pengetahuan saja. Berikut ini ialah sedikit klarifikasi mengenai persebaran asal permintaan nenek moyang bangsa indonesia yang menurut warta dari beberapa pendapat para jago sejarah yang telah melaksanakan penelitian.
Contents
Sejarah Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Bila kita lihat ke belakang mengenai asal muasal dari keberadaan nenek moyang bangsa Indonesia ini, maka kita akan mendapat aneka macam citra yang sangat beragam. Sebagian besar teori yang menjelaskan ihwal keberadaan kebudayaan prasejarah bangsa indonesia yang tiba dari Barat telah menjelaskan bahwa nenek moyang bangsa kita berasal dari Asia Tenggara (Bangsa Yunan atau Indocina). Mereka telah diduga tiba dalam dua gelombang migrasi yang sangat besar. Mereka diperkirakan hingga di nusantara pada sekitar 5000 SM dan tahun 2000 SM. Mereka tiba dengan cara menyeberang Kepulauan Samudera India dan menyebar dari Madagaskar ke Filipina dan Melanesia yang jadinya menyatu dengan penduduk orisinil setempat. Dan kemudian mereka disebut dengan nama nenek moyang bangsa Indonesia.
Banyak sekali Pendapat yang muncul dan membicarakan dilema asal permintaan nenek moyang bangsa indonesia. Argumen-argumen yang dikemukakan oleh para jago sejarah, juga telah disertai dengan pembenaran dari dugaannya masing-masing. Di antara banyaknya pendapat tersebut, ada salah satu pendapat yang sepertinya mempunyai bukti dan juga dasar pedoman yang sangat kuat. Pendapat tersebut ialah pendapat yang dikemukakan oleh seorang sejarawan yang berasal dari negeri Belanda, yaitu Von Heine Geldem.
Menurut penelitian dari Von Heine Gelderm yang berargumen kalau asal permintaan dari nenek moyang kita bangsa Indonesia berasal dari Asia Tengah. Ia membuktikan bahwa sejak tahun 2000 SM hingga tahun 500 SM, ketika itu zaman watu Neolithikum hingga zama perunggu telah terjadi migrasi antara penduduk purba dari wilayah Yunan (Cina Selatan) ke beberapa kawasan di wilayah Asia Bagian Selatan hingga masuk ke Indonesia. Perpindahan insan purba itu terjadi secara besar-besaran diperkirakan lantaran adanya suatu musibah yang sangat hebat dan juga adanya perang antar suku bangsa.
Kemudian oleh Gelderm, kawasan kepulauan di potongan Asia Selatan ini di namai dengan sebutan Austrnesia yang mempunyai arti pulau selatan. Austro artinya selatan, sedangkan Nesos artinya pulau. Wilayah Austronesia sendiri mempunyai cakupan wilayah yang sangat luas yang mencakup pulau-pulau yang ada di Malagasi atau Madagaskar (sebelah selatan) hingga pada Pulau Paskah (sebelah timur) dan juga Taiwan (sebelah Utara) hingga pada Selandia Baru (sebelah Selatan).
Pendapat yang dikemukakan oleh Von Heine Gelderm ini mengambil latar belakang dari inovasi yang banyak peralatan insan purba pada masa lampau yang berupa watu beliung dengan bentuk persegi. Peralatan tersebut ditemukan di daerah-daerah di sekitar Indonesia menyerupai Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan juga sulawesi. Peralatan insan purba yang ditemukan di wilayah itu hampir sama persis dengan peralatan insan purba yang ditemukan di wilayah Asia lainnya menyerupai Myanmar, Vietnam, Malaysia, dan juga Kamboja terutama di wilayah sekitar Yunan.
Dari pendapat yang dikemukanan oleVan Heine Gelderm tersebut, ternyata pendapat tersebut juga mendapat santunan oleh hasil penelitian Dr. H. Kern pada taun 1899. Hasil penelitian tersebut membahas ihwal 113 bahasa kawasan yang ada di Indonesia. Selain itu, penelitian dari Dr. H. Kern telah menyimpulkan bahwa semua bahasa kawasan yang awalnya bersumber pada satu rumpun bahasa, kemudian rumpun tersebut dinamai dengan bahasa Austronesia.
Menurut pendapat Gelderm, insan purba tidak hanya satu kali saja dalam melaksanakan migrasi dari daratan Yunan. Melainkan ia menyebutnya beberapa kali yaitu Gelderm menyebut gelombang migrasi terjadi juga pada tahun 400 hingga 300 sm ketika zaman perunggu. Manusia purba yang melaksanakan migrasi tersebut talh membawa bentuk kebudayaan-kebudayaan Perunggu diantaranya menyerupai kapak sepatu, dan nekaa yang asalnya dari daratan Dong Son.
Berdasarkan Para Ahli Mengenai Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Banyak sekali ahli-ahli sejarawan yang beropini mengenai asal permintaan nenek moyang bangsa Indonesia. Berikut ini ialah beberapa klarifikasi ihwal pendapat-pendapat tersebut
Menurut Pendapat Drs. Moh. Ali
Menurut Pendapat Drs. Moh Ali yang menyatakan bahwa bangsa Indonesia asalnya dari kawasan Yunan. Mereka yang tiba berasal dari hulu-hulu sungai besar di Asia yang tiba ke Indonesia secara bergelombang. Gelombang pertama mereka tiba pada tahun 3000 – 1500 SM dengan ciri-cirikebudayaannya ialah kebudayaan neolitikum dengan bahtera bercadik satu. Sementara untuk gelombang yang kedua terjadi antara tahun 1500 – 500 Sm yang ciri-ciri dari kebudayaannya ialah memakai bahtera bercadik dua.
Menurut Pendapat Moens
Berdasarkan dari pendapat Moens yang menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari kawasan Mongol lantaran terdesak oleh bangsa-bangsa yang kuat. Sehingga menciptakan mereka menyebar ke arah selatan hingga hingga ke wilayah Indonesia.
Menurut Pendapat Prof. H. Kroom
Berdasarkan pendapat dari Prof. H. Kroom yang menyatakan bahwa bangsa Indonesia asal usulnya ialah dari kawasan Cina Tengah. Hal ini terjadi lantaran pada kawasan Cina Tengah terdapat sumber-sumber sungai yang besar. Sehingga menciptakan mereka menyebar ke aneka macam wilayah yang ada di Indonesia. Keadaan ini terjadi sekitar tahun2000 SM hingga tahun1500 SM.
Menurut Pendapat Prof. Moh. Yamin
Menurut pendapat Prof. Moh Yamin yang menyatakan bahwa asal bangsa Indonesia berasal dari bangsa Indonesia sendiri. Sehingga ia menentang semua pendapat yang tela dikemukakan oleh para ahli. Karena ia juga menyakini bahwa bahkan bangsa-bangsa lain di wilayah Asia merupakan bangsa yang berasal dari Indonesia.
Pendapat yang dikemukakan oleh Prof.MohYamin ini ternyata juga telah didukung oleh adanya suatu kenyataan yang menyatakan ihwal pernyatan Blood Und Bredem Unchiro yang artinya ialah tanah bangsa Indonesia ialah berasal dari Indonesia sendiri. Selain itu, Moh Yamin juga menyatakan bahwa fosil dan artefak lebih banyak dan lengkap telah diketemukan di Indonesia kalau dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya di seluruh Asia. Contohnya saja dengan adanya inovasi insan purba jenis Homo Soloensis serta Homo Wajakensis.
Setelah kita mengetahi mengenai asal permintaan dari nenek moyang bangsa Indonesia yangberasal dari daratan Yunan. Maka tahukah kamu, bagaimana nenek moyang kita sanggup hingga di kepulauan Indonesia?
Sesuai dengan bukti sejarah telah diketahui bahwa nenek moyang kita ketika ingin menyeberang lautan dari Asia Tenggara dan sekitarnya telah memakai alat transportasi yang berupa bahtera bercadik. Perahu bercadik merupakan bahtera yang mempunyai tangkai kayu pada kedua sisinya. Kedua tangkai tersebut berfungsi sebagai alat untuk menyeimbangkan perahu.
Nenek moyang kita telah mengarungi lautan yang sangat luas hingga hingga ke kepulauan Indonesia serta pulau-pulau lainnya di wilayah Austronesia hanya dengan bermodalkan bahtera bercadik tersebut. Mereka melaksanakan pelayaran secara berkelompok tanpa harus mengenal rasa takut dengan hantaman tornado dan juga ombak yang kapan saja sanggup datang. Tentu saja hal tersebut telah menjadi bukti bahwa nenek moyang bangsa indonesia merupakan para pemberani dan juga pelaut-pelaut yang mempunyai jiwa ksatria. Akhirnya, dengan perjalanan yang penuh dengan rintangan tersebut, nenek moyang kita hingga ke beberapa kepulauan yang ada di Indonesia. Secara langsung, mereka pun telah memperoleh sebutan Melayu Indonesia.
Secara umum orang-orang Austronesia mendapat sebutan sebagai bangsa Melayu Indonesia yang berlaku untuk semua orang yang menetap di wilayah di seluruh nusantara. Dan menurut waktu kedatangan bangsa melayu indonesia dan juga kawasan yang pertama kali mereka tempati, sanggup dibedakan menjadi 3 sub bangsa yang terdiri dari bangsa proto melayu, bangsa deutro melayu, dan bangsa primitif.
Bangsa Melayu Tua ( Proto Melayu )
Bangsa Melayu Tua ialah nenek moyang kita yang merupakan orang-orang Asutronesia yang tiba pertama kali ke Indonesia pada gelombang pertama yaitu sekitar tahun 1500 SM. Dalam memasuki wilayah Indonesia, Bangsa Proto Melau melalui 2 jalur, yaitu Jalur Barat dan Jalur Utara. Jalur Barat dilakukan melalui Malaysia – Sumatera, sedangkan jalur Utara atau Timur dilakukan melalui Philipina – sulawesi. Bangsa proto melayu ini telah dianggap mempunyai kebudayaan yang jauh lebih maju kalau dibandingkan dengan insan purba pada masa itu. Yang menjadi bukti kalau bangsa melayu bau tanah lebih maju dibanding insan purbaadalah adanya inovasi bukti kebudayaan neolithikum yang telah berlaku dengan hampir semua peralatan mereka yang terbuat dari watu yang telah di haluskan.
Kapak persegi merupakan salah satu hasil kebudayaan zaman neolithikim yang dibentuk oleh orang-orang Austronesia. Peralatan kapak persegi ini banyak ditemukan di wilayah Indonesia potongan barat menyerupai sumatera, Jawa, bali, Kalimantan, dan Sulawesi Utara. Perlu kau tahu uga bahwa suku bangsa Indonesia yang merupakan keturunan dari Proto Melayu ialah suku Toraja dan dayak.
Bangsa Melayu Muda (Deutro Melayu)
Nenek moyang bangsa Indonesia yang merupakan orang-orang dari Austronesia yangtelah datangke Indonesia pada gelombang kedatangan yang kedua disebut dengan sebutan Bangsa Melayu Muda atau deutro Melayu. Bangsa Melayu muda tiba ke Indonesia pada kurun waktu 400 – 300 SM. Bangsa tersebut telah berhasil melaksanakan asimilasi yang dilakukan dengan para pendahulunya yaitu bangsa Melayu Tua atau proto melayu.
Telah diketahui bahwa menurut bukti-bukti sejarah yang telah ditemukan, bangsa melayu Muda atau Deutro Melayu masuk ke wilayah Indonesia melalui jalur Barat. Rute yang telah mereka tempuh bermula dari Yunan (Teluk Tonkin), Vietnam, Malaysia, dan pada jadinya hingga ke nusantara. Bangsa Melayu Muda ini juga dianggap telah mempunyai kebudayaan yang jauh lebih maju kalau dibandingkan dengan bangsa melayu sebelumnya yaitu Proto Melayu. Bangsa melayu muda ini telah terbukti berhasil menciptakan barang-barang yang bahannya dari perunggu dan juga besi. Peralatan tersebut diantaranya ialah kapak sepatu, kapak corong, nekara, menhir, dolmen, sarkofagus, kubur batu, dan juga punden berundak. Sekarang ini bangsa Indonesia yang merupakan keturunan dari bangsa melayu muda ialah suku jawa, Melayu dan Juga bugis.
Bangsa Primitif
Sebenarnya, sudah ada beberapa kelompok insan purba yang telah lebih dulu mendiami wilayah Indonesia sebelum kelompok bangsa Austronesia. Mereka yang telah mendiami nusantara merupakan bangsa-bangsa primitif dengan budaya yang masih sangat sederhana contohnya ialah insan pleistosin, suku wedoid, dan juga suku negroid.
Manusia Pleistosin
Manusia pleistosin ialah insan purba yang hidupnya selalu berpindah tempat dengan kemapuan yang masih sangat terbatas. Sama halnya dengan kebudayaannya yang juga masih terbatas sehingga kehidupan dari insan purba ini tidak lagi diikuti kecuali hanya beberapa aspek saja.
Suku Wedoid
Saat ini masih sanggup kita temukan dan masih ada mengenai sisa-sisa dari suku Wedoid ini. Cara hidup suku wedoid ini dalahadengan meramu dan juga mengumpulkan makanan yang berasal dari hutan dan kebudayaannya juga masih tergolong sangat sederhana. Contoh peninggalan dari suku wedoid ini dadalah suku Sakai di Siak dan Suku Kubu di perbatasan Jambi dan juga Palembang.
Suku Negroid
Sisa-sisa kehidupan dari suku negroid ini di Indonesia sudah tidak lagi terdapat di wilayah Indonesia dikala ini. Akan tetapi, di wilayah pedalaman Malaysia dan Philipina, kehidupan dari suku ini ternyata masih ada yaitu di Semenanjung Malaysia terdapat suku Semang, dan di Filipina terdapat suku Negrito. Keberadaan dua suku tersebut merupakan bukti faktual dari adanya suku negroid di wilayah Austrinesia.
Jadi kesimpulannya bahwa asal-usul nenek moyang dari bangsa Indonesia yang diambil dari aneka macam sumber ialah sebagai berikut:
- Bangsa dari daratan Yunan di Cina merupakan asal permintaan nenek moyang bangsa Indonesia.
- Berasal dari satu sumber yang sama antara nenek moyang bangsa Indonesia dan juga nenek moyang bangsa-bangsa lainnya yang ada di Asia Selatan yaitu sama-sama dari bangsa Austronesia.
- Datangnya nenek moyang bangsa kita yang berasal dari daratan Yunan telah erbagi menjadi dua gelombang yaitu gelombang pertama : Proto Melayu yang tiba ketika zaman neolitikum atau watu tuaserta gelombang kedua : Deutro Melayu yang tiba pada zaman perunggu.
- Jauh sebelum kedatangan bangsa Austronesia, telah terdapat beberapa kelompok insan yang sudah lebih dulu menempati wilayah Indonesia. Beberapa bangsa yang telah lebih dahulu mendiami wilayah Indonesia tersebutadalah insan Plesitosin, Suku Wedoid, dan Suku Negroid. Ketiga suku bangsa tersebut merupakan potongan dari adanya asal permintaan nenek moyang bangsa indonesia yang hingga kapan pun tidak akan pernah sanggup disisihkan.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com