Wednesday, January 10, 2018

√ Makalah Aspek Soaial Dalam Bahasa


ASPEK ASPEK SOSIAL DALAM BAHASA
Makalah yang Disusun untuk Melengkapi Tugas
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Semester I/2015
Dosen Pengampu :
Khumaidi Abdillah, M. Pd.



Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Fatah
Lamongan
Desember 2015


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN
                 A.    Latar Belakang…………………………………………………………..1
                 B.     Rumusan Masalah……………………………………………………….2
                 C.    Tujuan …………………………………………………………………...2
BAB II PEMBAHASAN
                 A.    Pengertian Aspek Sosial dan Bahasa…………………………………..3
                B.     Aspek-aspek Bahasa…………………………………………………….4
               C.    Fungsi Bahasa…………………………………………………………...5
                D.    Aspek Sosial Bahasa…………………………………………………….9

BAB III PENUTUP
               A.    Kesimpulan………………………………………………………………11
               B.     Saran……………………………………………………………………..11

        DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….12                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                            
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sebagai makhluk sosial insan terikat oleh kebangsaan, ras, suku, agama dan kepercayaan, serta kebudayaan masing – masing. Ini semua memengaruhi terjadinya perbedaan bahasa di dunia. Setiap bahasa menjadi identitas pemakainya. Kemudian insan sebagai pribadi terikat oleh jasmani dan rohani, ada yang sehat dan sakit. Bahkan ada yang mempunyai alat ucap yang normal dan ada yang tidak normal.
Media yang dipakai oleh insan untuk sanggup berinteraksi dengan insan lainnya yaitu dengan bahasa. Apabila bahasa tidak ada maka interaksi dalam kehidupan insan tidak akan terjadi. Ada banyak bahasa di dunia, hampir setiap negara di dunia mempunyai bahasa tersendiri, bahkan ada juga negara yang mempunyai bermacam-macam bahasa, misalnya Indonesia.
Di negara Indonesia terdapat bermacam-macam budaya dan bahasa. Sehingga peranan bahasa Indonesia menjadi sangat penting. Karena diperlukannya satu bahasa yang sanggup menjadi titik temu dari banyak sekali ragam bahasa yang ada di Indonesia. Dengan satu bahasa sanggup membuat satu media komunikasi yang sanggup melancarkan komunikasi di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Bahasa mempunyai variasi. Hal itu berarti bahwa bahasa tidak kedap terhadap dampak aspek nonbahasa. Dengan kata lain, bahasa mempunyai ragam. Konsep keberagaman mengemuka ketika linguis mengaitkan bahasa dengan aspek kemasyarakatan. Keberagaman tersebut mulai dipelajari dalam kajian antar disiplin, ibarat sosiolinguistik dan sebagainya.
Dengan demikian, perlu kita mengetahui perihal pengertian, aspek-aspek, serta fungsi bahasa Indonesia yang sebenarnya, biar kita tidak hanya bisa memakai tapi juga bisa mengetahui hakikat bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional bangsa Indonesia.
Sehingga makalah kami akan membahas dengan lengkap mengenai Aspek-Aspek Sosial dalam Bahasa.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan problem dalam makalah kami yaitu sebagai berikut :
    1.      Bagaimana Pengertian Aspek ?
    2.      Bagaimana Pengertian Sosial ?
    3.      Bagaimana Pengertian Bahasa ?
    4.       Bagaimana Aspek-aspek Bahasa ?
    5.      Bagaimana Fungsi Bahasa  ?
    6.      Bagaimana Aspek-aspek Sosial ?

C.    Maksud dan Tujuan
Adapun tujuan dari pada makalah ini yaitu :
    1.      Agar Dapat Memahami Pengertian Aspek
    2.      Agar Dapat Memahami Pengertian Sosial
    3.      Agar Dapat Memahami Pengertian Bahasa
    4.      Agar Dapat Memahami Aspek-aspek Bahasa
    5.      Agar Dapat Memahami Fungsi Bahasa
    6.      Agar Dapat Memahami Aspek-aspek Sosial 











BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Aspek, Sosial, dan Bahasa
Pengertian Aspek berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai beberapa arti, aspek yaitu tanda: linguis sanggup mencatat dengan baik ucapan-ucapan yang mempunyai fonemis; sudut pandangan: mempertimbangkan sesuatu hendaknya dari banyak sekali --; pemunculan atau penginterpretasian gagasan, masalah, situasi, dan sebagainya sebagai pertimbangan yang dilihat dari sudut pandang tertentu; ling kategori gramatika verba yang memperlihatkan usang dan jenis perbuatan.
Dalam kamus Bahasa Indonesia, Sosial artinya segala sesuatu mengenai masyarakat; kemasyarakatan; suka memperhatikan kepentingan umum, suka menolong, menderma dan sebagainya.
Adapun  Pengertian Bahasa berdasarkan KBBI, bahasa yaitu sistem lambang suara arbitrer, yang dipakai oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri; percakapan (perkataan) yang baik; tingkah laris yang baik; sopan santun; baik budi – nya; -- memperlihatkan bangsa, budi bahasa atau perangai serta tutur kata memperlihatkan sifat dan watak seseorang (baik jelek kelakuan memperlihatkan tinggi rendah asal atau keturunan).
Pengertian bahasa berdasarkan para hebat :
1.            Bill Adams : Bahasa yaitu sebuah sistem pengembangan psikologi individu dalam sebuah konteks inter-subjektif.
2.            Wittgenstein : Bahasa merupakan bentuk aliran yang sanggup dipahami, berafiliasi dengan realitas, dan mempunyai bentuk dan struktur yang logis.
3.            Plato : Bahasa intinya yaitu pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan onomata (nama benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari inspirasi seseorang dalam arus udara lewat mulut.
4.            Sudaryono : Bahasa yaitu sarana komunikasi yang efektif walaupun tidak tepat sehingga ketidaksempurnaan bahasa sebagai sarana komunikasi menjadi salah satu sumber terjadinya kesalahpahaman.
5.            William A. Haviland : Bahasa yaitu suatu sistem suara yang jikalau digabungkan berdasarkan hukum tertentu mengakibatkan arti yang sanggup ditangkap oleh semua orang yang berbicara dalam bahasa itu.
Berdasarkan dari pengertian bahasa tersebut maka sanggup diambil kesimpulan bahwa pengertian bahasa yaitu sistem yang teratur berupa lambang-lambang suara yang dipakai untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran bahasa tersebut.
Jadi aspek sosial dalam bahasa yaitu suatu penginterprestasian gagasan masyarakat yang diwujudkan dalam lambang-lambang suara sebagai ungkapan perasaan dan pikirannya.

B.     Aspek- aspek Bahasa
Bahasa berperan penting di kehidupan insan alasannya yaitu insan yaitu mahkluk sosial yang membutuhkan interaksi antar insan dan bahasa berperan sebagai penyambung komunikasi. Bahasa mempunyai 7 aspek, antara lain :
1.            Bahasa merupakan sebuah sistem, artinya bahasa yaitu susunan kata-kata yang teratur dan jikalau kehilangan salah satu unsur akan merubah atau merusak arti dalam suatu kalimat.
2.            Bahasa merupakan sistem tanda, artinya sudah ada akad atau konvensi bahwa sebuah bahasa sanggup mewakili suatu hal atau insiden yang dipahami bersama dalam satu. Contoh: Meja yaitu tempat menulis, makan bagi manusia.
3.            Bahasa merupakan sistem suara alasannya yaitu dasar dari bahasa yaitu suara dan goresan pena merupakan aspek kedua yang tidak kalah pentingnya.
4.            Bahasa merupakan akad dari pengguna suatu bahasa.
5.            Bahasa itu produktif, artinya bahasa intensitas penggunanya sangat tinggi dan vital.
6.            Bahasa itu unik setiap bahasa mempunyai sistem yang berbeda dan bermacam-macam penamaan dan penggunaannya.
7.            Bahasa merupakan identitas suatu kelompok sosial yang menggambarkan ciri budaya. Misalkan : Bahasa – bahasa tempat di Indonesia, beda suku beda bahasa.
C.    Fungsi bahasa
Menurut Felicia (2001 : 1), dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang paling sering dipakai yaitu bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Begitu dekatnya kita kepada bahasa, terutama bahasa Indonesia, sehingga tidak dirasa perlu untuk mendalami dan mempelajari bahasa Indonesia secara lebih jauh. Akibatnya, sebagai pemakai bahasa, orang Indonesia tidak terampil memakai bahasa. Suatu kelemahan yang tidak disadari.
Komunikasi lisan atau nonstandar yang sangat mudah mengakibatkan kita tidak teliti berbahasa. Akibatnya, kita mengalami kesulitan pada dikala akan memakai bahasa tulis atau bahasa yang lebih standar dan teratur. Pada dikala dituntut untuk berbahasa, bagi kepentingan yang lebih terarah dengan maksud tertentu, kita cenderung kaku. Kita akan berbahasa secara terbata-bata atau mencampurkan bahasa standar dengan bahasa nonstandar atau bahkan, mencampurkan bahasa atau istilah aneh ke dalam uraian kita. Padahal, bahasa bersifat sangat luwes, sangat manipulatif.
Kita selalu sanggup memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Lihat saja, bagaimana pandainya orang-orang berpolitik melalui bahasa. Kita selalu sanggup memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Agar sanggup memanipulasi bahasa, kita harus mengetahui fungsi-fungsi bahasa. Pada dasarnya, bahasa mempunyai fungsi-fungsi tertentu yang dipakai berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan menyesuaikan diri sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk melaksanakan kontrol sosial (Keraf, 1997: 3).
Kenyataan bahwa bahasa Indonesia sebagai wujud identitas bahasa Indonesia menjadi sarana komunikasi di dalam masyarakat modern. Bahasa Indonesia bersikap luwes sehingga bisa menjalankan fungsinya sebagai sarana komunikasi masyarakat modern.
Berikut ini merupakan beberapa fungsi dari bahasa :
1.      Untuk menyatakan ekspresi diri
Sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri, bahasa menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam dada kita, sekurang-kurangnya untuk memaklumkan keberadaan kita. Unsur-unsur yang mendorong ekspresi diri antara lain :
                               a.            Agar menarik perhatian orang lain terhadap kita
                              b.            Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi.
Sebenarnya semua fungsi bahasa sebagai yang dikemukakan di atas tidak terpisah satu sama lain dalam kenyataan sehari-hari. Sehingga untuk menetapkan dimana yang satu mulai dan di mana  yang lain berakhir sangatlah sulit. Pada taraf permulaan, bahasa pada belum dewasa mulai berkembang sebagai alat untuk menyatakan dirinya sendiri. Dalam buaian seorang bayi sudah sanggup menyatakan dirinya sendiri, ia menangis bila lapar atau haus. Ketika mulai mencar ilmu berbahasa, ia memerlukan kata-kata untuk menyatakan lapar, haus dan sebagainya. Hal itu berlangsung terus sampai seorang menjadi dewasa. Keadaan hatinya, suka-dukanya, semuanya coba diungkapkan dengan bahasa biar tekanan-tekanan jiwanya sanggup tersalur. Kata-kata seperti, aduh, hai, wahai, dan sebagainya. Menceritakan pada kita kenyataan ini.
2.      Alat komunikasi
Komunikasi merupakan akhir yang lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi tidak akan tepat bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh orang lain. Dengan komunikasi kita sanggup memberikan semua yang kita rasakan, pikirkan, dan kita ketahui kepada orang-orang lain. Dengan komunikasi pula kita mempelajari dan mewarisi semua yang pernah dicapai oleh nenek-moyang kita, serta apa yang dicapai oleh orang-orang yang sejaman dengan kita.
Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita membuat kolaborasi dengan sesama warga. Ia mengatur banyak sekali macam kegiatan kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan masa depan kita. Ia juga memungkinkan insan menganalisa masa lampaunya untuk memetik hasil-hasil yang berkhasiat bagi masa sekarang dan masa yang akan datang.
Dalam pengalaman sehari-hari, atau katakanlah semenjak kecil sampai seorang meningkat dewasa, bahasa perseorangan mengalami perkembangan, sejalan dengan bertambahnya kenyataan-kenyataan atau pengalaman-pengalaman seseorang. Bila kita membandingkan bahasa sebagai suatu sistem keseluruhan dengan wujud dan fungsi bahasa yang bertahap-tahap dalam kehidupan individual, yaitu wujud dan fungsi yang terbatas pada masa kanak-kanak, serta wujud dan fungsi bahasa yang jauh lebih luas pada waktu seorang telah dewasa, maka dapatlah dibayangkan betapa wujud dan fungsi bahasa itu semenjak awal mula sejarah umat insan sampai kini. Bahasa itu mengalami perkembangan dari jaman ke jaman sesuai dengan perkembangan intelektual insan dan kekayaan cipta karya insan sebagai hasil dari kemajuan intelektual itu sendiri.
Bila kita menyetujui pendapat yang menyampaikan bahwa kebutuhan insan primitif masih sangat sederhana dan terbatas, serta kemampuan intelektual mereka masih sangat rendah bila dibandingkan dengan keadaan remaja ini, serta di pihak lain kita mengakui bahwa bahasa yaitu alat untuk mengungkapkan atau mengkonsumsikan semua kebutuhan ibarat yang telah diuraikan di atas, maka sanggup ditegaskan pula bahwa  wujud dan fungsi bahasa pada manusia-manusia primitif masih terbatas pula sesuai dengan keterbatasan kebutuhan dan kemampuan intelektualnya. Tetapi seketika teknik insan bertambah serta kebudayaan dan kebutuhan insan meningkat, maka bahasa itu turut pula berkembang untuk sanggup menampung semua apa yang telah dicapai oleh umat insan sehingga komunikasi tidak mengalami kemacetan.
3.      Alat untuk mengadakan integrasi dan pembiasaan sosial
Bahasa, di samping sebagai salah satu unsur kebudayaan, memungkinkan pula insan memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka, mempelajari dan mengambil penggalan dalam pengalaman-pengalaman itu, serta mencar ilmu berkenalan dengan orang-orang lain. Anggota-anggota masyarakat hanya sanggup dipersatukan secara efisien melalui bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi, lebih jauh memungkinkan  tiap orang untuk merasa dirinya terikat dengan kelompok sosial yang dimasukinya, serta sanggup melaksanakan semua kegiatan kemasyarakatan dengan menghindari sejauh mungkin bentrokan-bentrokan untuk memperoleh efisiensi yang setinggi-tingginya. Ia memungkinkan untuk memperoleh (pembauran) yang tepat bagi tiap individu dengan masyarakatnya.
Melalui bahasa seorang anggota masyarakat perlahan-lahan mencar ilmu mengenal segala moral istiadat, tingkah laku, dan tata eksekusi alam masyarakatnya. Ia mencoba menyesuaikan dirinya (adaptasi) dengan semuanya melalui bahasa. Seorang pendatang gres dalam sebuah masyarakat pun harus melaksanakan hal yang sama. Bila ingin hidup dengan tentram dan serasi dengan masyarakat  itu ia harus menyesuaikan dirinya dengan masyarakat itu; untuk itu ia memerlukan bahasa, yaitu bahasa masyarakat tersebut. Bila ia sanggup menyesuaikan dirinya maka ia pun dengan gampang membaurkan dirinya (integrasi) dengan segala macam tata krama masyarakat tersebut.
Bahasa-bahasa memperlihatkan perbedaan antara satu dengan yang lainnya, tetapi masing-masing tetap mengikat kelompoknya penuturnya dalam satu kesatuan. Ia memungkinkan tiap individu untuk menyesuaikan dirinya dengan moral istiadat dan kebiasaan masyarakat bahasa itu. Dua orang yang mempergunakan bahasa yang sama, akan mempergunakan pula kata-kata yang sama untuk melukiskan suatu situasi yang identik. Kata sebagai sebuah simbol bukan saja melambangkan pikiran atau gagasan tertentu, tetapi ia juga melambangkan perasaan, kemauan dan tingkah laris seseorang.
4.            Alat untuk mengadakan kontrol sosial
Yang dimaksud dengan kontrol sosial yaitu perjuangan untuk mensugesti tingkah laris dan tindak tanduk orang-orang lain. Tingkah laris itu sanggup bersifat terbuka (overt; yaitu tingkah laris yang sanggup diamati atau diobservasi), maupun yang bersifat tertutup (covert; yaitu tingkah laris yang tak sanggup diobservasi).
Semua kegiatan sosial akan berjalan dengan baik alasannya yaitu sanggup diatur dengan mempergunakan bahasa. Semua tutur pertama-tama dimaksudkan untuk mendapat tanggapan, baik jawaban yang berupa tutur, maupun jawaban yang berbentuk perbuatan atau tindakan. Seorang pemimpin akan kehilangan wibawa, bila bahasa yang dipergunakan untuk memberikan intruksi atau penerangan kepada bawahannya, yaitu bahasa yang kacau dan tak teratur. Kekacauan dalam bahasanya akan menggagalkan pula usahanya untuk mensugesti tingkah laris dan tindak-tanduk bawahannya
D.    Aspek Sosial Bahasa
Sudut pandang masyarakat dalam menginterprestasikan gagasan dan pikirannya melalui bahasa sanggup dilakukan dalam beberapa aspek sosial antara lain:
1.            Keberagaman Bahasa
Bahasa mempunyai variasi. Hal itu berarti bahwa bahasa tidak kedap terhadap dampak aspek nonbahasa. Dengan kata lain, bahasa mempunyai ragam. Konsep keberagaman mengemuka ketika linguis mengaitkan dengan aspek kemasyarakatan. Keberagaman tersebut mulai dipelajari dalam kajian antardisiplin, ibarat sosiolinguistik dan sebagainya.
2.            Berbagai Ragam dalam Pemakaian Bahasa
Di dalam lingkungan masyarakat, ada bahasa yang dipakai dan memperlihatkan ciri keakraban atau keintiman. Bahasa yang ditandai bentuk dan pilihan kata dekat ibarat gue, loe, bete. Berikut termasuk ke dalam ragam intim. Ragam berikutnya dikenal sebagai ragam konsultatif, yang merupakan ragam bahasa yang dipakai pada dikala guru mengajar di kelas. Cirinya berbeda dengan ragam formal atau resmi. Ragam lain yaitu bahasa yang ditandai ujaran – ujaran baku dan beku sebagaimana yang terdengar dalam program ritual dan seremonial.
3.            Aturan – Aturan dan Fungsi Sosial Bahasa
Hymes menyebutkan adanya unsur – unsur yang terdapat dalam setiap komunikasi bahasa. Unsur – unsur itu disajikan dalam bentuk kependekan speaking, secara sederhana sanggup diuraikan ibarat latar, peserta, hasil, amanat, cara, sarana, norma dan jenis.
Roman Jacobson merinci fungsi – fungsi bahasa berdasarkan segi perhatian sebuah tuturan. Suatu insiden tutur mempunyai tujuh faktor, yakni waktu dan tempat, pokok pembicaraan, penutur, kawan tutur, jalur, kemasan pesan dan aspek bahasa.
4.            Sentuh Bahasa
Di dunia ini terdapat masyarakat bahasa yang bertemu, hidup bersama – sama, dan besar lengan berkuasa terhadap masyarakat bahasa lain. Keadaan semacam ini mengakibatkan apa yang disebut sentuh bahasa atau kontak bahasa. Indonesia merupakan pola negara aneka bahasa. Akan tetapi kebanyakan orang Indonesia menguasai bahasa indonesia dan bahasa daerah. Orang yang menguasai satu bahasa disebut ekabahasawan. Orang yang sanggup menguasai dua bahasa disebut Bilingual, sedangkan orang yang menguasai banyak bahasa disebut anekabahasawan.





BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Melihat fungsi-fungsi bahasa sebagai dikemukakan di atas, terutama fungsi sebagai alat komunikasi dan kontrol sosial, maka maksud utama dari makalah ini ialah berusaha untuk memperlihatkan dasar-dasar guna memperoleh kemahiran berbahasa, baik dalam penggunaan bahasa secara lisan secara tertulis, biar mereka yang mendengar atau diajak bicara, dengan gampang sanggup memahami apa yang dimaksudkan.
Kemahiran berbahasa bertujuan melancarkan komunikasi yang terang dan teratur dengan semua anggota masyarakat. Ia memungkinkan terpeliharanya tata sosial, moral istiadat, kebiasaan dan sebagainya, melalui pengkhususan dari fungsi komunikatif tadi. Kaprikornus yang paling utama dari kemahiran berbahasa yaitu pemakaian bahasa secara baik untuk kepentingan tiap individu dalam masyarakat, untuk kebaikan umat insan sendiri.
Tetapi sejarah juga mencatat kenyataan-kenyataan yang sama sekali tidak diharapkan umat manusia. Sejarah memperlihatkan pula bahwa kemahiran bahasa yang dimiliki seseorang sanggup disalah-gunakan untuk menghancurkan umat insan dan kebudayaannya. Ini bukan menjadi tujuan kita. Sebab itu pemakai bahasa tidak saja harus mempunyai kemahiran sebagai yang dimaksud, tetapi juga harus mempunyai moral yang tinggi, sehingga sanggup menjadi kerikil timbangan dalam mengadakan kontrol sosial terhadap anggota-anggota masyarakat, terutama bila pembicara menduduki suatu tempat yang penting dalam masyarakat atau memegang tampuk pimpinan suatu masyarakat.

B.     Saran
Kita sebagai makhluk sosial, khususnya sebagai calon guru sangat penting untuk mengetahui banyak sekali aspek bahasa, alasannya yaitu kita akan selalu memakai bahasa dalam berafiliasi dan berkomunikasi kepada murid maupun kepada masyarakat. Sehingga kita sanggup memakai bahasa yang sesuai dengan keadaan dan situasi yang akan kita temui.
DAFTAR PUSTAKA

Rama, K. Tri. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Mitra Pelajar.



Sumber http://dikaayurahma.blogspot.com