Friday, February 10, 2017

√ Ragu Saat Mengerjakan Soal Smbptn Dan Spmb Pkn Stan, Diisi Atau Dikosongi?

Ragu Ketika Mengerjakan Soal SMBPTN dan SPMB PKN STAN, Diisi atau Dikosongi? - Pernahkah kalian mengikuti tes untuk memasuki akademi tinggi? Baik itu Perguruan Tinggi Negeri (Perguruan Tinggi Negeri), Perguruan Tinggi Swasta (Perguruan Tinggi Swasta), atau PTK (Perguruan Tinggi Kedinasan)? Dalam serangkaian tes tersebut, diantaranya niscaya ada tes tertulis. Biasanya yaitu TPA (Tes Potensi Akademik) atau Psikotest.

Dalam tes tersebut terkadang ada sistem evaluasi yang membingungkan atau menciptakan bimbang penerima tes. Dalam ujian biasa tentunya sistem evaluasi hanya berdasarkan jumlah soal yang dijawab benar. Akan tetapi dalam tes SBMPTN atau SPMB PKN STAN, sistem penilainnya berbeda.

Ragu Ketika Mengerjakan Soal SMBPTN dan SPMB PKN STAN √ Ragu Ketika Mengerjakan Soal SMBPTN dan SPMB PKN STAN, Diisi atau Dikosongi?
Bimbang mau diisi atau dikosongi dalam tes

Bagaimana sistem evaluasi dalam SBMPTN atau SPMB PKN STAN?

Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnnya, jikalau sistem evaluasi yang dipakai dalam SBMPTN dan SPMB PKN STAN berbeda, Sistem penilainnya yaitu :

-Benar +4
-Salah -1
-Kosong 0


Bagaimana maksud dari sistem diatas?
Maksudnya yaitu, Ketika anda berhasil menjawab soal dengan benar, maka akan mendapat nilai 4, Jika anda salah menjawab soal, maka nilai akan dikurangi 1, dan apabila anda mengosongi tanggapan anda, Maka nilai kalian tidak akan bertambah atau berkurang (atau 0).

Hal tersebut tentu menciptakan bimbang sebagian besar penerima tes. Ragu antara ingin menjawab atau membiarkan kosong. Lalu bagaimanakah tindakan yang sempurna mengenai hal tersebut? Apakah diisi atau membiarkannya kosong.

Hal yang harus dilakukan saat ada keraguan dalam mengerjakan soal

Untuk mengatasi hal tersebut, tentu setiap orang mempunyai taktik yang berbeda-beda, ada yang berani ambil resiko dengan tetap menjawab soal tersebut. Tetapi ada juga yang main kondusif dengan mengosongi soal yang ragu dan hanya menjawab soal yang benar-benar yakin saja. Hal itu tentu dipengaruhi oleh mental masing-masing peserta. Mana taktik yang akan diterapkan. Kemudian diantara 2 taktik diatas mana yang terbaik?

Menurut saya pribadi, taktik yang terbaik yaitu dengan berani ambil resiko. Akan tetapi juga harus mempertimbangkan 2 hal.

1. Soal tersebut benar-benar tidak tahu jawabannnya
2. Ragu didalam menentukan tanggapan (Misal a atau c)

Langsung saja ke penjelasannya, Ketika anda berada pada posisi nomor 1 atau benar-benar tidak tahu apa jawabannya, langkah terbaik yang sanggup dilakukan yaitu membiarkan soal tersebut tetap kosong atau tidak dijawab.

Tetapi, apabila anda berada diposisi 2, artinya bahwasanya anda tahu jawabannya, tetapi ragu dalam menjawab. Misal ragu antara tanggapan A atau tanggapan C, Menurut saya langsung langkah terbaik yang sanggup dilakukan yaitu tetap menjawab soal tersebut. Dengan pertimbangan kalau benar kan mendapat pelengkap nilai 4, sedangkan kalau salah Cuma dikurangi 1. Poin untuk tanggapan benar jauh lebih banyak dari pada poin pengurang tanggapan salah. Kenapa tidak berani menjawab?

Sebagai gambaran, Jika anda mengerjakan 5 soal. Anda hanya benar 1 soal dan salah 4. Itu poin anda yaitu 0 atau tidak bertambah dan tidak berkurang. Akan tetapi jikalau anda berhasil menjawab 3 soal dengan benar dan salah 2 soal maka anda akan mendapat 10 poin. Bagaimana cukup besar juga kan perbedaannya. Hal itu diibaratkan mempertaruhkan hal yang kecil untuk mendapat hal yang besar.

Oke, cukup hingga disini dulu pembahasan saya perihal dilema dalam mengerjakan soal SBMPTN atau SPMB PKN STAN, apakah harus diisi atau dikosongi. Semoga postingan saya ini sanggup menunjukkan citra perihal taktik apa yang akan kalian gunakan saat tes nanti. Yang perlu diingat, yang saya jelaskan diatas yaitu berdasarkan pendapat saya pribadi. Kalian sanggup mengikutinya ataupun mengabaikannya. Terimakasih telah berkunjung ke www.bloggerkoplo.com. Salam koplo.


Sumber http://www.bloggerkoplo.com/